Share

Bab 18

Hujan di pagi hari membuat semua orang merasa enggan untuk keluar rumah atau pun beraktivitas, termasuk Kai Jordan yang tidak lain adalah sahabat Rangga. Sekarang dia dengan duduk santai dengan kaki di angkat ke atas meja, tangan kanannya memegang satu batang rokok yang terus mengeluarkan asap.

Kai menyandarkan kepala nya di sofa berharga miliyaran itu. Dia memejamkan mata nya sebentar, berusaha menenangkan pikiran nya yang sangat kacau.

"Gue bingung dengan hidup ini, kapan rasanya gue bisa di pertemukan dengan dokter kecil gue! Sudah bela belain datang ke Surabaya seminggu yang lalu untuk bertemu dengan dokter kecilnya namun tetap saja gak ada, kenapa sulit sekali rasanya bisa menemui dia," tutur Kai berbicara sendirian.

Kai menghisap rokok nya lalu melempar batang rokok yang sudah kecil itu di atas meja.

"Mungkin gue yang bodoh mencintai dokter kecil itu hingga terlalu dalam seperti ini, selalu memikirkan di

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status