LOGINGeralyn hanya terus menatap ke arah kedua gadis yang berbicara dengannya tadi yang duduk tidak jauh dari tempatnya. Kedatangan dosen nya mengalihkan perhatian Geralyn. Gadis itu kini beralih menatap dosen yang sedang berbicara di depan.
"Saya dengar ada mahasiswa baru di kelas ku kali ini.Mohon untuk berdiri dan perkenalkan nama mu,aku dengar jika dia sudah menjadi primadona kampus di hari pertamanya. "Ucap dosen yang tengah berdiri di depan semua para mahasiswa dan mahasiswi. Geraly menebak jika dia berusia sekitar 40 tahun dan ramah kepada mahasiswanya.Geralyn tampak malu malu tapi gadis itu tetap berdiri dan seketika semua orang menatap ke arah dirinya. "Hallo,saya Geralyn Armando. Seorang siswa pindahan.Semoga kita bisa berteman kedepannya. "Ucap Geralyn dengan perkenalan singkatnya. Geralyn kembali duduk di kursinya dan semua orang menatap kagum ke arah dirinya. Kecantikan gadis itu benar-benar terpancar di wajahnya. Di dalam mobil,Zello menunggu informasi dari anak buahnya. Pria itu terus memikirkan ke empat pria yang mendekati gadis miliknya .Bagi Zello,Geralyn adalah miliknya. "Siapa pemimpinnya?" ''Namanya Alvaro tuan.Tidak ada yang berani menyentuhnya termasuk dekan kampus. Bahkan tidak sedikit dari para gadis gadis di kampus melakukan apa pun yang dia inginkan.Bagaimana jika nona Geralyn tertarik dengan laki-laki yang bernama Alvaro itu?" Seketika tatapan maut yang di layangkan oleh bosnya setelah dirinya mengatakan hal itu. Melihat tatapan pemimpinnya, Zaka jelas sudah memahaminya jika pria di hadapannya itu tidak senang dengan ucapannya. "Maaf tuan, saya hanya mengatakan seandainya. "Ucap Zaka menunduk meminta maaf kepada Zello. "Ck,dasar pria menyebalkan."Gumam Zello kemudian tersenyum tipis .Zello memilih mengabaikan tangan kanannya yang sudah membuatnya kesal. "Jam berapa pertemuan kita dengan tuan Jhonson?"Zello kembali mengalihkan pembicaraan. Kali ini dia membahas masalah pekerjaan. Zello tidak risau jika hal itu menyangkut Geralyn. Setidaknya untuk sekarang, pria itu tidak akan membiarkan siapa pun memiliki gadis itu. "Besok pagi tuan.Tuan Johnson ingin bertemu di hotel untuk menghindari masalah. Anda tahu jika dia memiliki masalah dengan cukup banyak kelompok mafia." "Bagus,persiapkan semuanya.Jika dia macam macam maka kamu bisa menghabisinya.Tidak akan ada orang yang marah,dia mungkin malah berterima kasih kepada mu."Ucap Zello yang terdengar tidak berperasaan. "Baik tuan." "Apa tuan berpikir jika banyak orang yang menyukai tuan?Mungkin mereka lebih mengharapkan anda dari pada tuan Johnson. "Batin Zaka tersenyum kecil. "Jangan mengumpatku Zaka karena aku bisa mendengar isi hatimu yang busuk itu. " Ucapan Zello semakin terdengar begitu pedas kepada tangan kanannya. Tapi hal itu tidak akan membuat Zaka tersinggung. Dia sudah terbiasa dengan hal itu. "Saya tidak mungkin berani melakukan hal itu tuan. "Jawab Zaka jelas sedang berbohong kepada pemimpinnya. Tiga puluh menit berlalu, kini mereka sudah tiba di depan sebuah hotel. Mereka akan menginap di tempat itu. Meskipun berkali-kali dia menguap karena rasa kantuk yang dia rasakan tapi hal itu tidak akan membuatnya tumbang sebelum ia menyelesaikan pekerjaannya.Zello terus saja menyelesaikan pekerjaanhya yang belum ia selesaikan. Pria itu harus menyelesaikan pekerjaanya di hotel.Ada beberapa pekerjaan yang belum selesai. Dan dia harus menyelesaikannya,meskipun dia merasa lelah karena dia belum pernah beristirahat sejak ia tiba. Sementara itu di las vegas, Senyuman tipis terbit di wajah pria paruh baya itu ketika mendapatkan laporan tentang putrinya. Armando tidak mungkin mengirim putri semata wayangnya tanpa pengawasan dari anak buahnya. "Ayah harap kamu bahagia di sana sayang.Meskipun kita jauh tapi setidaknya ayah sedikit tenang."Gumam Armando menatap wajah putrinya di layar ponselnya. "Tuan,sepertinya anda melupakan obat anda."Kepala pelayan masuk ke dalam ruangannya dan membawa nampan yang berisi obat dan Air putih. "Aku melupakannya.Akhir akhir ini sepertinya aku sudah mulai sering lupa akan sesuatu. "Ucap Armando tersenyum kecil. "Itu hal wajar tuan,Kita tidak semakin muda tapi kita akan menuan.Usia kita tidak muda lagi dan pada akhirnya kita akan merasakan yang namanya menua." Ucapan Kepala pelayannya yang memiliki usia yang sama dengannya membuat Armando tersenyum kecil.Ucapan Kepala pelayannya tidak salah tapi dia tidak bisa tenang meninggalkan putrinya seorang diri. "Jika aku lebih dulu kembali,kamu harus menjaga putriki dengan baik." "Jangan berkata seperti itu tuan.Bukankah anda memiliki tujuan yang belum tercapai?" Armando tersenyum tipis mendengar ucapan Kepala pelayannya. Hubungan keduanya cukup akrab satu sama lain.Dan kedua pria paruh baya itu sering menghabiskan malam mereka dengan mengobrol.Zaka melangkah pergi dan meninggalkan Grace begitu saja.Tapi gadis itu sama sekali tidak akan menyerah.Dia akan tetap meluluhkan hati Zaka. Zaka menoleh ke arah Grace, pria itu menatap wajah Grace yang terlihat begitu serius.Grace benar-benar menunjukkan ketulusannya hatinya. Zaka tersenyum tipis dan melangkahkan kakinya mendekati Grace.Pria itu tersenyum tipis dan memeluk Grace. Grace menatap lurus ke depan dengan tatapan yang tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya.Sedangkan Zaka semakin mengeratkan pelukannya. Dia tahu jika gadis yang sedang berada di pelukannya itu,terkejut dengan tindakannya tapi dia tetap saja memeluk erat Grace. Sebelum Grace memilikinya perasaan kepada Zaka. Tanpa dia sadari jika pria yang saat ini sedang memeluknya lebih dulu memiliki perasaan kepada dirinya. Tapi Zaka memilih untuk memendamnya tapi sekarang dia sepertinya tidak bisa menyembunyikan perasaannya,di saat gadis di hadapannya itu,terang terangan mengakui perasaannya kepada dirinya.
Perhatian Geralyn teralihkan oleh bunyi ponselnya.Geralyn meraih ponselnya di atas meja dan melihat nama sahabatnya tertera di layar ponselnya. "Grace,kamu sudah kembali?Bagaimana dengan Zaka?" "Dia pergi Lyn.Dia terlihat begitu hancur setelah mengetahui kebenarannya.Bagaimana dengan mu?Apa kamu baik-baik saja?" "Aku baik-baik saja."Jawab Geralyn dengan perasaan sendu. "Aku mencintainya Lyn." "Aku mendukung mu seratus persen. Kejar arang yang kamu cintai. Sebagai calon adik ipar aku akan mendukung. " Grace terkekeh mendengar ucapan dari sahabatnya. Meskipun kedua gadis itu sedang tidak baik baik saja tapi mereka terap berusaha saling menghibur satu sama lain. "Terimah kasih adik ipar.Sepertinya sulit menaklukkan hati pria itu." Grace dan Geralyn terus mengobrol satu sama lain.Sementara di satu sisi, Zaka tiba di tempat persembunyiannya selama ini.Pria itu duduk termenung seorang diri. Sementara para anak buahnya sedang berjaga di sekitar.Mereka semua mendapatkan per
Zaka beranjak dari posisinya dan berjalan keluar dari mansion. Sementara semua orang hanya memandang kepergiannya.Tidak ada yang mencegah kepergian Zaka. Pria itu merasakan hatinya begitu sakit ketika mengetahui kebenarannya.Zaka merasa bersalah kepada orang orang terdekatnya. "Apa yang kamu lakukan?Lepaskan mereka dan terima hukuman mu." Dalam sekejap saja, pengasuh Elena sudah di bawa oleh anak buah Zello.Geralyn langsung berhambur ke pelukan Zello. "Maafkan aku sayang, kamu pasti syok."Zello mengeratkan pelukannya. Sementara itu,Grace menoleh ke arah Zaka. Tatapannya begitu sendu.Ada perasaan yang begitu dalam yang dia rasakan saat ini kepada pria yang baru saja melangkah pergi. "Pergilah, jika kamu ingin menghiburnya."Geralyn melerai pelukannya dan menatap ke arah sahabatnya. Grace tersenyum tipis dan melangkahkan kakinya pergi.Gadis itu menyusul kepergian Zaka. Sedangkan Geralyn hanya tersenyum tipis. Geralyn jelas tahu jika sahabatnya itu memiliki perasaan ke
"Apa yang anda bicarakan?"Zaka menodongkan senjata kepada Zello tapi pria itu terlihat begitu tenang. Sementara Zaka terlihat bergetar karena begitu kesal saat ini.Tapi detik berikutnya, Zaka menarik tangannya dan tersenyum kecil. Zello hanya mengerutkan keningnya ketika Zaka menurunkan senjatanya kembali. Beberapa menit kemudian, dia mendengar suara tangisan bayi kecilnya. Zello menoleh dan melihat wanita yang di cintainya dan juga putrinya di todongkan senjata oleh pengasuhnya sendiri. Melihat hal itu,Zello tersenyum miring. Kenapa dia tidak menyelidiki pengasuh putrinya. "Sayang. "Lirih Geralyn menatap wajah Zello. "Tenang Sayang, jangan khawatir. Semuanya akan baik-baik saja. "Ucap Zello tersenyum tipis memandang ke arah Geralyn. Tapi begitu menoleh ke arah Zaka,tatapannya begitu tajam. Ada kemarahan yang terpancar di mata pria itu. "Kamu salah dengan melakukan hal ini Zaka.Aku yang terlalu berharap kepada mu.Aku tidak bertindak karena aku masih berharap jika kamu
Zello kembali masuk ke dalam helikopter, Alvaro yang melihat hal itu tentu saja tidak punya pilihan lain selain masuk ke dalam helikopter. Alvaro kembali menerbangkan pesawat dan meninggalkan tempat itu. Sementara itu Zello hanya terdiam tanpa sepatah kata pun. Di sisi lain,Zaka tersenyum dan pamit kepada wanita paruh baya itu.Tampaknya pria itu tahu kedatangan Zello. Tanpa menunggu lebih lama lagi, Zaka masuk ke dalam mobil miliknya dan melajukan mobilnya meninggalkan tempat itu. Satu jam berlalu... Kini Zello sudah tiba di mansion miliknya. Pria itu sedang menjaga putri kecilnya dan menatap wajah wanita yang di cintainya. "Aku akan melindungi kalian. Tidak akan ku biarkan siapa pun menyakiti kalian. "Batin Zello dengan tatapan penuh cinta kepada wanita yang sedang berbaring. Tok...tok... Perhatian Zello teralihkan oleh ketukan pintu.Zello meletakkan Elena dan melangkahkan kakinya membuka pintu. "Tuan."Pengasuh Elena berdiri di depan Zello dengan raut wajah y
Tiga puluh menit berlalu.. Geralyn mulai merasa tenang dan menatap wajah sahabatnya. Geralyn tersenyum tipis dan kembali memandang ke arah luar. "Jangan bersedih berlarut larut Lyn. Paman pasti tidak ingin melihat mu bersedih." "Aku hanya tidak menyangka jika ayah ku akan pergi dengan cara yang tragis Grace.Bagaimana bisa ayahku melakukan hal itu?"Grace kembali menangis di pelukan sahabatnya. Grace hanya bisa menguatkan sahabatnya. Dia jelas mengenal sosok Geralyn adalah wanita yang ceria tapi kini dia melihat sosok sahabatnya yang rapuh. Sementara itu dari kejauhan mansion milik Zello. Zaka sedang berada di dalam mobil miliknya dan mengamati keadaan mansion. Tanpa Zaka sadari jika Zello sudah mengetahui kebenarannya. Zello dengan cepat memberikan putrinya kepada Pengasuhnya dan berjalan menuju ke suatu tempat. Sedangkan Zaka jelas tahu jika berada di tempat itu dalam waktu lama akan membuatnya dalam bahaya. Zaka melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh meninggalkan







