Share

41. Penyesalan Sean

Yasmin melenguh pelan kemudian memegangi kepalanya yang terasa masih berputar. Bulu mata lentik milik Yasmin mulai bergerak, detik berikutnya dia membuka mata.

“Ini di mana?” gumamnya pelan. Yasmin ingat betul, terakhir kali ia ada di rumah sakit dan mengalami sakit kepala setelah berada dalam pelukan Sean.

‘Ini bukan rumah sakit!’ batinnya.

Ruangan dengan nuansa putih biru ini membuat Yasmin nyaman, meskipun tempat ini sangat asing. Dengan begitu hati-hati, Yasmin duduk di tepi ranjang dan mulai memperhatikan detail ruangan.

Lemari besar, televisi, meja rias dan pendingin ruangan. Kamar ini benar-benar lengkap, membuat Yasmin merasa tidak pantas. Dia hanya bisa mengingat kamar sederhana miliknya di kediaman sang paman dengan ranjang reyot miliknya.

“Permisi …! Apa ada orang?” tidak ada satupun yang menunjukkan batang hidungnya.

Yasmin berdiri dengan cepat, tenaganya pulih dengan cepat dan tidak ada lagi rasa sakit di tubuhnya.

“Yasmin …”

“Siapa di sana?” Yasmin menoleh ke bela
Mrs. W

Penyesalan itu memang selalu datang terlambat ...

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status