Share

Malam Pengantin

"Mas," panggilku seraya mengguncang bahunya pelan, kulihat ponsel miliknya yang ada di atas nakas bergetar, mungkin dari kak Novi.

Aku bangkit dan mencondongkan tubuh melintasi Mas Arkan, tanganku menggapai benda pipih tersebut yang tak berhenti bunyi.

"Benar, dari kak Novi. Untuk apa dia nelpon lagi? Ganggu aja! Bukannya dia sudah mengabari Mas Arkan, dia gak bisa pulang sekarang," gerutuku. Kemudian membuka laci dan kumasukkan benda itu ke dalam. Agar tak mengganggu tidur Mas Arkan, yang terlihat begitu lelah kehabisan tenaga, setelah menghabiskan waktu beberapa jam bersamaku, memuaskan aku hingga terkapar.

"Mas, andaikan saja kita ini suami istri, takkan pernah ada rasa bersalah di hati ini, karena telah melakukan dosa besar, pada pasangan kita," ucapku sambil berbaring menghadapnya satu tangan dilipat di bawa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status