Share

Nyaris Ketahuan

"Makasih ya sayang, kamu sudah memuji Mas. Mas kan jadi geer," ujarnya terkekeh. Mas Anton mencium kilas rambutku di sela aktivitasnya menyapu lantai.

"Sama-sama." Aku balas tersenyum dan kembali duduk di kursi. Aku mengambil roti dan mulai menyuapkan ke mulut, sedikit demi sedikit.

"Sudah beres, sekarang kita lanjut sarapan!" ucap Mas Anton kembali duduk setelah membuang pecahan gelas, dan menaruh peralatan kebersihan di tempatnya semula.

"Oh iya Ton, tadi kamu bilang parfum, parfum apa?" Kak Novi kembali ke topik utama, menatap wajah Mas Anton begitu serius.

"Hm," jawab Mas Anton bergumam, sambil mengeringkan tangannya dengan tissue, dan membenahi posisi duduknya. 

Gegas aku menyobek roti dan mendekatkan sepotong roti ke mulutnya.

"Mas, aku suapin ya! Makasih karena udah beresin belingnya," ujarku sambil tersenyum manis dan bersikap manja. Mas Anton membuka mulutnya, dan memakan roti yang kusodorkan.

"Sama

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status