Share

Cinta Yang Tertunda
Cinta Yang Tertunda
Penulis: Erni sari

bab 1

Nayla Az-zahra

Sosok perempuan berparas cantik, bertanggung jawab, dan bisa menyesuaikan diri dengan siapa saja.

Nayla terlahir dari keluarga yang sederhana, ayah nya bekerja sebagai sopir angkot dan ibunya sudah meninggal beberapa tahun yang lalu akibat serangan jantung.

Nayla mempunyai seorang adik laki laki yaitu Ikbal Pratama. Saat ini, bekerja sambil kuliah.

Nayla sendiri tidak bisa melanjut kan ke bangku kuliah karena keterbatasan biaya.

Nayla bekerja disalah satu perusahaan, sebagai cleaning Service. Nayla tidak mengetahui bahwa perusahaan tempat dia bekerja adalah milik ayahnya Indra.

Indra Wibowo

Merupakan pewaris tunggal, berkulit putih, dan lengan sedikit berotot ditambah mata indah legam. karakternya, jujur dan bertanggung jawab. Namun ia sedikit keras kepala.

Indra baru beberapa hari kembali dari luar negeri, hari ini hari pertama Indra menggantikan posisi ayahnya sebagai pewaris tunggal.

Kriiiiiing..

Jam weker berbunyi waktunya sudah Shalat subuh.

"Huh.... cepat sekali alarm nya berbunyi aku terasa baru saja tidur." gumam Nayla dibalik selimut.

Tidak lama Nayla beranjak dari tidurnya lalu mandi dan melakukan Shalat subuh, selesai Shalat Nayla memasak untuk mereka bertiga.

Setelah hampir satu jam berkutik di dapur.

"Akhirnya selesai juga.” tutur Nayla sambil mencuci tangan nya.

"Pagi Kaka" sapa sang ayah.

"Pagi ayah" sahut Nayla.

"Bagaimana keadaan ayah sekarang,sudah sehat..?" tanya Nayla khawatir.

"Ayah sudah merasa baikkan nak, setelah minum obat.!!" sahut sang ayah

"Ayah mau sarapan sekarang..?" tanya Nayla sambil menuangkan teh hangat untuk ayahnya.

"Nanti saja kak ! ayah sarapan setelah pulang antar Kaka pergi kerja." sahut ayahnya Nayla

"Nayla tidak usah diantar. Ayah istirahat saja dirumah, Kaka naik ojek Online saja. Ayah juga masih sakit, dan ayah jangan lupa minum obatnya" sahut Nayla

Nayla kembali ke kamar untuk bersiap siap bekerja, setelah selesai menyiapkan untuk ayahnya sarapan.

Tidak lupa Nayla membangunkan adiknya, karena siang hari adiknya bekerja di salah satu Cafe temannya, dan malam kuliah.

"Kaka berangkat kerja dulu ya," pamit Nayla sambil mencium tangan ayahnya.

"Kaka enggak sarapan dulu..?"  Tanya ayah

"Kaka sudah bawa bekal ..,sarapannya di kerjaan saja.!" sahut Nayla.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam, hati hati nak.." sahut sang ayah.

"Iya ayah, ayah juga hati hati dirumah." ucap Nayla. Kemudian Nayla bergegas keluar rumah, karena ojek yang dia pesan sudah tiba didepan rumah.

Setelah sampai tidak lupa Nayla membayar ongkos ojek, dan ucapan terima kasih.

"Makasih banyak pak." ucap Nayla

"Sama sama mba," sahut ojek.

Lalu Nayla masuk menuju pintu lift karyawan.

"Nayla..." panggil seseorang.

Setelah sampai depan pintu lift, tiba tiba ada seseorang memanggil Nayla.

"Nayla...." Nayla menoleh kearah suara

"Iya pak....ada apa..? tanya Nayla

" Kebetulan kamu cepat datang, tolong kamu langsung bersihin ruangan pak bos dulu ya! Beliau dalam perjalanan kemari, hari ini cepat datang karena pak bos mau perkenalkan anaknya yang akan menggantikan posisinya.."

Dialah pak Doni atasan Nayla.

"Baik pak" sahut Nayla.

Ketika hendak berbalik tiba tiba tangan Nayla di tahan.

"Nayla ! apakah kamu sakit ??" tanya pak Doni khawatir

"Tidak pak..!! saya baik baik saja." sahut Nayla sambil mundur selangkah karena jarak mereka terlalu dekat.

"Tapi wajah mu terlihat pucat.. !! apakah kamu sudah sarapan..? Tanya pak Doni

"Belum pak !! tadi buru buru tidak sempat sarapan." Sahut Nayla dengan senyum manis nya

"Baiklah...jangan lupa sarapan ya..?" Ucap pak Doni

"Iya pak ! Makasih ! pak Doni mau

 barengan ke atas..? " tanya Nayla karena tempat Nayla bekerja ada dilantai atas

"Duluan saja Nay..! Saya mau ke mobil dulu, ada berkas yang ketinggalan." Ucap pak Doni

"mmm baik lah.. ! saya duluan kalau begitu pak.."

"Hati hati Nay.." Ucap pak Doni

Nayla mengangguk "Makasih pak “ sahut Nayla

Lalu Nayla menekan tombol lift dan begitu pun pak Doni kembali ke mobil.

Tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang memperhatikan mereka sejak tadi.

Tidak lama pintu lift terbuka, Nayla langsung ke ruangan tempat karyawan beristirahat dan menyimpan tas nya di loker. Tidak lupa Nayla menyempatkan untuk mengisi perut nya dahulu, selesai makan kemudian mengambil peralatan bekerja, Nayla mau menuju ke ruangan yang ingin dibersihkan, baru saja mau melangkah keluar sahabat sekaligus rekan kerjanya datang.

"Pagi Mita...!!"sapa Nayla.

"Tumben terlambat datang, biasanya lu sampai duluan mit..?" tanya Nayla

"Pagi Nayla manis ku.." jawab Mita sambil mengambil peralatan kerja.

"Motorku haus tadi....jadi nya mampir dulu deh pinggir jalan, minum hehehe..."ucap Mita sambil cengengesan

"Hilih ! bilang saja kehabisan bensin, belaga haus lagi motornya” celetuk Nayla

"Ya sudah kalau begitu gue duluan mau ke ruangan pak bos dulu" ucap Nayla.

"Oke Nay.." sahut  Mita sambil mengacungkan satu jempol nya.

Baru beberapa langkah menuju ruangan pak bos, tiba tiba Mita memanggil

"Nayla, tunggu dulu !" Ucap Mita sedikit berteriak memanggil Nayla.

Nayla berbalik menghadap Mita

"Ada apa Mita ? nanti saja bicara nya nanti dilihat pak Doni loh bukan nya kerja malah mengobrol .."Ucap Nayla

"Nay...mau sampai kapan lu menutup hatimu untuk orang lain, apakah kamu tidak melihat perhatian dan kebaikan pak Doni kepadamu....!” Ucap Mita menatap sahabat nya.

Sampai kapan kamu menunggu seseorang yang tidak pernah kasih kabar dan tidak pernah tahu kapan kembali. Bisa saja sekarang dia sedang berbahagia bersama anak istrinya" ucap Mita. Ia merasa kasihan melihat sahabatnya.

"Sudah ! cukup mita ! kita sudah pernah membahas ini sebelumnya ! aku akan kembali bekerja." Ucap Nayla tegas. Lalu ia berbalik badan.

Kemudian Nayla berbalik menuju ruangan yang ingin dibersihkan

"Gue prihatin sama lu Nayla, sampai kapan lu menunggu, bahkan dia tidak pernah sekali pun memberi kabar.

bahkan pak Doni perhatian dan tulus kepada mu tidak bisa kamu melihat itu semua..." batin Mita.

Ya Mita melihat semuanya selama ini, ketulusan pak Doni kepada Nayla, bahkan dulu pernah pak Doni meminta bantuan kepadanya untuk mendekat kan dirinya pada Nayla, namun hasilnya nihil Nayla masih teguh pada pendiriannya.

"Wooii ..." teriak Novita persis ditelinga Mita, hingga membuat Mita tersadar.

"Astaga....." Ucap Mita sambil mengelus dadanya.

"Bukan nya kerja, malah melamun." ketus Novita

" Berisik lu ! bisa gak sih lu gak teriak teriak di kuping gue, kalau gue budek bagaimana ? lu mau ganti rugi !" Sahut Mita dengan nada kesal.

"Ya lagian lu ngapain berdiri ditengah jalan,pakai acara melamun lagi,hati hati entar kesambet loh.."ucap Novita

"iya ke sambet tapi ...lu setannya hahaha......"ucap Mita tertawa puas

"kam--..."omongan Novita terpotong

"sudah sudah jangan bertengkar, cepat kembali kerja pak Doni sebentar datang entar kena surat peringatan semuanya..." ucap teman teman yang lainnya

Novita dan Mita hampir tidak pernah akur,tapi mereka selalu suportif dalam bekerja.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
nugraha
Az-Zahra nama yamg bagus.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status