Share

bab 2

Setelah masuk ruangan yang mau dibersihkan, Nayla bersandar di pintu sambil menghela nafas panjang, Kemudian melanjutkan pekerjaannya.

Tiba lah waktu makan siang, Mita lebih dulu ke kantin dan memesan makanan untuk dirinya dan Nayla, sedangkan Nayla masih melakukan Shalat Zuhur terlebih dahulu.

"Boleh gabung duduk disini ?" tanya Doni pada Mita kebetulan Mita duduk sendiri.

"Boleh pak silahkan !" jawab Mita sambil mengunyah

"Teman kamu dimana Mit ?" tanya Doni lagi

"Siapa ? si Nayla ! bentar lagi nongol pak masih Shalat." Jawab Mita

"Oh !" sahut Doni sambil mengangguk

"Nah itu orangnya ! panjang umur!"ucap Mita sambil tersenyum.

"Siang pak Doni.” Sapa Nayla sambil menarik kursi untuk duduk

"Siang juga ! kalau diluar kantor panggil nama saja Nay ! Tidak usah terlalu formal !" Ujar Doni

"Iya deh ! panggil Kaka aja deh agar lebih enak" ucap Nayla sambil menarik piring lebih dekat.

"Terserah kamu saja Nay, yang penting jangan panggil pak .." ucap Doni

"Oke  pak ! eh kak Doni maksudnya hehehe..."

sahut Nayla cengengesan.

Nayla duduk di samping Mita tepatnya di hadapan Doni, dalam hati Doni bersorak gembira, sambil makan dia bisa memandang pujaan hatinya. Sedangkan Nayla tidak menyadari itu dia hanya fokus pada makanannya.

"uhuukk..uhuukk !" Mita berpura pura batuk.

Nayla dan Doni sama-sama menoleh ke arahnya, Nayla langsung menyodorkan minuman.

"Ya ampun Mita, pelan-pelan dong makan nya ! Sampai tersedak" Tutur Nayla khawatir.

"Gue gak apa-apa Nay! Cuma, tersedak biji durian saja! hahaha.." sahut Mita sambil tertawa.

Doni hanya menggelengkan kepala melihat tingkah Mita

"Kebiasaan lu Mita ! enggak lucu tahu..." celetuk Nayla kesal sambil melempar gumpalan tisu ditangannya, sambil cemberut.

Doni dan Mita tertawa pelan melihat Nayla cemberut.

Di seberang meja ada tatapan tidak suka melihat keakraban mereka, siapa lagi kalau bukan Novita. Novita menyukai pak Doni, dia mengetahui itu namun ia tidak memilik perasaan apapun, hanya Nayla yang ada di hatinya saat ini, walaupun cinta nya selalu ditolak oleh Nayla, ia yakin Nayla suatu saat nanti akan menerima dirinya.

Selesai makan mereka kembali untuk bekerja waktu beristirahat sudah habis.

(Di perjalanan dalam lift)

"Nayla maaf in gue ya ! tentang ucapan gue tadi pagi, gak ada maksud buat lu sedih.” Ucap Mita merasa bersalah

"Gak apa-apa Mit ! santai saja, gue enggak merasa tersinggung kok. Lu ada benar nya juga sudah waktunya gue melepaskan dia meski sedikit berat" lirih Nayla.

"Makasih ya sudah jadi sahabat terbaik gue" ucap Nayla

"Hiks..hiks ! gue terharu Nay." sahut Mita merangkul bahu Nayla sambil melangkah keluar ketika pintu lift sudah terbuka.

"Jangan pegang-pegang gue Mit ! gue masih normal.” Ucap Nayla tertawa sambil melepas rangkulan Mita.

"Idiih ! gue juga normal kali." celetuk Mita kesal

Memang Mita sedikit tomboy.

"Gue juga bercanda kali ! hahaha" sahut Nayla sambil tertawa lepas

"Senang lihat lu begini Nay ! walaupun gue tersiksa dengan ejekan lu ." ujar Mita

"Ya elah lu jangan mulai lagi deh ! ya sudah ayo lanjut kerja lagi." sahut Nayla

Kemudian mereka mengambil peralatan untuk bekerja dan bekerja sampai sore hari.

"Nayla ! gue duluan ya, lu gak apa-apa gue tinggal ? ibu gue minta jemput di tempat bibiku." tanya Mita

"Gak apa-apa Mit ! cepat gih sana pulang, kasihan ibu lu menunggu." sahut Nayla

" Idih ! ngusir lagi, ya sudah gua pulang duluan ya.” ucap Mita

"Iya Mit ! hati hati dijalan, jangan ngebut bawa motor nya " ucap Nayla

"Assiiiapp.." sahut mita

kemudian Mita keluar menuju pintu lift karyawan.

Dan entah dari mana datangnya Doni tiba tiba muncul.

"Nayla !” panggil Doni dari belakang Nayla, hingga membuat Nayla terkejut.

"Astagfirullah kak ! saya kaget kak.” ucap Nayla

"Hehehe maaf Nay ! kamu serius sekali.." sahut Doni

"Tumben kak Doni kesini ada apa ?" tanya Nayla

"Nay ! berhubung kamu belum pulang kakak minta tolong ? minta tolong bikin kan kopi untuk bos dua gelas, asisten nya pak bos ijin pulang cepat." ucap Doni

" Iya pak boleh.." sahut Nayla

"Makasih banyak Nay ! sudah cantik baik lagi.” goda doni

"Kak Doni bisa saja.” ucap Nayla tersenyum simpul

"Oke Nay ditunggu di ruangan pak bos.” ucap Doni

“Oke pak !” Sahut Nayla.

Kemudian pak Doni meninggalkan Nayla, lalu kembali ke ruangannya.

Nayla langsung ke Pantry membuat kopi, setelah selesai Nayla langsung menuju ruangan bos.

Tok ..tok ..tok. Nayla mengetok pintu ruangan, dengan satu tangannya.

"Masuk !" sahut dari dalam ruangan

"Permisi pak ! ini kop--" ucapan Nayla terpotong.

Deg.. Nayla mematung di pintu ruangan.

Flashback on.

Setelah acara kelulusan sekolah selesai, ketika hendak keluar gerbang.

tin...tin.. suara klakson

"Nayla.. " panggil seseorang, Nayla menoleh kearah suara.

"Iya Indra, ada apa ?" sahut Nayla ternyata Indra yang memanggil.

"Sibuk enggak Nay..?" ucap Indra

"aku mau traktir makan nih."

"Boleh deh, mumpung aku gak sibuk” sahut Nayla, dalam hati Nayla senang diajak jalan.

"Pakai helm nya !" ucap Indra sambil menyerahkan helm kepada Nayla.

Setelah memastikan Nayla aman, kemudian mereka pergi ke tempat biasa mereka makan.

Setelah sampai tujuan, mereka turun menuju ke warung langsung memesan makanan.

"Bu, pesan seperti biasa dua ya !” ucap indra kepada pemilik warung.

" Oke nak indra ! minum nya apa ?” tanya pemilik warung.

"Es teh manis saja Bu dua juga.!" jawab Indra.

"Oke ! ditunggu ya." ucap pemilik warung.

Pemilik warung sudah kenal sama Indra dan Nayla. Hampir setiap Minggu mereka makan disitu. Kemudian Indra dan Nayla mencari tempat duduk, kebetulan meja di paling pojok kosong.

"Nay ! setelah lulus, rencana mau lanjut ke mana ?" Tanya indra.

"Belum kepikiran sih ! rencana mau bantuin  orang tua dulu, sambil memikir ke depannya." Sahut Nayla.

"Oh begitu ya" tutur Indra.

"Kalau kamu ?" tanya Nayla balik, belum sempat Indra menjawab, makanan yang mereka pesan datang.

"Terima kasih" ucap Nayla.

"Sama sama" sahut pemilik warung.

kemudian mereka pun makan.

"Oh iya Nay, besok aku akan berangkat keluar negeri untuk kuliah disana." ucap Indra setelah selesai makan.

"Kenapa mendadak berangkat besok ?"tanya Nayla

"Sebenarnya ini sudah direncanakan sejak lama ! namun baru sekarang ku beritahu kamu ! orang tua ku menginginkan aku kuliah disana, sekaligus belajar bersama paman untuk mengurus perusahaan disana !"jawab Indra. Mendengar ucapan Indra, Nayla seperti kehilangan selera makannya. 

"Baiklah ! Kamu hati hati disana, jaga kesehatannya" ucap Nayla, dengan senyum terpaksa agar tidak terlihat oleh Indra.

"Kamu juga Nay, jaga diri baik baik disini.

“Nayla ! aku mau ngomong sesuatu ke kamu" ucap Indra ragu, Nayla menatap Indra serius.

"Nayla maukah kamu berjanji satu hal kepada ku ?" Tanya indra ragu.

"Berjanji apa ? " tanya Nayla balik, dan melihat Indra dengan serius.

"Nay sebenarnya aku sudah lama mau ngomong ini ke kamu ! namun , aku ragu.!” Ucap Indra.

"Jadi begini Nayla.." Ucap Indra, ia masih ragu untuk berbicara kepada Nayla, hingga membuat Nayla mengerutkan kening.

"To the point saja, jangan membuat aku penasaran." Ujar Nayla mulai kesal, menurut nya Indra terlalu bertele tele.

Pasalnya Nayla sedari tadi kesal kepada Indra, karena Indra memberitahu Nayla mendadak ingin ke luar negeri.

Tapi Nayla tidak bisa berbuat apa apa.

Nayla berpikir dirinya juga bukan siapa-siapa hanya sebatas teman. Dia hanya bisa mendukung keputusan Indra.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
nugraha
gadis yang tomboy
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status