Kisah dua sejoli yang saling berjanji untuk menunggu satu sama lain dan berjanji untuk saling memberi kabar. Karena si pria akan melanjutkan kuliah nya ke luar negeri dan meninggalkan kekasihnya di Indonesia. Setahun setelah kepergiannya mereka hilang komunikasi sampai bertahun tahun lamanya dan di pertemukan kembali di salah satu perusahaan tempat wanita itu bekerja. Apakah mereka akan bersatu kembali ? Setelah 7 tahun lama nya tidak ada kabar. Apakah mereka masih mengingat janji mereka untuk saling menunggu ?
Lihat lebih banyakNayla Az-zahra
Sosok perempuan berparas cantik, bertanggung jawab, dan bisa menyesuaikan diri dengan siapa saja.Nayla terlahir dari keluarga yang sederhana, ayah nya bekerja sebagai sopir angkot dan ibunya sudah meninggal beberapa tahun yang lalu akibat serangan jantung.Nayla mempunyai seorang adik laki laki yaitu Ikbal Pratama. Saat ini, bekerja sambil kuliah.Nayla sendiri tidak bisa melanjut kan ke bangku kuliah karena keterbatasan biaya.Nayla bekerja disalah satu perusahaan, sebagai cleaning Service. Nayla tidak mengetahui bahwa perusahaan tempat dia bekerja adalah milik ayahnya Indra.Indra WibowoMerupakan pewaris tunggal, berkulit putih, dan lengan sedikit berotot ditambah mata indah legam. karakternya, jujur dan bertanggung jawab. Namun ia sedikit keras kepala.Indra baru beberapa hari kembali dari luar negeri, hari ini hari pertama Indra menggantikan posisi ayahnya sebagai pewaris tunggal.Kriiiiiing..Jam weker berbunyi waktunya sudah Shalat subuh."Huh.... cepat sekali alarm nya berbunyi aku terasa baru saja tidur." gumam Nayla dibalik selimut.Tidak lama Nayla beranjak dari tidurnya lalu mandi dan melakukan Shalat subuh, selesai Shalat Nayla memasak untuk mereka bertiga.Setelah hampir satu jam berkutik di dapur."Akhirnya selesai juga.” tutur Nayla sambil mencuci tangan nya."Pagi Kaka" sapa sang ayah."Pagi ayah" sahut Nayla."Bagaimana keadaan ayah sekarang,sudah sehat..?" tanya Nayla khawatir."Ayah sudah merasa baikkan nak, setelah minum obat.!!" sahut sang ayah
"Ayah mau sarapan sekarang..?" tanya Nayla sambil menuangkan teh hangat untuk ayahnya."Nanti saja kak ! ayah sarapan setelah pulang antar Kaka pergi kerja." sahut ayahnya Nayla"Nayla tidak usah diantar. Ayah istirahat saja dirumah, Kaka naik ojek Online saja. Ayah juga masih sakit, dan ayah jangan lupa minum obatnya" sahut NaylaNayla kembali ke kamar untuk bersiap siap bekerja, setelah selesai menyiapkan untuk ayahnya sarapan.Tidak lupa Nayla membangunkan adiknya, karena siang hari adiknya bekerja di salah satu Cafe temannya, dan malam kuliah."Kaka berangkat kerja dulu ya," pamit Nayla sambil mencium tangan ayahnya."Kaka enggak sarapan dulu..?" Tanya ayah"Kaka sudah bawa bekal ..,sarapannya di kerjaan saja.!" sahut Nayla."Assalamualaikum.""Waalaikumsalam, hati hati nak.." sahut sang ayah."Iya ayah, ayah juga hati hati dirumah." ucap Nayla. Kemudian Nayla bergegas keluar rumah, karena ojek yang dia pesan sudah tiba didepan rumah.Setelah sampai tidak lupa Nayla membayar ongkos ojek, dan ucapan terima kasih."Makasih banyak pak." ucap Nayla"Sama sama mba," sahut ojek.Lalu Nayla masuk menuju pintu lift karyawan."Nayla..." panggil seseorang.Setelah sampai depan pintu lift, tiba tiba ada seseorang memanggil Nayla."Nayla...." Nayla menoleh kearah suara"Iya pak....ada apa..? tanya Nayla" Kebetulan kamu cepat datang, tolong kamu langsung bersihin ruangan pak bos dulu ya! Beliau dalam perjalanan kemari, hari ini cepat datang karena pak bos mau perkenalkan anaknya yang akan menggantikan posisinya.."Dialah pak Doni atasan Nayla."Baik pak" sahut Nayla.Ketika hendak berbalik tiba tiba tangan Nayla di tahan."Nayla ! apakah kamu sakit ??" tanya pak Doni khawatir"Tidak pak..!! saya baik baik saja." sahut Nayla sambil mundur selangkah karena jarak mereka terlalu dekat."Tapi wajah mu terlihat pucat.. !! apakah kamu sudah sarapan..? Tanya pak Doni"Belum pak !! tadi buru buru tidak sempat sarapan." Sahut Nayla dengan senyum manis nya"Baiklah...jangan lupa sarapan ya..?" Ucap pak Doni
"Iya pak ! Makasih ! pak Doni maubarengan ke atas..? " tanya Nayla karena tempat Nayla bekerja ada dilantai atas
"Duluan saja Nay..! Saya mau ke mobil dulu, ada berkas yang ketinggalan." Ucap pak Doni"mmm baik lah.. ! saya duluan kalau begitu pak..""Hati hati Nay.." Ucap pak DoniNayla mengangguk "Makasih pak “ sahut NaylaLalu Nayla menekan tombol lift dan begitu pun pak Doni kembali ke mobil.Tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang memperhatikan mereka sejak tadi.Tidak lama pintu lift terbuka, Nayla langsung ke ruangan tempat karyawan beristirahat dan menyimpan tas nya di loker. Tidak lupa Nayla menyempatkan untuk mengisi perut nya dahulu, selesai makan kemudian mengambil peralatan bekerja, Nayla mau menuju ke ruangan yang ingin dibersihkan, baru saja mau melangkah keluar sahabat sekaligus rekan kerjanya datang."Pagi Mita...!!"sapa Nayla."Tumben terlambat datang, biasanya lu sampai duluan mit..?" tanya Nayla"Pagi Nayla manis ku.." jawab Mita sambil mengambil peralatan kerja."Motorku haus tadi....jadi nya mampir dulu deh pinggir jalan, minum hehehe..."ucap Mita sambil cengengesan"Hilih ! bilang saja kehabisan bensin, belaga haus lagi motornya” celetuk Nayla"Ya sudah kalau begitu gue duluan mau ke ruangan pak bos dulu" ucap Nayla."Oke Nay.." sahut Mita sambil mengacungkan satu jempol nya.Baru beberapa langkah menuju ruangan pak bos, tiba tiba Mita memanggil"Nayla, tunggu dulu !" Ucap Mita sedikit berteriak memanggil Nayla.Nayla berbalik menghadap Mita"Ada apa Mita ? nanti saja bicara nya nanti dilihat pak Doni loh bukan nya kerja malah mengobrol .."Ucap Nayla"Nay...mau sampai kapan lu menutup hatimu untuk orang lain, apakah kamu tidak melihat perhatian dan kebaikan pak Doni kepadamu....!” Ucap Mita menatap sahabat nya.Sampai kapan kamu menunggu seseorang yang tidak pernah kasih kabar dan tidak pernah tahu kapan kembali. Bisa saja sekarang dia sedang berbahagia bersama anak istrinya" ucap Mita. Ia merasa kasihan melihat sahabatnya."Sudah ! cukup mita ! kita sudah pernah membahas ini sebelumnya ! aku akan kembali bekerja." Ucap Nayla tegas. Lalu ia berbalik badan.Kemudian Nayla berbalik menuju ruangan yang ingin dibersihkan
"Gue prihatin sama lu Nayla, sampai kapan lu menunggu, bahkan dia tidak pernah sekali pun memberi kabar.bahkan pak Doni perhatian dan tulus kepada mu tidak bisa kamu melihat itu semua..." batin Mita.Ya Mita melihat semuanya selama ini, ketulusan pak Doni kepada Nayla, bahkan dulu pernah pak Doni meminta bantuan kepadanya untuk mendekat kan dirinya pada Nayla, namun hasilnya nihil Nayla masih teguh pada pendiriannya."Wooii ..." teriak Novita persis ditelinga Mita, hingga membuat Mita tersadar."Astaga....." Ucap Mita sambil mengelus dadanya."Bukan nya kerja, malah melamun." ketus Novita" Berisik lu ! bisa gak sih lu gak teriak teriak di kuping gue, kalau gue budek bagaimana ? lu mau ganti rugi !" Sahut Mita dengan nada kesal."Ya lagian lu ngapain berdiri ditengah jalan,pakai acara melamun lagi,hati hati entar kesambet loh.."ucap Novita"iya ke sambet tapi ...lu setannya hahaha......"ucap Mita tertawa puas"kam--..."omongan Novita terpotong"sudah sudah jangan bertengkar, cepat kembali kerja pak Doni sebentar datang entar kena surat peringatan semuanya..." ucap teman teman yang lainnyaNovita dan Mita hampir tidak pernah akur,tapi mereka selalu suportif dalam bekerja.Lain hal di tempat lain, Nayla berkutik di dapur membuatkan sang suami kue brownies. Sejak pagi sang suami minta di bikin kan oleh tangan sang istri dan tidak mau dari toko.“Kenapa badanku sangat lelah? Padahal aku sejak tadi tidur saja!” gumam nya duduk sambil menunggu kue nya matang.Ia bersandar di bahu sofa, memejamkan matanya sejenak. Sekitar 15 menit dirinya tertidur di kursi, langsung terbangun mengingat kue nya masih dalam oven.“Astaga kue ku!” panik Nayla. Lalu bergegas ke dapur.“Huft.., untung saja tidak gosong!” gumamnya.Nayla mengeluarkan dari oven, dan memindahkan nya ke piring besar.Dan ketika hendak berbalik menuju meja makan, kepala nya Terasa sangat pusing dan praang....! suara piring terjatuh.Pelayan berlari menuju arah suara, dan kebetulan Indra pulang cepat mendengar keributan di dapur.“Ada apa ini?” teriak Indra.“Tuan, nona pingsan!” Indra
Mereka keluar kamar, terlihat wanita paruh baya yang duduk di kursi. Walaupun sudah terlihat berumur, wanita tersebut masih terlihat cantik.“Iya nyonya, anda mencari siapa?” tanya Mita ramah.Wanita tersebut, melihat Mita dari atas sampai bawah.“Kenapa perasaan ku tidak enak!” batin Mita.“Apa kamu yang bernama Mita?”“Iya dengan saya sendiri! Maaf nyonya siapa? Apa kita pernah bertemu sebelum nya?” tanya Mita dengan lembut.“Saya tinggal ke dapur sebentar!” pamit ibunya.“Iya mah,” sahut Mita. Begitupun dengan wanita itu, mengangguk sambil tersenyum.“Apa kita bisa bicara di teras saja?”Mita mengangguk, lalu wanita tersebut mendorong kursi roda Mita menuju ke teras.“Maaf nyonya merepotkan,” tolak halus Mita.“Kita langsung ke inti nya saja, tak perlu basa basi,” tegas. Hingga membua
Tiga Minggu sudah berlalu, hari ini paman nya akan kembali ke luar negeri. Selama itu juga Nayla memasak untuk paman dan bibi nya, karena mereka sangat menyukai masakan Nayla. Walaupun sudah menetap lama di luar negara, tetap makanan Indonesia yang paling mereka gemari.Begitupun dengan Mita, selama 3 hari dirinya tertidur pasca kecelakaan. Kini dirinya sudah mulai membaik, dan di perbolehkan pulang, walaupun masih duduk di kursi roda. Hampir setiap hari dirinya ke rumah Mita, untuk membantu nya belajar jalan. Orang tua Mita sudah mengetahui hubungan mereka dan melihat ketulusan Andrew mereka akhirnya menyetujui nya. Walaupun, sebelumnya ayahnya Mita sempat menolak.Akibat Kegigihan Andrew untuk mengambil hati calon mertuanya, akhirnya dirinya mendapatkan kepercayaan penuh dari sang calon mertua.Seperti nya saat ini, setelah pulang mengantar Mita kontrol. Sang calon ayah mertua mengajak nya bermain catur, terlihat Mita mengukir senyum dari ruang tamu melihat kedeka
Tanpa sadar mereka saling memandang satu sama lain. “Masya Allah, inikah yang nama nya bidadari?” batin Ikbal. Ia masih terpukau dengan kecantikan wajah wanita yang masih memakai seragam perawat tersebut. “Mas…,” panggilnya. “Hah? Oh maaf aku tidak sengaja menabrakmu,” ucap Ikbal tersadar. Namun, masih memegang tangan gadis itu. “I
Indra menatap sinis Bella yang berjalan melewatinya dengan tangan yang sudah terborgol. Begitupun Ikbal, menatap pria yang bertopeng tersebut, begitupun sebaliknya.“Pak, saya ingin melihat wajah pria ini? Apa boleh saya membuka penutup wajahnya?”“Biar kami yang membuka nya, ini terlalu bahaya untuk mu. Pria ini sudah lama jadi buronan.”Ikbal mengangguk kepalanya, polisi membuka penutup wajahnya. Alangkah terkejutnya Ikbal, bahwa pria tersebut memang benar pamannya.Sejak kedatangannya, pamannya sudah menatapnya, hingga polisi berkesempatan langsung melepaskan peluru tempat mengenai kakinya.“Paman,” lirih Ikbal. Namun saat ini pak Burhan tidak berani menatapnya.“Beliau adalah paman saya pak, adik dari almarhum ayah saya.” Pak Burhan sedikit terkejut mendengar Ikbal menyebut ayah nya yang sudah almarhum, namun dirinya berpura-pura tidak mempedulikan nya.“Terima kasih ba
Nayla bangun dari tidur nya, melihat dirinya hanya memakai pakaian dalam dan di tutupi oleh selimut tebal.“Mas,” panggil Nayla dengan suara has baru bangun tidur.“Jam berapa ini?” gumamnya lalu duduk bersandar.“Astaga, sudah jam segini! Mama pasti sibuk di dap....” seketika Nayla langsung terdiam.“Mama,” lirih Nayla. Ingin rasanya dirinya berteriak dan menangis, namun teringat akan ucapan suaminya waktu di mobil untuk tidak lagi menangis.Setelah merasa dirinya sudah baikkan, Nayla bergegas untuk mandi. Sekitar setengah jam di kamar mandi, Nayla keluar dengan handuk masih melilit di kepalanya.Saat hendak memakai pakaian, dirinya sekilas melihat wajah nya di cermin matanya sedikit membengkak akibat kebanyakan menangis.Selesai memakai pakaian, Nayla memoles sedikit wajahnya agar tidak terlalu pucat dan sedikit menutupi matanya yang membengkak.“Bi, kemana mas Indra
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen