แชร์

Bab 114

ผู้เขียน: Sierra
Saat ini, ada dua orang yang tinggal di asrama wanita ini. Satunya adalah Wenny dan satunya lagi adalah Yuvi Anggraini.

Yuvi melihat Wenny dengan gembira. “Apa kamu Wenny? Namaku Yuvi Anggraini. Kelak kita itu teman satu asrama.”

Yuvi adalah seorang wanita aktif dan periang, hanya saja ada sebuah tanda lahir yang besar di wajah kanannya. Tanda lahir berwarna hitam kelihatan sangat mencolok mata di atas pipi putihnya.

Ketika menyadari Wenny sedang melihat tanda lahirnya, Yuvi juga tidak menutupinya. “Tanda ini bawaan sejak lahir. Kata dokter, tanda lahir ini nggak bisa dihilangkan. Jadi, teman-teman sekolah diam-diam memberiku julukan cewek jelek. Nggak ada yang bersedia tinggal bareng aku.”

Sambil berbicara, Yuvi sambil mengangkat pundaknya. “Kalau kamu nggak bersedia, kamu ….”

Wenny pun tersenyum. “Kebetulan sekali, aku ini anak dari kampung. Anak kampungan dan cewek jelek itu pasangan yang sangat serasi. Sepertinya kita memang sudah ditakdirkan jadi teman tidur.”

Wenny mengulurkan t
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก
ความคิดเห็น (6)
goodnovel comment avatar
jihandwiannisa110
bertele tele...
goodnovel comment avatar
Dede Nurhayati
kenapa sih muter" terus cerita nya bikin boring jadi males
goodnovel comment avatar
Phipiet Vitriana
kayak film India aja muter-muter, balik lg ke bar sama aja terus gitu cuman yg diganti c Fani jd c Yuvi kata²nya pun sama gitu² aja.. ...‍♀️...‍♀️...‍♀️
ดูความคิดเห็นทั้งหมด

บทล่าสุด

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 592

    Yuvi memegang ponselnya sambil bertanya, "Vincent, kamu ada di sana? Kenapa kamu nggak bicara?"Vincent berdiri di bawah pancuran air dingin. Suara wanita itu yang jernih, lembut, dan nyaring seperti burung kenari langsung masuk ke telinganya. Itu membuat sudut matanya makin memerah.Vincent pun bergumam pelan dengan suara serak, "Um."Maksudnya, dia ada di ujung telepon.Yuvi bertanya, "Vincent, kamu kenapa? Suara di sana aneh banget. Kamu lagi apa?"Vincent memejamkan matanya dengan lemas. Satu tangannya memegang ponsel, sementara tangannya yang lain bergerak ke bawah. "Yuvi!"Vincent memanggil namanya dengan suara yang serak dan dalam."Aku di sini, Vincent. Sekarang, kamu di mana? Kenapa kamu nggak menjawab pertanyaanku?""Vincent, jangan-jangan kamu lagi bersama Melisa? Aku nggak mau kamu bersama dia, apalagi kalau sampai kalian melakukan hal-hal yang terlalu mesra. Kamu dengar nggak?"Vincent tidak menjawab. Yuvi terus bicara sendiri dengan sangat cerewet."Vincent, kamu kangen a

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 591

    Vincent berusaha melepaskan tangan Melisa, tetapi wanita itu malah memeluknya erat. "Vincent, kita sudah masuk ke dalam kamar. Masa kamu masih mau menolakku? Masa kamu benar-benar nggak menginginkanku?"Vincent merasa seluruh tubuhnya seperti terbakar, seakan ada ribuan semut yang merayap di dalam tulangnya dan membuatnya sangat tidak nyaman. Di sisi lain, tubuh Melisa yang menempel erat dengan lekuk tubuh yang menggoda, ditambah tangan nakalnya yang terus bergerak, seakan-akan bisa meredakan rasa tidak nyaman tersebut dan membuatnya merasa sedikit lebih enak."Vincent, aku benar-benar menyukaimu. Malam ini, aku akan membuatmu merasa nyaman. Kita jadian saja ya?"Ucapan Melisa disertai dengan napas yang hangat dan menggoda. Dia terus berusaha memikat Vincent.Vincent membalikkan tubuhnya, lalu menatap Melisa yang berparas cantik. Melisa memang sangat cantik. Sebenarnya, selama ini wanita-wanita yang ada di sekeliling Vincent semuanya cantik. Tidak ada satu pun yang jelek.Tangan Melisa

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 590

    Vincent merapatkan bibir tipisnya, lalu menyingkirkan tangan Bos Adrian dari bahunya. "Bos Adrian, aku mau pulang dulu."Vincent berbalik dan hendak pergi.Wajah Melisa seketika menegang. Dia segera memanggil, "Vincent!"Bos Adrian maju ke depan, "Vincent, kamu sudah terkena obat. Kenapa masih mau pergi? Aku sudah suruh orang mengantarkan kalian berdua ke kamar hotel."Vincent langsung menolak, "Nggak perlu."Penolakan itu membuat wajah Melisa langsung pucat. Padahal dirinya memiliki segalanya, wajah cantik, tubuh indah, dan banyak pria dari ujung kota sampai luar negeri yang mengejarnya. Namun, dia justru jatuh cinta pada pria miskin seperti Vincent.Sebagai wanita, Melisa sudah sangat aktif mendekatinya, tetapi masih juga ditolak. Dia sungguh tak bisa mengerti alasannya.Bukankah ini justru keuntungan bagi Vincent?Bos Adrian menatap ke arah Vincent. "Vincent, apa maksudmu? Bukannya kamu sudah menjalin hubungan sama anakku? Sekarang, Melisa adalah pacarmu. Bahkan, rencana pernikahan

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 589

    Tidak bisa.Vincent menguatkan hati dan mendorong Yuvi menjauh. "Yuvi, aku tetap pada pendirianku. Kita nggak mungkin bersama. Pulanglah."Yuvi masih ingin berbicara, "Tapi aku ....""Yuvi." Suara Vincent meninggi sedikit saat menyebut namanya. "Jangan merepotkanku lagi. Cepat pulang."Vincent bilang jangan merepotkannya.Kalau dia mengatakan hal lain, mungkin Yuvi tidak akan pergi.Namun, dia justru bilang jangan merepotkan.Yuvi pun melepaskannya, lalu berbalik dan pergi.Setelah beberapa langkah, Yuvi masih enggan pergi. Dia menoleh menatap Vincent sekali lagi, lalu melambaikan tangan kecilnya. "Vincent, sampai jumpa. Kalau ada apa-apa, ingat untuk meneleponku. Aku akan selalu menunggu telepon darimu."Sosok wanita lembut itu perlahan-lahan menghilang dari pandangannya.Vincent memandang punggungnya. Yuvi begitu nurut dan baik. Dia sungguh tidak rela.Namun, Vincent punya urusannya sendiri yang harus diselesaikan.Saat itu, dering ponsel yang merdu terdengar. Ada panggilan masuk dar

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 588

    Yuvi menatapnya. "Vincent, di dalam hatimu ada aku. Kamu menyukaiku!"Ucapan itu bukan pertanyaan, tetapi sebuah kepastian.Vincent pun terdiam dengan tubuh menegang."Jangan menyangkalnya. Soalnya aku sudah tahu jawabannya. Menyangkal cuma berarti berbohong. Vincent, kamu menyukaiku dan aku juga menyukaimu!"Sambil berkata begitu, Yuvi mendongak dan langsung mencium bibir tipisnya.Vincent tertegun sejenak. Dia tidak menyangka Yuvi akan tiba-tiba menciumnya begitu berani. Dia berusaha mendorongnya. "Yuvi ...."Namun, itu percuma karena Yuvi memeluk lehernya erat sekali. Saat Vincent hendak berbicara, dia langsung memperdalam ciuman itu.Lidahnya yang lembut dan lincah menyelinap masuk, manja dan sedikit memaksa. Yuvi mengait dan menjeratnya.Vincent masih sangat awam dalam urusan antara pria dan wanita. Digoda seperti itu sekarang, tubuhnya langsung terasa kesemutan, terutama di bagian pinggang yang rasanya seperti tersengat listrik halus.Sensasi itu menyebar dari pinggang ke seluruh

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 587

    Melisa mengepalkan tinjunya. Tatapannya dipenuhi rasa cemburu. Meskipun Vincent sudah bertunangan dengannya, sebagai seorang wanita, dia bisa merasakan dengan naluri yang kuat bahwa hati Vincent masih menyimpan Yuvi.Sekarang, Yuvi muncul dan mengganggu Vincent. Hal itu membuat Melisa merasa sangat terancam.Melisa benar-benar sangat menyukai Vincent dan tidak ingin kehilangan pria itu."Nona Melisa, ini sebenarnya ada apa?"Melisa yang sedang kesal langsung membentak, "Kalian semua pergi dari sini sekarang!"Orang-orang itu langsung bubar.Tak lama kemudian, Bos Adrian datang. Dia melihat Melisa sambil bertanya, "Melisa, kamu kenapa? Siapa yang bikin kamu kesal?"Melisa langsung memeluk ayahnya. "Ayah, kamu datang juga?"Bos Adrian melihat sekeliling. "Melisa, mana Vincent? Bukannya dia datang menemanimu malam ini? Dia pergi ke mana? Kenapa kamu malah sendirian?"Melisa tidak tega menjelekkan Vincent di depan ayahnya. "Ayah, dia lagi ke kamar kecil. Ayah, aku benar-benar takut kehilan

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status