Share

Bab 208

Author: Sierra
Tubuh Wenny menegang. Dia langsung berusaha melepaskan diri. "Hendro, jangan!"

Namun, Hendro malah memeluknya erat. Dia menarik Wenny kembali dan menindihnya lagi ke sofa, lalu menunduk dan langsung mencium bibir merah Wenny.

Wenny terus-menerus memberontak. Justru karena gerakan itu, Hendro menjadi makin sulit menahan diri. Dorongan emosi yang menumpuk akhirnya membuatnya tak sengaja menyenggol sebuah vas bunga hingga jatuh. Koran dan majalah yang ada di atas meja pun berhamburan ke karpet ....

Tak lama kemudian, Wenny berhenti bergerak. Kepalanya sempat terbentur pada sandaran atas sofa. Rasa sakit itu membuat air mata menetes dari ujung matanya.

Tubuh pria di atasnya tiba-tiba menegang. Sepasang matanya yang hitam pekat penuh dengan ketidakpercayaan. Dia menatap Wenny sambil bertanya dengan terkejut, "Kenapa kamu masih ... perawan?"

Hendro mengira Wenny sudah tidak perawan.

Hendro tidak berani membayangkan dia masih perawan.

Wenny perlahan bangkit, lalu langsung menggigit pundaknya
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (10)
goodnovel comment avatar
Amhiy Mhi
baru sampe ciuman aja, belum sampe ke hubungan intim
goodnovel comment avatar
Yunie Wahyuni
betull ngapain ya kak ? asli penasaran ...
goodnovel comment avatar
jaka11198
ini yang pertama? ,,kalo ini yang pertama yang di hotel pas hujan2 itu mereka ngapain??? please bantu jawab
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 1135

    Vania lagi-lagi terdiam. Dia benar-benar tidak bermaksud melakukannya!Namun sekarang, Vania bahkan tidak bisa mengatakan bahwa itu tidak sengaja. Dia tahu tujuan kedatangannya adalah untuk menyenangkan hati Steve.Vania menatap ke arah wajah tampan Steve yang tegas dan berwibawa. "Aku memang sengaja. Memangnya nggak boleh? Kamu adalah suamiku. Kalau aku ingin duduk di kakimu, ya aku duduk!"Steve menyunggingkan senyuman tipis. "Kemarin, aku bilang kamu kurang berinisiatif di siang hari. Hari ini, kamu langsung menjadi inisiatif?""Ya. Aku terima semua kritikmu dan bersedia berubah! Menurutku, suami istri itu pasti butuh proses penyesuaian. Saling mengerti dan saling memaklumi. Dengan begitu, kita bisa hidup bersama seumur hidup."Melihat sikap Vania yang sangat nurut, Steve mengangkat sedikit alis tajamnya, tetapi tidak berkata apa-apa.Vania berucap, "Supnya nanti keburu dingin. Kamu harus minum selagi hangat!"Vania menuangkan semangkuk sup ayam, lalu menyodorkan sendok ke mulut Ste

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 1134

    Resepsionis merasa bahwa pada saat itu, gambaran nyata tentang pernikahan keluarga kaya benar-benar terpampang di depan mata."Maaf, Nyonya Vania. Soalnya aku memang belum pernah melihat kamu sebelumnya."Vania berkata, "Nggak apa-apa. Sekarang, apa aku bisa langsung naik untuk menemui Pak Steve?"Resepsionis menjawab, "Nyonya Vania, mari biar kuantar."Vania menolak dengan halus, "Nggak perlu, lanjutkan pekerjaanmu saja. Aku bisa naik sendiri untuk menemui Pak Steve."Setelah itu, Vania membawa termos sup dan masuk ke dalam lift. Tidak lama kemudian, dia sampai di lantai 16. Di sini adalah area kantor presdir di mana ruang kerja Steve berada.Vania melangkah di atas karpet dan segera tiba di depan pintu ruang presdir.Vania merapikan penampilannya sedikit, lalu memasang senyum termanis sebelum mendorong pintu dan masuk. "Sayang, coba lihat apa yang kubawakan untukmu. Makanan penuh cinta lho ...."Vania sengaja menggunakan suara manja yang lembut karena dia tahu bahwa kebanyakan pria m

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 1133

    Keesokan paginya.Ketika Vania membuka mata, dia mendapati dirinya tidur di atas ranjang.Wanita itu pun bangun dan duduk. Seingatnya semalam dia bekerja sampai larut, lalu ketiduran di atas meja. Kenapa sekarang dia malah terbangun di atas ranjang?Hanya ada satu kemungkinan, yaitu Steve yang menggendongnya ke ranjang.Sisi ranjang yang satu lagi sudah kosong. Sepertinya Steve sudah berangkat ke kantor.Vania mengambil ponselnya. Begitu melihat layar, dia langsung terkejut karena sekarang sudah pukul 8 pagi!Vania bisa-bisanya tidur sampai pukul 8 pagi!Biasanya, Vania sudah bangun sekitar pukul 6 pagi lebih, lalu pergi lari pagi, minum kopi, sarapan, dan mulai bekerja.Namun, hari ini Vania justru tidur sampai pukul 8 pagi.Ada apa dengannya?Apa Vania mulai jadi suka tidur?Saat itu, ponsel Vania berbunyi. Asistennya yang menelepon.Vania pun menekan tombol jawab. "Halo.""Kak Vania, kenapa kamu belum sampai di studio? Kamu nggak pernah begini lho! Jujur deh, apa semalam kamu main t

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 1132

    Kenapa Vania bisa tertidur di atas meja?Steve berjalan mendekat dan melihat bahwa di tangan wanita itu masih ada pena gambar. Di atas meja penuh rancangan desain.Steve mengambil salah satu desain. Bakat dan kemampuan Vania dalam desain memang diakui banyak orang. Wanita itu benar-benar pantas mendapat reputasi yang dimilikinya.Namun, ketika orang lain hanya melihat sinar dan pencapaian Vania, Steve justru melihat kerja kerasnya.Vania selalu bekerja jauh lebih keras dibanding orang lain.Steve meletakkan kembali desain itu, lalu menatap wajah mungil Vania yang sedang tertidur. Dia sudah mengenal banyak putri keluarga terpandang, tetapi sebagian besar hidup nyaman dan pada akhirnya menikah dengan keluarga kaya yang setara. Ini pertama kalinya Steve melihat seorang putri keluarga terpandang yang bekerja sekeras ini. Cukup menginspirasi sebenarnya.Steve mengulurkan tangan dan dengan lembut menggendong tubuh Vania di bagian depan.Steve meletakkannya di atas ranjang yang empuk, lalu me

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 1131

    Steve bertanya, "Menurutmu, apa yang membuatku marah?"Vania membalas, "Aku tahu apa yang membuatmu marah! Aku salah paham dan mengira kamu punya wanita lain di luar sana, tapi itu bukan inti masalahnya. Intinya adalah aku nggak cemburu. Kamu merasa aku nggak cukup memedulikanmu dan nggak cukup menganggapmu penting, 'kan?"Steve tertawa kesal. Dia sempat mengira bahwa Vania tidak menyadari apa pun, tetapi ternyata wanita itu tahu semuanya.Memang, wanita sepintar Vania tentu saja mengetahuinya.Steve bertanya, "Vania, apa maksudmu sekarang? Jadi, yang salah bukan kamu tapi aku?"Vania menjawab, "Ini bukan soal siapa benar dan siapa salah. Masalahnya adalah kamu sangat aneh, Steve!"Steve tertegun sejenak. "Apa?"Vania bertanya lagi, "Kenapa kamu mau aku menganggapmu penting? Kenapa kamu mau aku perhatian padamu? Kalau pria lain, mungkin cuma karena harga diri mereka. Meski nggak mencintai istrinya, mereka tetap ingin istrinya memperlakukan mereka seperti harta berharga. Tapi kamu itu S

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 1130

    Vania tersenyum. Dia menatap Steve di sebelahnya. "Sepertinya aku benar-benar menikahi seorang suami yang baik."Steve menoleh padanya. Bibir Vania melengkung merah. Wanita itu tersenyum cantik ke arahnya. Jelas sekali dia sedang berusaha mengambil hati Steve.Steve sedikit menarik sudut bibirnya dan mengeluarkan suara tawa pendek.Apa maksud dari tawa itu?Vania merasa itu mirip seperti tawa mengejek, lebih mirip sedang meremehkannya.Vania yang merasa diperlakukan dingin padahal sudah bersikap hangat, hanya bisa terdiam.Vania belum pernah berusaha menyenangkan hati seorang pria sebelumnya. Astaga, kenapa pria bisa begitu sulit dihibur?Bukannya katanya yang susah dihadapi itu wanita?Asisten Vania berkata, "Aku turun di sini saja. Tolong turunkan aku di tikungan depan."Harold menginjak rem. Asisten Vania pun turun dari mobil dan melambaikan tangan. "Sampai jumpa."Vania membalas, "Sampai jumpa."Mobil mewah itu kembali melaju. Setengah jam kemudian, mobil itu berhenti di depan vila

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status