Share

Bab 217

Penulis: Sierra
Wenny berbaring membelakangi Hendro, sementara pria itu duduk di tepi ranjang. Keduanya seperti sepasang suami istri yang baru saja bertengkar.

Hendro mengepalkan tangannya. Setelah terdiam cukup lama, dia akhirnya mengucapkan satu kata, "Oke."

Setelah itu, Hendro bangkit dan pergi.

Dia benar-benar pergi.

Air mata yang sejak tadi coba Wenny tahan kembali jatuh tanpa bisa dikendalikan. Dia menarik selimut, lalu menutup rapat wajah mungilnya yang sudah penuh air mata di baliknya. Tidak ada yang perlu dianggap serius. Lagi pula, mereka hanya melakukannya sekali. Berhubung Hendro tidak menyukainya, anggap saja semalam dirinya telah digigit anjing.

Akan tetapi, hati Wenny tetap terasa sangat sakit.

Wenny tahu betul, dia masih mencintai Hendro.

Dia masih sangat mencintai pria itu.

....

Setelah hari itu, Wenny dan Hendro tidak pernah lagi saling menghubungi. Selama beberapa waktu terakhir, orang yang paling sering menjadi perbincangan adalah Mona.

Mona tiba-tiba mengikuti sebuah program varie
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Dwi Sesko
ya btl bgt pemeran utama mlh ......
goodnovel comment avatar
Juniarti Juny
malas sdh baca x
goodnovel comment avatar
Dewi bulan
mana pemeran utama mn pendukung gak taulah amburadul ceritanya jalan di tempat kucing kucingan weeeek
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 600

    Mata Vincent dipenuhi guratan merah. Dalam pelukan lembut dan suara pelan penuh penghiburan dari wanita itu, air matanya yang panas tetap jatuh satu per satu dan membasahi pipinya.Pria itu mengangkat tangannya dan memeluk Yuvi erat-erat. Pemuda itu menangis tak tertahankan. Suara tangisnya pecah dan terisak-isak. "Yuvi, aku sudah nggak punya ibu. Aku nggak punya orang tua lagi."Yuvi juga memeluknya dengan erat. Ini adalah pertama kalinya Vincent memperlihatkan sisi rapuh dan lembutnya di depan orang lain. Ini juga pertama kalinya dia menangis di hadapan seseorang.Yuvi mengangguk pelan. "Aku tahu, Vincent. Tapi, kamu masih punya Molita dan kamu juga masih punya aku. Aku akan selalu ada di sampingmu."Saat mengucapkannya, Yuvi berdiri sedikit berjinjit. Dia memegang wajah tampan Vincent dengan kedua tangannya dan mencium keningnya dengan lembut.Ciuman di kening adalah bentuk kepedulian dan rasa sayang yang paling tulus.Vincent kembali memeluk Yuvi erat-erat ke dalam dekapannya.....

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 599

    Mata Vincent memerah. Selama ini, dia sangat jarang pulang ke rumah. Dia tidak ingin ibunya dan adiknya tahu apa yang sedang dia lakukan di luar. Dia juga tak ingin orang luar tahu tentang keberadaan keluarganya. Itu adalah caranya melindungi mereka.Namun hari ini, Lulu tiba-tiba jatuh sakit."Ibu, kenapa Ibu nggak bilang kalau Ibu sakit?"Lulu menjawab lemah, "Vincent, Ibu nggak merasa terlalu menderita kok ketika sakit. Soalnya, Yuvi merawat Ibu dengan sangat baik. Dia minta dokter memberikan obat yang terbaik buat Ibu.""Vincent, Ibu nggak mau menjadi beban buat kamu. Ibu cuma berharap kamu bisa hidup bahagia, tenang, dan aman. Kalau ayahmu masih ada, dia juga pasti akan menginginkan hal yang sama. Kamu ngerti, 'kan?"Selama ini, Lulu memang selalu berusaha membujuk Vincent agar tidak menapaki jalan hidup yang sama seperti ayahnya.Vincent menggenggam erat tangan ibunya. "Bu, tenang saja. Kali ini, semuanya pasti akan berakhir dengan berbeda."Air mata mengalir dari sudut mata Lulu

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 598

    Air mata Yuvi menetes. Dia menyandarkan wajahnya di punggung tangan Lulu dan berkata dengan suara pelan, "Bibi, aku juga sangat bersyukur bisa bertemu denganmu, bertemu dengan adik Molita, dan bertemu dengan Vincent."Lulu berkata lemah, "Aku sudah beberapa hari ini nggak melihat Vincent."Begitu ucapannya selesai, Lulu tiba-tiba mulai batuk keras. Batuknya sangat parah, hingga akhirnya dia memuntahkan darah."Bibi!""Ibu!"Yuvi dan Molita langsung panik dan mendekat ke sisi ranjang. "Bibi, aku akan segera panggil dokter!"Namun, Lulu memegang tangan Yuvi. "Yuvi, nggak usah panggil dokter. Aku tahu kondisi tubuhku sendiri. Waktuku sudah nggak banyak lagi. Aku sudah nggak kuat."Molita tak kuasa menahan tangis. Dia tersungkur di samping ibunya dan menangis. "Ibu!"Yuvi juga menahan air mata yang membasahi pelupuk matanya. "Bibi, apa kamu mau bertemu Vincent untuk terakhir kalinya?"Lulu mengangguk lemah. "Ya."Yuvi segera berdiri. "Bibi, aku akan pergi mencari Vincent sekarang. Tolong b

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 597

    Kata-kata Dokter Hendy tadi terdengar jelas oleh Molita. Dia sebelumnya belum tahu soal ini, jadi sekarang dia benar-benar terpukul.Yuvi segera melangkah maju. "Molita, kamu jangan terlalu emosional. Sebenarnya, kondisi kesehatan ibumu sudah bermasalah sejak lama."Waktu itu, Lulu memang melarang Yuvi memberitahukan hal ini kepada Vincent dan adiknya, Molita. Sebab, saat itu Molita sedang mempersiapkan ujian masuk SMA. Itu adalah masa-masa paling penting untuk mengejar nilai.Molita pun akhirnya tak bisa menahan diri dan menangis keras. Ini benar-benar pukulan besar baginya. Dia terisak-isak sambil berujar, "Kenapa bisa jadi begini? Ibu selama ini kelihatannya baik-baik saja. Aku nggak percaya. Aku nggak terima. Mana mungkin Ibu cuma bisa bertahan dua hari lagi?"Yuvi memeluk tubuh mungil Molita yang gemetar itu. "Molita, jangan sedih. Jangan terlalu larut dalam kesedihan. Ibumu nggak mau kamu tahu karena dia nggak mau lihat kamu nangis.""Kak Yuvi, aku dan kakakku sudah lama kehilang

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 596

    "Tapi, aku merasa hatimu bukan untukku!" ucap Melisa sambil kembali memeluk Vincent. "Sekarang, akhirnya kita benar-benar bersama. Vincent, kita harus bersama selamanya dan jangan pernah berpisah."Vincent tetap membiarkan dirinya dipeluk Melisa dengan ekspresi wajah yang tenang dan dingin. Dia tidak menjawab apa-apa.Kemudian, Vincent dan Melisa keluar dari kamar. Bos Adrian datang sambil bertanya, "Melisa, tadi malam kamu dan Vincent gimana?"Melisa mengangguk dengan wajah penuh kebahagiaan. "Ayah, sekarang Vincent sudah jadi bagian dari keluarga kita."Bos Adrian tertawa terbahak-bahak. "Benar! Vincent, sekarang kita memang sudah satu keluarga. Aku juga sudah menelepon tokoh besar itu. Dia sedang dalam perjalanan ke sini."Vincent menyipitkan matanya sedikit. "Tokoh besar itu mau datang ke sini?""Ya, dia akan datang menghadiri pernikahanmu dengan Melisa.""Pernikahan?""Betul. Vincent, aku sudah bicara lewat telepon dengan tokoh besar itu. Dia akan hadir di pernikahanmu dan Melisa.

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 595

    Yuvi terbangun karena suara-suara kecil. Dia merasa Vincent yang tidur di sampingnya hendak bangun, jadi dia membuka matanya yang masih berat dengan setengah sadar.Semalam, mereka berdua sudah berpindah dari ranjang ke kamar mandi, lalu ke sofa. Tenaga satu sama lain sudah terkuras habis. Sekarang, setiap kali Yuvi bergerak sedikit saja, tubuhnya langsung terasa perih seperti terbakar. Rasanya seolah-olah seluruh tubuhnya mau rontok."Vincent, kamu mau pergi ya?"Yuvi tidur sambil menempel di dada Vincent. Pria itu terus memeluknya. Meskipun dia sudah berusaha bergerak dengan sangat pelan, Yuvi tetap terbangun saat dia bergerak.Vincent menatapnya dengan lembut. "Yuvi, aku harus pergi.""Sekarang jam berapa?""Kamu tidur lagi saja. Baru jam 4 pagi."Yuvi meraih tubuhnya dan memeluknya erat. Seperti anak kucing kecil, dia menyusup ke pelukan Vincent. "Baru jam 4 pagi, kenapa kamu buru-buru pergi? Temani aku sebentar lagi."Vincent sebenarnya harus kembali ke hotel. Saat Melisa bangun n

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status