Share

Bab 218

Author: Sierra
Mona langsung menghentikan langkahnya. "Wenny, Yuvi, kebetulan banget. Kalian juga di sini."

Wenny dan Yuvi berniat melangkah mendekati Mona.

Namun, para pengawal berbaju hitam langsung berdiri di depan mereka. "Berhenti!"

Mona pun melambaikan tangan, lalu berucap sambil tersenyum, "Nggak apa-apa, mereka ini teman kuliahku."

Begitu mendengar ucapan Mona, para pengawal pun segera mundur. Wenny dan Yuvi baru bisa melangkah maju dan berdiri di depan Mona.

"Mona, kamu sudah jadi artis terkenal?" Yuvi menatap ke arah Mona.

Mona mengangkat alis, lalu menjawab santai, "Ya, aku sudah punya pacar. Pacarku yang membantuku jadi artis terkenal."

"Pacar? Mona, kamu sudah pacaran? Kenapa sebelumnya kami nggak pernah dengar kamu punya pacar?"

Mona tersenyum sangat manis. "Pacarku ganteng dan kaya raja. Dia juga sayang banget padaku."

Sambil berkata begitu, Mona melangkah lebih dekat. Dia meraih tangan kecil Wenny sambil berujar, "Wenny, sekarang hidupku sangat bahagia. Kamu pasti ikut senang, 'kan? K
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Kiki Oktaria
banyak banget dramanya
goodnovel comment avatar
Riska Try
Jangan kek indosiar napa.. Bertele2 banget... Jadiin wenny tegas sedikit kek sama omongannya.. Jadi in cewe blak2 an... Lama banget kisah mereka... Tellu ribet
goodnovel comment avatar
Hừntểr GV Brờss
mona anj...
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 326

    Tangan kecil Wenny yang memegang sumpit terhenti sejenak, lalu dia menjawab dengan jujur, "Aku sudah menikah.""Apa?"Semua orang terlihat kaget.Vigo menatap Wenny dengan ekspresi tidak percaya. "Wenny, kamu sudah menikah?"Wenny langsung menyadari tatapan Hendro yang mengarah padanya. Tatapan pria itu selalu membawa tekanan. Dia berusaha untuk mengabaikannya, lalu membalas sambil tersenyum, "Ya, jadi beberapa tahun terakhir aku nggak terlalu sibuk. Aku cuma sibuk ... mengurus suami dan menjadi ibu rumah tangga."Wenny memang mengatakan hal yang sebenarnya. Sudah lebih dari tiga tahun sejak dia "menghilang dari dunia luar" dan selama itu pula hidupnya berpusat pada Hendro.Para kakak kelas wanita terkejut. "Wenny, kamu bisa-bisanya jadi ibu rumah tangga di usia yang begitu produktif?"Wenny menambahkan, "Belum lama ini, kami baru saja bercerai."Kali ini, semua orang makin kaget."Pasti pria itu sangat luar biasa sampai-sampai Wenny rela menjadi ibu rumah tangga.""Wenny, suamimu ...

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 325

    Wenny dengan cepat menarik tangan kecilnya yang baru saja bermain salju ke dalam lengan bajunya."Wenny, aku ...."Pada saat itu Vigo kembali. Di tangannya, ada sepasang sarung tangan berbulu.Tadi Vigo khawatir tangan Wenny akan kedinginan, jadi dia kembali ke resor untuk membeli sarung tangan. Namun saat kembali, dia malah melihat Hendro.Hendro sudah lebih dulu datang ke sisi Wenny. Keduanya sedang berdiri bersama di bawah satu payung hitam.Mata Vigo terlihat sedikit kecewa. Sepertinya, sarung tangan yang dia bawa ini sudah terlambat dan tidak berguna lagi.Vigo melangkah mendekat sambil bertanya, "Kak Hendro, kenapa kamu bisa datang ke sini?"Vigo juga lulusan Harvard. Hanya saja dibandingkan dengan Hendro yang benar-benar seorang genius dan pria idaman, dia tetap terlihat kurang mencolok.Tak lama kemudian, para kakak kelas juga berkumpul di sekitar mereka. "Kak Hendro, bukannya katanya kamu nggak ikut? Kenapa tiba-tiba datang juga?"Semua orang terlihat sangat penasaran dengan k

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 324

    Semua orang kembali ke kamar masing-masing. Wenny meletakkan kopernya, lalu mengeluarkan ponselnya. Saat membuka Whatsapp, dia melihat ada permintaan pertemanan dari Hendro.Hendro ingin menambahkannya sebagai teman.Padahal mereka sudah bercerai. Sekarang, di sisi pria itu sudah ada Hana. Wenny tidak ingin menjalin hubungan yang berlarut-larut atau membingungkan lagi dengannya.Jadi, Wenny tidak menerima permintaannya.Wenny membuka pintu kamar dan melangkah keluar. Tepat saat itu, dia melihat Vigo juga keluar dari kamar di seberangnya. Dia berujar sambil tersenyum, "Wenny, aku tinggal di seberang kamarmu. Kalau ada apa-apa, panggil aku saja."Wenny membalas sambil tersenyum, "Oke."Wenny, Vigo, dan para kakak kelas lalu keluar bersama dari resor. Di depan mereka, terbentang Laut Walles yang luas.Saat itu Vigo berujar, "Wenny lihat, saljunya turun."Wenny pun mendongak. Langit mendadak menurunkan salju lebat, butiran salju besar seperti bulu angsa mulai berjatuhan. Salju benar-benar

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 323

    Yuvi sudah kembali.Namun, dia pulang sendirian. Wenny tidak ikut bersamanya.Pak Angga merasa heran sehingga bertanya, "Nuka, kenapa kamu pulang sendiri? Wenny ke mana?"Yuvi menjelaskan, "Ayah, Wenny lagi ada urusan. Jadi, hari ini dia nggak bisa datang."Hendro menatap Yuvi dan menekan bibir tipisnya. "Dia ada urusan apa?"Yuvi membalas sambil tersenyum tipis, "Kak Hendro, karena kamu mau tahu, aku akan memberitahumu. Wenny lagi pergi jalan-jalan."Wenny lagi pergi jalan-jalan?"Dia pergi ke mana?""Ke Kota Walles. Katanya, sebentar lagi bakal turun salju di sana. Wenny pergi bareng teman-temannya buat lihat salju pertama musim dingin. Oh ya, Vigo juga ikut."Hendro langsung teringat, kemarin Pak Erik memang sempat menyebutkan hendak mengajak semuanya pergi ke Kota Walles untuk melihat salju. Saat itu, dia langsung menolak. Nggak disangka, Wenny ternyata ikut. Bahkan, Vigo pun pergi ke sana.Yuvi menambahkan sambil tersenyum, "Kak Hendro, menurutku Vigo sangat suka Wenny. Pagi tadi,

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 322

    Andy mengulurkan tangan dan langsung mematikan televisi.Saat itu, Landy berjalan mendekat. Andy memandangnya sambil bertanya, "Hana sudah tidur?"Landy menjawab dengan penuh rasa sayang, "Baru saja tertidur sambil menangis. Sayang, Hana sangat ingin nikah sama Pak Hendro. Apa kamu nggak bisa mengabulkan keinginannya?"Pandangan Andy menjadi kelam. Dia bertanya, "Apa maksudmu?""Sayang, kamu kira aku nggak tahu? Hana itu sebenarnya bukan anak kandungmu!" balas Landy.Andy diam saja, bibirnya mengatup rapat tanpa berkata apa pun.Landy melanjutkan, "Hana punya latar belakang luar biasa. Kalau saja kamu mau umumkan identitas Hana ke publik, semua hambatan itu akan langsung lenyap. Saat itu, Hana pasti bisa nikah sama Pak Hendro."Andy berdiri sambil berujar, "Kelak aku nggak mau dengar lagi ucapan semacam ini. Lebih baik kamu lupakan semuanya dan jangan pernah mengucapkannya lagi."Setelah memberi peringatan itu, Andy pun naik ke lantai atas.Landy masih merasa tidak rela. Dia menimpali,

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 321

    Hendro mengirim pesan. [Sudah kembali ke kampus?]Hendro menanyakan apakah Wenny sudah kembali ke Universitas Cestana.Bagaimanapun juga, malam ini Vigo yang mengantar Wenny pulang. Saat memikirkan malam ini dia naik ke mobil pria lain, bibir tipis Hendro pun mengatup rapat.Hanya saja saat berikutnya, tubuhnya tiba-tiba menegang. Sebab, pesan Whatsapp yang diketiknya sama sekali tidak berhasil terkirim. Di atasnya, muncul sebuah tanda seru merah.[Anda telah diblokir orang ini.]Hendro hanya bisa diam.Ekspresinya berubah menjadi kelam. Wenny ternyata sudah memblokirnya.Sebenarnya di hari mereka bercerai, Wenny sudah langsung memblokirnya dari kontak.Barulah saat ini, Hendro ingat kembali bahwa dia dan Wenny sudah bercerai. Hubungan di antara mereka sudah berakhir.Wenny memang pernah sangat mencintainya secara terang-terangan dan membara. Namun, semua itu sudah menjadi masa lalu.Wenny tidak mencintainya lagi."Hendro, sekarang aku nggak mencintaimu lagi."Di telinga Hendro, seolah

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 320

    Hendro menatap dokumen di tangannya. Pada kolom "pemberi beasiswa", tidak ada nama yang tertera."Siapa yang membiayai Wenny?" tanya Hendro.Sutinah menjawab sambil menggeleng, "Maaf, Pak Hendro. Kami belum berhasil menemukan siapa yang menjadi pemberi beasiswanya."Hendro mengecap bibir tipisnya sedikit, lalu bertanya, "Setelah Wenny lulus di usia 16 tahun, apa yang dia lakukan?"Dengan kemampuan wanita genius seperti Wenny, seharusnya dia sudah mulai merintis kariernya begitu lulus. Seperti Hendro dulu, sewaktu di Harvard dia sudah mulai terjun ke dunia keuangan dan bisnis. Begitu lulus, dia langsung mendirikan perusahaan pertamanya di Silicon Vale dan membawanya hingga IPO. Namun, sepertinya saat ini Wenny malah tidak terlihat memiliki pekerjaan apa pun.Itulah yang membuat Hendro merasa sangat aneh."Maaf, Pak Hendro. Itu juga belum bisa kami lacak. Setelah lulus pada usia 16 tahun, Nona Wenny menghilang selama dua tahun."Dua tahun setelah lulus, riwayat hidup Wenny benar-benar ko

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 319

    Hendro tak menyangka Vigo akan tiba-tiba muncul. Sebagai sesama pria, dia langsung bisa merasakan pria ini menyukai Wenny.Vigo memang sangat menyukai Wenny.Wenny melirik ke arah Hendro sejenak, lalu mengalihkan pandangannya pada Vigo sambil menjawab, "Kak Vigo, kalau begitu tolong antar kami ya."Wenny langsung memilih Vigo, tanpa ragu sedikit pun.Raut wajah tampan Hendro langsung menjadi muram.Vigo terlihat sangat senang. Dengan sikap sopan, dia membuka pintu belakang mobil mewahnya. "Silakan, Wenny."Wenny dan Yuvi pun naik ke dalam mobil.Yuvi melirik ke arah Hendro dengan tatapan penuh simpati dan sedikit rasa puas. Siapa suruh dia menyakiti Wenny? Sekarang, Wenny tidak mau lagi bersamanya, 'kan?Hendro ingin melangkah mendekat.Namun, tiba-tiba lengan Hendro ditarik oleh seseorang pada saat ini.Hana datang. Dia menggandeng erat lengan Hendro sambil berusaha menampilkan senyum manis dan lembut. Dia bertanya, "Hendro, kamu lagi menungguku ya?"Hendro mendongak dan melihat ke ar

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 318

    Staf tersebut langsung mengusir, "Mohon kalian segera tinggalkan tempat ini.""Wenny, kamu nggak bisa perlakukan kami seperti ini ...."Staf itu langsung melambaikan tangan. Sekelompok satpam segera berlari ke arah mereka, lalu mengusir Bu Jena, Hana, Susan, Landy, dan Nia dari area tersebut.....Saat diusir keluar, Bu Jena hampir saja terjatuh. Hana dan Susan yang berada di sisi kiri dan kanannya buru-buru menopangnya. "Nek, Nenek nggak apa-apa?"Hanya saja, Bu Jena langsung menepis tangan kedua cucunya. Dia menatap keduanya dengan dingin sambil menegur keras-keras, "Kalian lihat sendiri, Wenny itu wanita genius!"Padahal selama ini, Bu Jena selalu menganggap Hana dan Susan sebagai dua permata berharga Keluarga Cladia. Dia bahkan tidak pernah berkata kasar pada mereka. Namun sekarang, dia benar-benar sangat emosi. "Aku sudah habiskan begitu banyak tenaga dan perhatian untuk kalian berdua. Dari kecil, kalian sudah dapat guru privat. Semua jalan pun dibuka dengan uang. Tapi hasilnya? C

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status