Share

Bab 408

Author: Sierra
Hendro menatap Hana. “Apa kamu sudah tahu masalah kecocokan jantung?”

Hana mengakuinya secara terang-terangan. “Iya, aku sudah tahu. Jantung Wenny cocok sama aku. Hendro, kenapa kamu nggak beri tahu aku?”

Hendro bertanya kembali, “Setelah aku beri tahu kamu, gimana selanjutnya?”

Hana berkata tanpa merasa bersalah, “Selanjutnya kamu akan cari cara untuk suruh Wenny selamatkan aku.”

Hendro terdiam.

Hana bertanya, “Hendro, apa kamu nggak mau selamatkan aku? Apa kamu masih ragu di antara aku dengan Wenny? Sekarang Wenny sudah bisa bikin kamu ragu, ya?”

Hendro menatap Hana. “Wenny nggak bisa.”

Raut wajah Hana berubah pucat.

Hendro malah mengatakan kepada Hana bahwa Wenny tidak bisa melakukannya.

“Jadi, gimana sama aku? Hendro, apa kamu mau menyerah? Apa kamu lupa dengan janjimu sama aku? Nggak masalah kalau terkadang kamu bersikap dingin sama aku, sekarang kamu malah nggak mau selamatkan nyawaku lagi?”

Hendro berkata dengan suara rendah, “Aku sudah suruh orang untuk lanjut melakukan pencari
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (8)
goodnovel comment avatar
lalala25
mungkin cerita di novel aslinya camila.. pernah juga salah authornya nama hendro bukan hendro tp apa gitu lupa..
goodnovel comment avatar
Juwitamrin
knp jd camila
goodnovel comment avatar
Shena Shena
Duh gimana sih Wenny smpai hamil gimana selanjutnya nih
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 848

    "Makasih, Pak Victor. Kalau bukan karena kamu, masalah ini nggak mungkin bisa terselesaikan dengan begitu sempurna."Yuvi dengan tulus menyampaikan rasa terima kasihnya.Victor menatapnya. "Nona Yuvi, kamu benar-benar mau berterima kasih padaku?"Yuvi mengangguk. "Ya, aku berterima kasih padamu."Victor melangkah maju, lalu berdiri tepat di depannya. "Nona Yuvi, kalau begitu aku akan menunggu ucapan terima kasihmu itu."Yang Victor maksud dengan "terima kasih" jelas adalah ....Wajah mungil Yuvi yang seukuran telapak tangan seketika memerah.Victor lalu membuka pintu kursi penumpang depan. "Nona Yuvi, silakan naik. Aku akan mengantarmu pulang."Yuvi pun masuk ke dalam mobil, sedangkan Victor duduk di kursi pengemudi. Seiring dengan injakan pedal gas, mobil mewah itu segera melaju kencang.Setengah jam kemudian, mobil berhenti di depan vila Keluarga Limoto. Yuvi melepas sabuk pengamannya. "Pak Victor, aku masuk dulu."Victor membalas, "Oke. Aku akan menunggu telepon dari Nona Yuvi. Jang

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 847

    Pekerja itu langsung tertegun. Raut wajahnya berubah drastis. "Maksudmu, Pak Andreas dari Keluarga Rosa?"Pengawal berbaju hitam membalas, "Ya. Pak Andreas yang suruh kami datang untuk ambil nyawamu. Kamu nggak akan bisa hidup sampai besok!"Pekerja itu ketakutan. "Kalian pasti salah paham. Mana mungkin Pak Andreas mau renggut nyawaku? Coba kalian hubungi dia sekali lagi. Aku nggak percaya Pak Andreas mau mencelakaiku!"Pengawal berbaju hitam itu membentak, "Jangan banyak bicara!""Aku jujur kok! Cepat kalian hubungi Pak Andreas. Aku ini punya hubungan kerja sama dengannya, masa dia lupa?"Pengawal berbaju hitam menyeringai sinis. "Dia nggak lupa kok. Justru dia sendiri yang bilang bahwa kamu tahu terlalu banyak. Cuma mulut orang mati yang paling rapat. Dia juga bilang, nilai dirimu setelah mati akan menjadi jauh lebih besar daripada saat kamu masih hidup."Pekerja itu tercengang. "Apa maksud Pak Andreas?""Masih belum ngerti juga? Begitu kamu mati, semua opini publik akan diarahkan un

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 846

    Yuvi ingin berbicara, tetapi Victor langsung menutup mulutnya dengan telapak tangan. "Shhh, jangan sampai dia waspada dan lari!"Yuvi berkata dengan cemas, "Kita sudah menemukannya. Sekarang, kita harus segera membawanya pulang!"Victor berkata pelan, "Dia sebelumnya sudah disuap sama Andreas. Kalau kita langsung membawanya pulang begitu saja, mungkin saja dia akan menusuk kita dari belakang. Saat itu, justru bisa menjadi pukulan fatal bagi Grup Limoto."Yuvi merasa ucapan Victor masuk akal. Sekarang, saham Grup Limoto sudah anjlok parah, goyah, dan nyaris runtuh. Tidak boleh ada kesalahan lagi.Pekerja itu memang sangat licik. Di dirinya, masih ada banyak faktor yang tidak pasti."Kalau begitu, sekarang kita harus gimana?"Victor bertanya, "Nona Yuvi, apa kamu lagi minta bantuan padaku?"Yuvi membalas, "Ya, Pak Victor. Aku lagi minta saranmu."Victor menimpali, "Kalau begitu, aku mau tanya satu hal.""Apa?""Pesan Whatsapp yang kukirim padamu, apa kamu nggak terima?"Yuvi terdiam seje

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 845

    Victor mengaku bahwa Jessica bukan pacarnya.Yuvi tertegun sejenak, lalu menatap ke arah Victor. "Mana mungkin? Jessica bilang dia adalah pacarmu!"Victor pun tersenyum tipis. "Yuvi, sebenarnya kamu lebih percaya sama aku atau dia?"Yuvi menggeleng. Dia sendiri tidak tahu.Baginya, perasaan Victor sulit ditebak. Tiga tahun lalu, dia sudah merasakannya sendiri."Kalau Jessica bukan pacarmu, kenapa selama tiga tahun ini dia bisa terus berada di sisimu? Apalagi, kalian juga nggak nikah. Memangnya kalau kamu bilang bukan, sudah pasti itu kenyataannya?"Victor tertawa saking kesalnya. Dia merangkul pinggang ramping Yuvi, lalu menariknya ke dalam pelukannya. "Yuvi, aku ini sebenarnya orang seperti apa di matamu? Apakah aku tipe orang yang suka berbohong atau bahkan nggak berani mengakui bahwa aku sudah punya pacar?"Yuvi mengangkat tangan untuk mendorongnya. "Pak Victor, aku nggak mau bahas hal ini sekarang. Aku masih ada urusan, tolong lepaskan aku dulu!"Saat ini Yuvi hanya ingin menyelama

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 844

    Sekarang, hampir setengah dari seluruh ibu kota sudah digeledah, tetapi tetap saja tidak terlihat sedikit pun jejaknya.Pada saat ini, tiba-tiba Yuvi teringat sesuatu. "Aku tahu dia di mana!""Nona Yuvi, tempat apa yang kamu pikirkan?"Yuvi menjawab dengan penuh semangat, "Kita harus segera pergi ke suatu tempat. Aku curiga pekerja itu bersembunyi di sana.""Oke, Nona Yuvi. Mari kita segera berangkat."Tadinya, Yuvi sedang duduk untuk beristirahat. Saat ini begitu berdiri, mungkin karena terlalu terburu-buru, pergelangan kakinya pun terkilir ketika berbalik. Tubuhnya langsung oleng dan hampir jatuh."Aaargh!" Yuvi menjerit kecil. Dia sudah bersiap menerima benturan keras dengan tanah.Namun, rasa sakit yang Yuvi bayangkan tidak pernah datang. Sebaliknya, lengan seseorang yang kuat tiba-tiba melingkari pinggang rampingnya, lalu menahannya dengan kokoh ke dalam pelukan yang hangat dan luas.Begitu Yuvi mendongak, dia mendapati wajah tampan Victor yang tertutup topeng.Victor kemari.Vict

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 843

    Victor sibuk rapat seharian penuh ini, jadi dia benar-benar tidak tahu bahwa Yuvi sempat datang mencarinya.Tatapannya yang dingin langsung mengarah pada Jessica. "Apa kamu sudah tahu kalau Grup Limoto sedang bermasalah, jadi sengaja menghalangi Yuvi supaya dia nggak bisa menemuiku?"Jessica buru-buru menggeleng. "Nggak .... Victor, dengarkan penjelasanku dulu ...."Wesley ingin membela Jessica, "Victor, mungkin Jessica nggak bermaksud begitu ...."Namun, Victor langsung memotong ucapannya. Dia menatap Jessica dengan tajam. "Mulai sekarang, jangan datang lagi ke perusahaanku. Aku nggak mau melihatmu di sini lagi!"Usai berkata demikian, Victor segera menoleh ke sekretarisnya. "Cari tahu di mana Yuvi sekarang. Siapkan mobil, aku mau pergi mencarinya."Sekretaris itu langsung mengangguk. "Oke, Pak."Tanpa menunda, Victor melangkah cepat keluar. Dia benar-benar ingin menemui Yuvi.Jessica terdiam di tempat dengan wajah kaku. Dia hanya bisa menatap Victor yang bergegas pergi mengejar Yuvi.

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status