Share

Bab 459

Author: Sierra
Yuvi yang berada di lantai bawah merasa syok. Celaka, sepertinya dia sudah keceplosan.

Yuvi benar-benar sangat marah. Dia merasa tidak adil untuk Wenny dan juga kasihan terhadap anak di dalam kandungan Wenny. Tadi Yuvi malah keceplosan.

Pada saat ini, Yuvi segera berkata, “Anak apaan? Kak Hendro, kamu salah dengar. Aku nggak lagi ngomong anak.”

Hendro menggenggam ponselnya. “Jelas-jelas tadi kamu bilang anak. Kamu bilang aku sudah campakkan Wenny dan anak itu. Yuvi, apa kalian merahasiakan sesuatu dariku?”

Yuvi merasa agak gugup. Untung saja Hendro tidak berada di sini. Jika tidak, orang yang tidak pintar dalam berbohong seperti Yuvi ini pasti akan ketahuan. “Kak Hendro, aku sudah bilang kamu salah dengar. Aku nggak bilang anak. Jangan-jangan Kak Hendro ingin punya anak?”

Pertanyaan itu membuat Hendro terdiam. Dia tidak berbicara lagi.

“Coba kamu lihat, kamu nggak suka anak, buat apa kamu bertanya. Aku masih ada urusan. Aku tutup dulu.” Yuvi segera mengakhiri panggilan.

Hendro yang ber
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
salma shofiyah
hah? yang bener aja ndro.
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 784

    Meskipun Wenny sangat khawatir tentang Hendro dan ingin tetap di sisinya untuk menemaninya, dia tahu bahwa dia harus pergi.Jika dia tetap tinggal, itu hanya akan membuat Hendro makin sakit.Wenny berbalik dan berjalan pergi."Wenny, jangan pergi!"Hendro membuka selimut dan turun dari ranjang, lalu langsung memeluk Wenny dari belakang.Wajah tampannya terkubur di rambut panjang Wenny. Suaranya serak ketika berujar, "Wenny, jangan pergi. Jangan tinggalkan aku ya?"Wenny tahu betapa sakitnya Hendro sekarang. Dia juga merasakannya. "Hendro, lepaskan aku. Kalau terus begini, kamu bisa mati karena rasa sakit."Namun, Hendro tidak melepaskannya. Justru, dia memeluk Wenny lebih erat lagi. "Kalau begitu, biarkan aku mati karena rasa sakit ini, Wenny, jangan tinggalkan aku!"Saat berikutnya, rasa sakit yang sangat hebat datang. Mata Hendro menggelap, lalu tubuh tegapnya jatuh lagi ke bawah.Wenny segera menangkap tubuhnya. "Hendro!"....Ketika Hendro terbangun lagi, hari sudah malam. Morgan d

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 783

    Wenny benar-benar terharu. Dia tidak menyangka Morgan dan Vero ingin mengangkatnya sebagai anak mereka. Sebenarnya, dia sangat menyukai kedua orang itu. Melihat mereka begitu menyayangi Hana, dia merasa sangat iri.Tidak memiliki orang tua adalah penyesalan terbesar dalam hidupnya.Sekarang, Morgan dan Vero ingin mengisi kekosongan itu.Dengan mata yang berkaca-kaca, Wenny mengangguk. "Aku bersedia! Pak Morgan, Bu Vero, aku bersedia menjadi anak kalian!"Morgan dan Vero saling berpandangan. Keduanya merasa sangat senang. Vero memeluk Wenny erat-erat. "Baguslah. Wenny, mulai sekarang kamu adalah anak kami."Wenny mengangguk. "Tadi, aku nggak bilang apa-apa bukan karena nggak bersedia, tapi karena aku nggak berani percaya. Aku sangat bahagia bisa menjadi anak Pak Morgan dan Bu Vero!"Morgan menimpali, "Wenny, jangan panggil kami Pak Morgan dan Bu Vero lagi. Sekarang, kamu harus memanggil kami dengan sebutan yang berbeda."Vero tertawa sebelum membalas, "Wenny, kamu harus memanggil kami A

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 782

    Morgan dan Vero merasa lega. "Oke. Makasih, Dok."Dokter itu pun pergi. Morgan dan Vero duduk di tepi ranjang sambil memandang Wenny yang kelelahan.Vero menyentuh wajah mungil Wenny. "Tadi, Wenny mengobatiku selama dua jam. Dia pasti kelelahan karena aku. Aku dan Wenny cuma bertemu secara kebetulan, tapi dia sangat baik padaku. Aku bahkan nggak tahu harus gimana membalasnya."Morgan menghibur, "Wenny akan baik-baik saja.""Morgan, entah kenapa aku merasa sangat dekat dengan Wenny. Aku sangat ingin mendekatinya."Morgan mengangguk, sebenarnya dia juga merasakan hal yang sama.Vero lalu teringat dengan Hana. "Anak kita, Hana, sekarang pergi bareng Tamara. Tamara cuma memanfaatkan Hana untuk menyerang kita. Melihat Hana yang terjebak dan salah jalan, aku benar-benar sangat sedih. Alangkah baiknya kalau Hana bisa seperti Wenny!"Sebenarnya, Morgan sudah lebih dulu mengetahui tentang sifat dan niat buruk Hana daripada Vero. Namun, karena dia adalah satu-satunya anak mereka, Morgan tetap me

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 781

    Vero menatap ke arah Morgan. "Morgan, aku mencintaimu!"Morgan mengulurkan tangannya dan memeluk Vero erat-erat, seolah ingin menyatukan wanita itu dengan dirinya sepenuhnya.Ternyata, Vero juga mencintainya.Mereka berdua saling jatuh cinta terhadap satu sama lain.Kebahagiaan yang luar biasa memenuhi dada Morgan. Dia lalu berbicara dengan ragu, "Vero, coba katakan lagi. Katakan sekali lagi bahwa kamu mencintaiku!"Vero menangis dengan penuh kebahagiaan. Dia berseru, "Morgan, aku mencintaimu! Dulu aku mencintaimu, sekarang aku mencintaimu, dan selamanya aku akan selalu mencintaimu!"Vero memeluk leher Morgan dan kembali mencium bibirnya.Morgan merasakan kelembutan dan kehangatannya. Dia membalas ciumannya dengan sekuat tenaga dan penuh cinta.Wenny yang berada di samping mereka bertepuk tangan dengan riang. "Selamat, Pak Morgan! Selamat, Bu Vero!"Morgan dan Vero berhenti berciuman. Keduanya menoleh ke arah Wenny. "Wenny, makasih."Wenny mengangkat alis indahnya. "Pak Morgan, Bu Vero

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 780

    "Oke."Wenny segera mengeluarkan sebilah pisau tajam, "Pak Morgan, aku akan mulai sekarang!"Morgan menjawab, "Silakan."Morgan pun memejamkan sepasang matanya.Wenny mengangkat pisau. Ujung pisau yang tajam langsung diarahkan ke jantung Morgan."Jangan!"Pada saat itu, Vero berlari turun dari ranjang dan menghentikan Wenny. Dia terjatuh ke pelukan Morgan dan memeluknya erat-erat.Morgan membuka matanya dan menatap Vero. "Vero, kamu kenapa?"Vero menggeleng. "Morgan, aku nggak mau kamu mati!"Morgan menatapnya dengan lembut. "Selama bisa menyelamatkanmu, aku siap melakukan apa saja!"Vero membalas, "Kenapa kamu begitu baik padaku? Dulu kita menikah karena perjodohan keluarga. Aku tahu kamu nggak menyukaiku."Morgan mengulurkan tangan dan meraih wajah Vero dengan lembut. "Dulu, kita memang nikah karena dijodohkan keluarga. Saat menikah, aku memang nggak menyukaimu. Sebenarnya, bagiku menikah dengan siapa pun sama saja."Sebagai pewaris keluarga kaya, pernikahan hanyalah alat untuk mempe

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 779

    Vero memarahi, "Kamu!""Hahaha."Tamara tertawa terbahak-bahak sejenak. "Hana, ayo kita pergi."Tamara dengan angkuhnya berjalan keluar bersama Hana.Vero berseru, "Hana!"Melihat Hana pergi dengan Tamara, Vero mengulurkan tangan untuk menekan dadanya. Ekspresinya terlihat kesakitan.Morgan memeluknya dengan cemas. "Vero! Vero!"Wenny segera berkata, "Pak Morgan, cepat letakkan Bu Vero di ranjang. Biarkan aku memeriksanya!"Hendro dan Vero sudah pingsan. Setelah jarum ditusukkan pada Hendro, dia jatuh pingsan. Kini, Wenny bergegas memeriksa denyut nadi Vero.Morgan bertanya cemas, "Wenny, racun sihir itu kembali menyerang tubuh Vero?"Dulu, Tamara yang menanamkan racun sihir pada Vero. Namun, itu bukanlah racun seperti yang ada pada Hendro sehingga Wenny masih bisa mengobatinya.Vero yang wajahnya sudah pucat masih coba menenangkan, "Aku nggak apa-apa."Morgan memegang tangan Vero. "Vero, ini salahku. Aku nggak tahu Tamara bisa berubah menjadi orang seperti itu. Akulah yang membiarkann

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status