Share

Bab 462

Penulis: Sierra
Wenny tertegun sejenak. Beberapa detik kemudian, dia baru menyadari bahwa Hendro sedang melontarkan lelucon berbau mesum. Hendro malah tiba-tiba membawa pembicaraan ke arah dewasa.

Wajah Wenny seketika memanas. “Dasar nggak tahu malu!”

Hendro melangkahkan kakinya untuk berjalan ke dalam Rumah Sakit Jatera, lalu berkata dengan santai, “Memangnya apa yang kukatakan, kenapa aku malah nggak tahu malu? Wenny, jangan-jangan kamu lagi berpikir sesuatu yang kotor dan mesum?”

Wenny terdiam.

Pria ini berpakaian rapi dan kelihatan seperti pria sejati, tetapi sebenarnya tidak ada yang lebih jahat daripada dia.

Wenny tidak ingin berbicara dengan Hendro lagi. Dia mengikuti Hendro berjalan ke dalam.

Tidak lama kemudian, direktur dari Rumah Sakit Jatera, Austin Damani, mendekat dengan buru-buru. “Pak Hendro, kenapa kamu datang ke Rumah Sakit Jatera pada waktu semalam ini?”

Malam ini, Austin tidak sedang bertugas. Dia baru bergegas ke rumah sakit setelah mendapat panggilan dari Hendro.

Hendro berkata,
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Lilik Soeprijani
pengen lihat muka hendro klo tahu Wenny juga kaya pasti malu sb kekayaan Wenny ndak jauh beda dgn hendro... apalagi Wenny seorang dokter/Dewa C
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 472

    Hana tertegun sejenak. "Apa maksudmu?"Wenny berucap sambil tersenyum, "Kamu itu sebenarnya sama sekali nggak bisa memuaskan Pak Hendro. Belakangan ini, dia sangat mudah terangsang. Aku cuma sentuh sedikit saja, reaksi dia sudah luar biasa."'Apa?'Hana terperangah.Wenny mengalihkan pandangan, lalu membuka pintu apartemennya dan melangkah masuk.Brak.Pintu apartemen ditutup rapat oleh Wenny. Embusan angin dari pintu langsung mengenai wajah Hana.Hana menoleh ke arah Hendro. "Hendro, sebenarnya apa yang terjadi antara kamu dan Wenny?"Hendro tidak ingin membahas hal tersebut. Dia hanya membuka pintu apartemennya sambil berkata, "Masuklah."Hana pun masuk ke apartemen Hendro. Jujur saja, ini adalah pertama kalinya dia datang ke Apartemen Emperor milik Hendro. Kemewahan apartemen ini kembali membuatnya terkagum-kagum.Saat itu, terdengar suara Hendro yang datar dan dalam. "Hana, kamu bilang mau datang ke apartemen dan aku sudah membawamu kemari. Sekarang, bisakah kamu tunjukkan liontin

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 471

    Tubuh Wenny sedikit bergetar. Malam ini, Hendro akan membawa Hana pulang. Apa nantinya mereka akan tidur bersama?Hana tersenyum bahagia. "Wenny, kalau begitu aku dan Hendro pamit dulu ya. Kamu ngobrol pelan-pelan saja sama Pak Austin."Sambil berkata begitu, Hana menoleh ke arah Hendro. "Hendro, ayo kita pergi."Hendro menatap Wenny dalam-dalam, tetapi tidak berkata apa-apa dan langsung pergi bersama Hana.Austin memandang punggung keduanya sambil berkomentar, "Kenapa selera Pak Hendro jelek banget? Kok bisa suka sama si Hana itu?"Wenny hanya tersenyum tanpa berkata apa pun. Memangnya siapa yang bisa menjelaskan soal perasaan dengan jelas? Hana memang bodoh, tetapi Hendro tetap mencintainya. Justru hal itu membuktikan bahwa perasaan Hendro terhadap Hana benar-benar tulus.Austin berkomentar lagi, "Bos, nanti kalau suatu hari Hana tahu siapa kamu sebenarnya, kalau dia tahu bahwa kamu adalah bos besar Jatera dan juga presdir perusahaan medis terbesar yang sudah IPO di dalam negeri, dia

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 470

    Wenny mengangkat alisnya. “Pak Hendro, Hana, kebetulan sekali bisa bertemu kalian di sini.”Hana berkata dengan penuh sindiran, “Wenny, tentu saja kamu nggak berharap bisa bertemu dengan kami, karena kamu tahu hal buruk yang kamu lakukan akan kelihatan orang-orang.”Wenny adalah bos besar dari Rumah Sakit Jatera. Ketika melihat ada orang yang menghina bosnya, Austin langsung berkata, “Nona Hana, jaga mulutmu itu.”“Pak Austin, kenapa kamu begitu belain Wenny? Apa istrimu tahu masalah kamu makan bersama Wenny?”Austin berkata, “Aku ….”Wenny melambaikan tangannya, mengisyaratkan Austin untuk mundur.Austin pun melangkah ke belakang.Wenny menatap Hana dengan tersenyum. “Hana, sepertinya ada makna tersirat di balik ucapanmu. Apa maksudmu, apa kamu curiga aku punya hubungan nggak senonoh dengan Pak Austin?”Hana berkata dengan tersenyum sinis, “Siapa pun tahu Rumah Sakit Jatera adalah perusahaan pengobatan paling besar dan terkenal di dalam negeri. Pak Austin sebagai direktur Rumah Sakit

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 469

    “Hendro, dengar dulu.” Hana masih ingin berdalih.Hendro menatapnya dengan tenang. “Hana, sekarang aku nggak mau dengar apa pun. Aku cuma mau tahu di mana liontin giok itu.”Sambil berbicara, Hendro pun tersenyum sinis. “Hana, jangan-jangan kamu lagi bohongi aku?”Hana tertegun sejenak. “Bohongi kamu apaan?”“Anak perempuan yang menyelamatkanku waktu itu bukan kamu, melainkan adalah orang lain. Jangan-jangan selama ini kamu selalu membohongiku. Apa selama ini kamu lagi menyamar?”Sekarang tatapan Hendro tertuju pada dirinya. Tatapan tenang dan dingin dari posisi yang begitu tinggi membuat Hana merinding. Hendro belum pernah menatapnya dengan pandangan seperti itu sebelumnya.Jangan-jangan Hendro menyadari sesuatu?Apa Hendro menyadari Hana itu seorang penipu?Tidak terlihat ekspresi apa pun di atas wajah tampan Hendro. Hal itu membuat Hana merasa tidak tenang. Dia sama sekali tidak tahu seberapa banyak yang telah diketahui Hendro.Hana tidak mungkin berterus terang, sebab masalah ini b

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 468

    Hana tersenyum dengan manis dan malu.Pada saat ini, pintu Hotel Peninsula terbuka. Wenny dan Eddy berjalan ke dalam.Eddy berkata, “Wenny, Pak Austin lagi tunggu kita. Ayo, kita ke dalam.”Wenny berjalan ke dalam. Hanya saja, pada saat ini, dia tiba-tiba melihat dua sosok bayangan tubuh familier baginya. Langkah kaki Wenny spontan berhenti.Eddy mengikuti arah pandang Wenny. Dia juga telah melihat Hendro dan Hana.Sekarang, Hendro sedang menggenggam tangan Hana sembari menatapnya dengan mendalam. Hubungan mereka berdua terasa sangat mesra.Eddy tersenyum. “Aku nggak sangka Pak Hendro sibuk sekali. Semalam, dia gendong kamu untuk tidur di rumahnya. Malam ini, dia malah makan malam bersama Hana. Pak Hendro bisa-bisanya berada di antara dua wanita, dia memang ahli manajemen waktu.”Sambil berbicara, Eddy pun menggeleng. “Aku benar-benar nggak sadar Pak Hendro itu seorang pria berengsek.”Eddy menatap Wenny.Wenny berkata, “Orang yang selama ini disukai Pak Hendro itu Hana. Dia sudah beri

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 467

    Wenny kembali ke apartemennya sendiri. Pada saat ini, ponselnya berdering. Dia mendapat panggilan masuk.Panggilan masuk itu dari Eddy.Wenny mengangkat panggilan. “Halo, Kak Eddy.”“Wenny, kamu sudah bangun? Gimana? Apa tidurmu nyenyak di rumah Pak Hendro semalam?” sindir Eddy.Kening Wenny berkerut. “Kak Eddy, kenapa aku bisa tidur di rumah Pak Hendro?”“Semalam, kamu pulangnya digendong sama Pak Hendro. Dia pun gendong kamu ke rumahnya. Aku ulurkan tanganku untuk menggendongmu, tapi dia nggak kasih. Aku juga pasti nggak bisa mengalahkannya.”Wenny terdiam. Sepertinya semalam Wenny ketiduran di mobil Hendro. Itulah sebabnya dia pulang dengan digendong Hendro.Hanya saja, kenapa Hendro menggendong Wenny ke apartemennya?“Wenny, apa ada kabar baru antara kamu dengan Pak Hendro?”“Nggak ada. Kami sudah cerai. Kelak, masalah seperti ini nggak akan terjadi lagi.”Wenny dan Hendro telah bercerai. Ke depannya, Wenny akan menjaga jarak dengannya.“Sudahlah, kalau begitu, malam ini kita jump

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status