Share

Bab 64

Author: Sierra
Wenny ingin meredakan suasana.

Hendro menatapnya sambil tersenyum genit, "Bantu aku?"

Hendro dibius, dan Wenny ingin membantunya.

Wenny pun tak bisa berkata-kata.

Wajahnya yang mungil langsung memerah, dia melambaikan tangannya dengan cepat, "Bukan seperti yang kamu pikir, aku bisa membantumu dengan cara lain."

"Oh?" Melihat Wenny berusaha menjelaskan dengan panik, Hendro bertanya dengan lucu, "Apa cara lainnya?"

Wenny tak bisa menjawab.

'Apa dia sengaja?'

Sengaja menggodanya.

Godaan seorang pria dewasa kepada seorang gadis.

Kini Hendro berdiri di hadapannya, kakinya yang jenjang terbungkus celana panjang, di atas pinggangnya yang ramping diikatkan ikat pinggang kulit yang mahal.

Wenny tidak berani memandang ke bawah ikat pinggang, dia tidak berani memandang bagian itu.

Namun, wajahnya hampir sejajar dengan bagian itu, jadi Wenny mengalihkan pandangannya dengan canggung.

Pada saat ini, wajah mungilnya tertangkap di telapak tangannya. Hendro mengangkat sudut bibirnya sambil berkata, "We
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Elis Sulistianty
SMP bab brapa Hana ketauan licik ?
goodnovel comment avatar
Suardina Suardina
terlalu lama waktu untuk iklan,jadi waktu habis buat iklan,hanya bung buang waktu aja,
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 580

    Melisa hendak melangkah mendekati Vincent. "Vincent, aku ...."Namun, Bos Adrian menghentikannya. Dia segera menarik lengan anaknya. "Melisa, ayo kita pergi."Melisa pun tidak punya pilihan selain mengikuti ayahnya.Vincent berdiri sendirian selama beberapa saat, lalu beranjak pergi dari kasino dan melangkah ke jalanan kota.Ting.Pada saat ini, suara notifikasi Whatsapp terdengar. Dia melihat ada pesan dari Yuvi.[Vincent, aku lagi demam.]Vincent menyelipkan satu tangan ke dalam saku celananya, tetapi tidak membalas.Notifikasi berbunyi lagi. Yuvi mengirim pesan Whatsapp kedua.[Vincent, sekarang kepalaku sakit banget. Kamu bisa nggak datang sebentar lihat aku?][Vincent, aku yakin kata-kata itu nggak tulus dari hatimu. Pasti ada alasan kenapa kamu bersikap begitu padaku.][Vincent, kalau kamu datang sekarang, aku akan maafkan kamu. Kita bisa mulai lagi dan bahagia bersama.]Ponsel Vincent terus berbunyi. Sebab, Yuvi mengirimkan beberapa pesan berturut-turut.Vincent bisa membayangka

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 579

    Pak Angga menyerahkan obat penurun demam kepada Yuvi. "Nuka, cepat minum obatnya."Yuvi yang sedang sakit terbaring lemah di ranjang. "Ayah, aku nggak mau minum obat."Pak Angga menatap putrinya. "Kenapa? Patah hati ya? Vincent menolakmu?"Yuvi langsung memelotot ke arah ayahnya. Ayahnya benar-benar tidak tahu waktu. Dia sedang patah hati, tetapi malah dibahas.Pak Angga berucap sambil tersenyum, "Nuka, sudah kubilang kamu nggak akan bisa menaklukkan Vincent. Sudahlah, lupakan saja dia."Yuvi tidak menjawab.Pak Angga melanjutkan, "Di dunia ini, masih ada banyak pria hebat. Ayah kenal banyak pemuda berprestasi. Nantinya, aku kenalkan beberapa ya. Katanya, cara terbaik untuk melupakan cinta lama adalah memulai hubungan yang baru, 'kan?"Yuvi hanya memeluk selimutnya dan masih tidak bersuara.Pak Angga meletakkan obat penurun demam di sampingnya. "Nuka, minum obatnya sendiri ya. Ayah keluar dulu."Pak Angga pun pergi.Yuvi duduk perlahan dan meminum obat yang tadi diberikan, lalu kembali

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 578

    Yuvi memarahi, "Diam, Andreas!"Andreas menepis tangan Yuvi, lalu kembali menerjang ke arah Vincent dan hendak memukul lagi.Namun kali ini, pukulannya tidak mengenai sasaran. Vincent dengan cepat menangkap tinjunya dan mendorong kuat. Itu membuat Andreas kehilangan keseimbangan, terhuyung ke belakang, dan jatuh terduduk di jalan.Yuvi buru-buru berdiri di depan Andreas untuk menghalangi. "Vincent, cukup!"Vincent menatap ke arah Yuvi. "Pukulan barusan, anggap saja balasan dariku untuk yang tadi."Kalau bukan karena Vincent memang tidak menghindar, Andreas bahkan tidak akan sempat menyentuhnya.Yuvi terdiam sejenak.Vincent melanjutkan, "Bawa Andreas pergi dari sini. Ke depannya, aku nggak mau melihat kalian lagi!"Setelah itu, Vincent langsung berbalik dan pergi.Yuvi memanggil, "Vincent!"Langkah Vincent terhenti.Pada saat yang sama, Melisa berlari menghampiri dan langsung menggandeng lengan Vincent. "Vincent, kenapa kamu keluar?"Sambil berkata begitu, Melisa juga melirik ke arah

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 577

    Vincent terdiam beberapa saat, lalu melepaskan tangan Yuvi dari bajunya. Dia berbalik sambil menatap Yuvi. "Nona Yuvi, kamu lagi merasa kasihan padaku?"Yuvi menggeleng. "Nggak, bukan itu maksudku. Aku cuma mengakui kemampuan dan bakatmu. Aku mau ...."Vincent menyeringai tipis. "Kamu mau? Coba kamu pikir, semua yang kamu katakan tadi itu cuma keinginanmu sendiri. Kamu mau memaksakan keinginanmu ke aku."Yuvi menggeleng cepat. "Vincent, aku benar-benar nggak ....""Jangan cari alasan. Kamu memang mau mengendalikanku! Tapi, aku bisa paham sih. Kamu itu anak orang kaya. Di matamu, kamu nggak pernah benar-benar menempatkanku sejajar. Kamu cuma mau mengatur hidupku!"Mendengar kata-kata sedingin dan sekejam itu keluar dari mulut Vincent, mata Yuvi yang putih bersih langsung memerah. "Vincent, sudah kubilang aku nggak bermaksud seperti itu. Apa ini caramu menilaiku?"Yuvi hanya peduli, tidak tega, dan sayang padanya.Dia tak ingin Vincent berada di tempat seperti ini. Jelas-jelas Vincent pa

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 576

    "Oke, Kak Vincent."Dua anak buah berbaju hitam segera menyeret pria paruh baya itu pergi.Yuvi melirik Vincent sekilas, lalu berbalik dan pergi.Vincent melangkah panjang dan mengikuti di belakangnya.Yuvi mempercepat langkahnya. Dia ingin menjauh dan meninggalkan Vincent di belakang.Namun, langkah Vincent begitu lebar. Dia tetap bisa mengejarnya dengan mudah."Berhenti mengikutiku!"Yuvi berlari keluar dari kasino. Ketika sampai di bagian luar, saat itu pergelangan kakinya terkilir. Dia langsung jatuh terduduk ke jalan.Yuvi benar-benar merasa kesal. Hari ini, rasanya benar-benar sial. Semua kejadian buruk menimpanya bertubi-tubi.Saat Yuvi masih duduk di jalan, suara rendah dan berat seseorang terdengar dari atas kepalanya. "Kamu nggak apa-apa?"Yuvi mendongak. Ternyata Vincent menyusul keluar.Yuvi duduk di jalan, sementara Vincent berdiri. Dengan tubuhnya yang tinggi, Yuvi harus mendongak untuk bisa melihat wajahnya.Vincent mengulurkan tangannya. "Bangun."Pria itu ingin membant

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 575

    Yuvi berdiri di tempat dan saling bertatapan dengan Vincent.Vincent sedikit tertegun.Mengikuti arah pandangan Vincent, Melisa juga melihat Yuvi. "Vincent, siapa dia?"Vincent tidak menjawab.Yuvi langsung berbalik dan pergi.Yuvi ingin segera meninggalkan tempat ini. Dia tidak suka berada di sini. Tempat ini hanya membuatnya merasa sesak dan tidak nyaman.Mungkin karena berjalan terlalu cepat, Yuvi justru bertabrakan dengan seorang pria paruh baya dari arah depan.Yuvi buru-buru meminta maaf, "Maaf, aku nggak sengaja."Pria paruh baya itu langsung memaki, "Minta maaf doang cukup? Sialan, hari ini aku sudah kalah banyak. Kamu malah tambah kesialanku saja ...."Namun saat pria paruh baya itu melihat wajah Yuvi, dia langsung terdiam. Dia terpaku melihat wajah mungil dan bersih Yuvi yang ceria.Pria paruh baya itu pun melirik tubuh Yuvi dari atas sampai bawah. "Ternyata seorang gadis."Yuvi datang langsung dari kampus. Dia mengenakan sweter putih dan rok lipit. Di luarnya, ada jaket bulu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status