Share

Bab 776

Author: Sierra
Morgan menatap ke arah Tamara. "Tamara, apa kamu nggak merasa perlu memberikan penjelasan padaku tentang ini?"

Tamara tahu bahwa dia sudah tidak bisa mengelak lagi. Tidak ada gunanya berbohong sekarang. Dia menatap Morgan. "Morgan, kamu mau aku menjelaskan tentang apa?"

Sikap Tamara membuat Morgan makin marah. Dia maju dua langkah dan langsung mencengkeram leher Tamara. "Tamara, aku sudah begitu memercayaimu. Kenapa kamu melakukan ini? Vero adalah istriku, dia adalah Nyonya Yale. Kenapa kamu harus melukainya? Dulu saat melahirkan, dia hampir saja kehilangan nyawa. Konyolnya, selama ini aku malah melindungimu dan masih mengira kamu adalah orang yang baik, polos, dan baik hati!"

Tamara merasa kesulitan bernapas karena lehernya dicekik. Saat ini, wajah Morgan yang penuh amarah makin membesar di matanya. Dia membalas sambil menyeringai, "Tamara yang polos dan baik hati itu sudah mati sejak lama!"

Mata Morgan memerah. Aura yang dipancarkan tubuhnya terasa sangat dingin. Kebencian yang luar
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (7)
goodnovel comment avatar
Rhieyha
nanti pasti ada aja rencana si hana dan tamara..gk kelar² deh
goodnovel comment avatar
Devi Sartika Devai
msh gitu gitu saja
goodnovel comment avatar
Makmur
alah pling nnti prcaya lagi
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 776

    Morgan menatap ke arah Tamara. "Tamara, apa kamu nggak merasa perlu memberikan penjelasan padaku tentang ini?"Tamara tahu bahwa dia sudah tidak bisa mengelak lagi. Tidak ada gunanya berbohong sekarang. Dia menatap Morgan. "Morgan, kamu mau aku menjelaskan tentang apa?"Sikap Tamara membuat Morgan makin marah. Dia maju dua langkah dan langsung mencengkeram leher Tamara. "Tamara, aku sudah begitu memercayaimu. Kenapa kamu melakukan ini? Vero adalah istriku, dia adalah Nyonya Yale. Kenapa kamu harus melukainya? Dulu saat melahirkan, dia hampir saja kehilangan nyawa. Konyolnya, selama ini aku malah melindungimu dan masih mengira kamu adalah orang yang baik, polos, dan baik hati!"Tamara merasa kesulitan bernapas karena lehernya dicekik. Saat ini, wajah Morgan yang penuh amarah makin membesar di matanya. Dia membalas sambil menyeringai, "Tamara yang polos dan baik hati itu sudah mati sejak lama!"Mata Morgan memerah. Aura yang dipancarkan tubuhnya terasa sangat dingin. Kebencian yang luar

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 775

    Hana berbalik dan melihat Morgan, Vero, Hendro, Wenny, dan Yuvi yang ada di dekat pintu. Sepasang matanya langsung membelalak. Dia sontak membeku di tempat.Hana terkejut hingga tidak bisa berkata-kata. "Kenapa kalian ada di sini?"Hendro melangkah masuk dengan senyum tipis di bibirnya, lalu berucap dengan dingin, "Tentu saja karena mengikutimu ke sini."Saat itu, pembantu terburu-buru berjalan masuk. Dia begitu ketakutan hingga tidak berani menatap ke atas. "Maaf, Nyonya Tamara, Nona Hana. Pak Morgan dan Pak Hendro datang. Tadi, aku nggak berani lapor dulu."Pada dasarnya, Hana dan Tamara bergantung hidup pada Morgan. Vila ini adalah properti milik Keluarga Yale. Semua pembantu di sini mengikuti perintah Morgan. Sebab, jelas dia adalah pemiliknya.Hana benar-benar kesal. Dia menatap Hendro sembari bertanya, "Hendro, apa maksudmu dengan mengikutiku ke sini?"Tamara juga kehabisan kata-kata. Dia sudah tahu bahwa Hana adalah rekan yang tidak bisa diandalkan. Sekarang, jelas bahwa Hendro

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 774

    Bagaimana mungkin?Tamara tidak akan mungkin meragukan kemampuannya sendiri dalam racun sihir. Bagaimanapun, sebelumnya dia berhasil memenangkan gelar juara dalam perebutan kekuasaan dengan mengandalkan kemampuan racun sihirnya. Mana mungkin Sihir Sehati yang digunakan olehnya bisa gagal pada Hendro?"Hana, kamu yakin nggak salah? Begitu Sihir Sehati ditanamkan, itu nggak akan mudah hilang. Mana mungkin itu gagal?""Tapi, memang itulah yang terjadi. Sihir Sehati itu gagal dan Hendro malah masih bersama Wenny!"Tamara berpikir dengan cepat. Dia coba mencari tahu di mana letak kesalahannya. Tiba-tiba, dia melihat beberapa sosok di dekat pintu.Ternyata Hendro, Wenny, dan Yuvi sudah datang.Bukan hanya mereka bertiga, ada juga dua sosok lain yang sangat familier, yaitu Morgan dan Vero.Morgan dan Vero juga datang.Semua orang ada di sini.Tamara langsung menyadari ini adalah jebakan yang dirancang oleh Hendro. Pria itu membawa semua orang ke sini karena ingin menjebaknya dan membongkar se

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 773

    Yuvi bertanya dengan bingung, "Pergi lihat? Lihat apa?"Hendro dan Wenny segera berdiri. Wenny lalu memberi tahu sambil tersenyum tipis, "Yuvi, kamu ikut saja. Nanti, kamu bisa lihat sendiri."Hendro meraih tangan kecil Wenny dan mulai berjalan keluar. Yuvi langsung mengikuti. "Tunggu aku!"....Hana tiba di Vila Cempaka secepat mungkin. Saat ini, Tamara tinggal di sana.Setelah Tamara pindah dari rumah Keluarga Yale, dia tinggal di vila ini yang merupakan hadiah dari Morgan. Vila Cempaka ini terletak di kawasan elite. Itu adalah sebuah daerah yang sangat mahal dan bernilai tinggi.Hana menekan bel pintu vila dengan sangat terburu-buru, sampai suara belnya terdengar berkali-kali.Tak lama kemudian, seorang pembantu terburu-buru membuka pintu. "Ya, aku sudah datang. Siapa yang begitu terburu-buru .... Nona Hana!"Pembantu itu mengenali Hana dan sontak menyapa dengan penuh hormat.Hana langsung berjalan masuk. "Di mana Bibi Tamara?"Hana masuk ke ruang tamu dan tidak melihat Tamara di sa

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 772

    Wenny langsung memegang pergelangan tangan Hendro dan merasakan denyut nadinya.Hendro mencoba menarik tangannya kembali.Namun, jari-jari putih Wenny menekan tangannya. "Jangan bergerak!"Tak lama kemudian, Wenny mengerutkan alis indahnya.Yuvi bertanya, "Wenny, kenapa kamu mengernyit? Ada apa dengan Kak Hendro?"Ketika seorang dokter mengernyit, biasanya itu adalah pertanda buruk.Wenny menatap ke arah Hendro. "Katakanlah, apa yang sebenarnya terjadi denganmu?"Hendro mengaku, "Aku juga nggak tahu kenapa, tapi aku merasa semua ini karena dirimu.""Karena Wenny? Kak Hendro, apa maksudmu?" Yuvi terlihat bingung."Wenny, kalau nggak mendekatimu, aku merasa seperti orang biasa. Tapi begitu aku mendekat, kepalaku rasanya sakit banget. Pada hari kita janjian pergi ke kantor catatan sipil untuk urus akta nikah, aku bukannya sengaja nggak datang. Tapi, itu karena tiba-tiba aku merasa sangat pusing dan pingsan. Ketika aku sadar dan bergegas menyusul, kamu sudah pergi."Yuvi sangat terkejut. "

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 771

    Hana memandang ke arah Hendro. "Hendro, kenapa kamu bersama Wenny lagi?"Sambil memeluk Wenny, Hendro membalas sambil tersenyum, "Aku memang sudah bersama Wenny. Kami berencana untuk urus akta nikah.""Ta ... tapi, bukannya kamu ajak aku makan bareng?"Hendro mengangkat alis tajamnya. "Kamu bilang aku ajak kamu makan? Aku cuma asal bicara. Aku sendiri bahkan sudah lupa, tapi kamu malah ingat. Jangan-jangan, kamu terus menunggu di restoran?"Wajah Hana berubah pucat. Dia sungguh tidak menyangka bahwa Hendro akan berkata seperti itu.Hendro jelas-jelas sedang mempermainkannya dan sengaja membuatnya malu."Pfft ...."Yuvi tidak bisa menahan tawa. Dia lalu menatap ke arah Hana. "Hana, sekarang kamu sudah lihat dan dengar langsung. Gimana? Kak Hendro memang nggak suka padamu. Orang yang selalu disukainya adalah Wenny!"Hana pun menatap Hendro. "Hendro, apakah benar seperti ini?"Saat ini, Hendro merasa luar biasa sakit kepala. Tangannya yang melingkar di bahu Wenny sedikit menegang. Dia men

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status