Share

Bab 852

Author: Sierra
"Oke, Pak Victor."

Molita segera berkata, "Aku duduk di kursi depan saja. Kakak dan Kak Yuvi duduk di belakang ya."

Tanpa menunggu jawaban, Molita langsung masuk ke kursi depan. Jelas sekali dia sengaja memberi ruang di belakang untuk Victor dan Yuvi.

Yuvi tentu saja menyadari maksud Molita. Saat itu, Victor membukakan pintu mobil bagian belakang dengan sikap sopan. "Silakan naik."

Yuvi pun masuk ke kursi belakang.

Tak lama kemudian, Victor ikut masuk dan duduk tepat di sampingnya, lalu menutup pintu.

Mobil mewah itu segera melaju stabil di jalan raya. Molita bertanya, "Kak, kamu mau pulang ke rumah atau ke kantor?"

Victor menjawab, "Aku mau ke kantor. Kalian gimana? Mau pulang ke rumah?"

Molita menoleh ke arah Yuvi. "Kak Yuvi, kita pulang sekarang?"

Yuvi bisa merasakan tatapan Victor jatuh di wajahnya. Dia buru-buru menjawab, "Ya, kita pulang sekarang."

Saat itu, mobil berbelok tajam. Akibat gaya dorong, tubuh Yuvi terhempas ke samping.

Seketika, sebuah lengan kuat meraih pinggang ram
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (4)
goodnovel comment avatar
KAR TINA
Wenny.....Hendro... mana kalian... aku kangen........ sambungan cerita ini please dicepatkan...
goodnovel comment avatar
eka liyasnayanti
kangen Wenny sama hendro
goodnovel comment avatar
lalala25
ganti judul thor
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 852

    "Oke, Pak Victor."Molita segera berkata, "Aku duduk di kursi depan saja. Kakak dan Kak Yuvi duduk di belakang ya."Tanpa menunggu jawaban, Molita langsung masuk ke kursi depan. Jelas sekali dia sengaja memberi ruang di belakang untuk Victor dan Yuvi.Yuvi tentu saja menyadari maksud Molita. Saat itu, Victor membukakan pintu mobil bagian belakang dengan sikap sopan. "Silakan naik."Yuvi pun masuk ke kursi belakang.Tak lama kemudian, Victor ikut masuk dan duduk tepat di sampingnya, lalu menutup pintu.Mobil mewah itu segera melaju stabil di jalan raya. Molita bertanya, "Kak, kamu mau pulang ke rumah atau ke kantor?"Victor menjawab, "Aku mau ke kantor. Kalian gimana? Mau pulang ke rumah?"Molita menoleh ke arah Yuvi. "Kak Yuvi, kita pulang sekarang?"Yuvi bisa merasakan tatapan Victor jatuh di wajahnya. Dia buru-buru menjawab, "Ya, kita pulang sekarang."Saat itu, mobil berbelok tajam. Akibat gaya dorong, tubuh Yuvi terhempas ke samping.Seketika, sebuah lengan kuat meraih pinggang ram

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 851

    Malam itu, Yuvi mengenakan gaun hitam bertali tipis di bahunya. Bahan sutra pada gaun itu membuat lekuk tubuh mudanya terlihat jelas. Rambut panjangnya dibiarkan bergelombang dengan gaya santai. Wajah cantiknya yang berbentuk oval dihias dengan riasan tipis dan rapi. Kalau biasanya dia terlihat lembut, malam ini dia justru menampilkan sisi anggun yang penuh pesona wanita.Didorong oleh Molita ke depan, Yuvi terlihat sedikit malu. Dia menoleh pada Victor dan memanggil, "Pak Victor."Victor menatapnya dalam-dalam. Dia belum pernah melihat Yuvi dengan sisi yang begitu menawan. Tanpa sadar, dia sampai terpaku.Molita menahan tawa lalu berujar, "Kak, Kak Yuvi lagi memanggilmu! Kak!"Setelah beberapa kali dipanggil, barulah Victor kembali sadar. Dia berdeham pelan.Molita menambahkan, "Malam ini, Kak Yuvi terlalu cantik sampai-sampai kakakku bengong."Merasa tatapan Victor begitu panas dan langsung menempel padanya, wajah Yuvi terasa makin panas.Nadya berucap sambil tersenyum, "Yuvi, Molita

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 850

    Yuvi tidak tahu seperti apa rasanya orang lain saat menyukai seseorang. Namun, perasaan sukanya pada Victor selalu begitu kuat dan membara. Dari tiga tahun yang lalu hingga sekarang, sama sekali tidak pernah berubah.Sayangnya, di antara mereka ada kekosongan selama tiga tahun. Sebenarnya, ada banyak pertanyaan yang ingin Yuvi tanyakan padanya, tetapi dia tidak tahu harus mulai dari mana.Yuvi kembali ke ruang tamu. "Ayah, Ibu, Pak Victor bilang malam ini dia ada waktu."Pak Angga merespons, "Baguslah. Aku akan suruh sekretaris pesan tempat."Molita menarik tangan Yuvi. "Kak Yuvi, ayo kita pilih gaun untuk malam ini."Nadya berbicara dengan gembira, "Tuan putri sekalian, cepatlah naik ke atas untuk memilih gaun. Kemarin, aku baru saja memesan beberapa gaun khusus untuk kalian."Nadya memang sangat mengikuti tren. Dia sangat menyukai anak perempuan dan suka mendandani Yuvi serta Molita agar tampil cantik seperti tuan putri."Bu, kalau begitu kami naik dulu ya."Yuvi dan Molita pun naik

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 849

    Nadya menggenggam lembut tangan kecil Yuvi. "Yuvi, nggak peduli apa yang terjadi antara kamu dan Pak Victor, budi yang dia berikan pada Keluarga Limoto kali ini akan selalu kami ingat. Begini saja, kamu telepon Pak Victor. Tanyakan apakah dia ada waktu. Aku dan ayahmu berencana mengadakan jamuan makan untuk menyampaikan rasa terima kasih padanya."Pak Angga mengangguk. "Benar, Yuvi. Kami memang berniat traktir Pak Victor makan. Omong-omong, sudah lama aku nggak bertemu dengannya."Dulu, Vincent adalah murid yang sangat dibanggakan Pak Angga. Sejak lama dia sudah menaruh harapan pada pemuda itu. Ditambah lagi, sekarang dia sudah membantu Keluarga Limoto, maka jamuan ini tentu harus diadakan.Tiga hari ini, Molita memang tidak pergi ke kampus. Selama tiga tahun menerima kebaikan Keluarga Limoto, dia sudah benar-benar menganggap dirinya bagian dari keluarga ini. Itu sebabnya, saat Keluarga Limoto menghadapi masalah, tentu saja dia akan memilih menunggu sampai semua bisa dilewati baru kemb

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 848

    "Makasih, Pak Victor. Kalau bukan karena kamu, masalah ini nggak mungkin bisa terselesaikan dengan begitu sempurna."Yuvi dengan tulus menyampaikan rasa terima kasihnya.Victor menatapnya. "Nona Yuvi, kamu benar-benar mau berterima kasih padaku?"Yuvi mengangguk. "Ya, aku berterima kasih padamu."Victor melangkah maju, lalu berdiri tepat di depannya. "Nona Yuvi, kalau begitu aku akan menunggu ucapan terima kasihmu itu."Yang Victor maksud dengan "terima kasih" jelas adalah ....Wajah mungil Yuvi yang seukuran telapak tangan seketika memerah.Victor lalu membuka pintu kursi penumpang depan. "Nona Yuvi, silakan naik. Aku akan mengantarmu pulang."Yuvi pun masuk ke dalam mobil, sedangkan Victor duduk di kursi pengemudi. Seiring dengan injakan pedal gas, mobil mewah itu segera melaju kencang.Setengah jam kemudian, mobil berhenti di depan vila Keluarga Limoto. Yuvi melepas sabuk pengamannya. "Pak Victor, aku masuk dulu."Victor membalas, "Oke. Aku akan menunggu telepon dari Nona Yuvi. Jang

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 847

    Pekerja itu langsung tertegun. Raut wajahnya berubah drastis. "Maksudmu, Pak Andreas dari Keluarga Rosa?"Pengawal berbaju hitam membalas, "Ya. Pak Andreas yang suruh kami datang untuk ambil nyawamu. Kamu nggak akan bisa hidup sampai besok!"Pekerja itu ketakutan. "Kalian pasti salah paham. Mana mungkin Pak Andreas mau renggut nyawaku? Coba kalian hubungi dia sekali lagi. Aku nggak percaya Pak Andreas mau mencelakaiku!"Pengawal berbaju hitam itu membentak, "Jangan banyak bicara!""Aku jujur kok! Cepat kalian hubungi Pak Andreas. Aku ini punya hubungan kerja sama dengannya, masa dia lupa?"Pengawal berbaju hitam menyeringai sinis. "Dia nggak lupa kok. Justru dia sendiri yang bilang bahwa kamu tahu terlalu banyak. Cuma mulut orang mati yang paling rapat. Dia juga bilang, nilai dirimu setelah mati akan menjadi jauh lebih besar daripada saat kamu masih hidup."Pekerja itu tercengang. "Apa maksud Pak Andreas?""Masih belum ngerti juga? Begitu kamu mati, semua opini publik akan diarahkan un

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status