Share

Chapter 9

Elisa masuk ke apartemen 10 menit kemudian setelah Rheina dan Andrian. Mereka tidak bingung lagi dengan kode apartemen Elisa, tanpa di tanya pun jawabannya tetap sama, tanggal lahir gadis itu.

"Kenapa lama sekali, kami menunggu sejak tadi," ucap Andrian agak kesal.

Dengan wajah penuh peluh Elisa menjawab,

"Ada urusan sebentar tadi,"

"Urusan dengan pria di depan tangga itu? Apa dia pacarmu?" kali ini Rheina menyambung.

Elisa hanya tersenyum, ia tidak ingin membayangkan hal itu.

"Bukan, dia bukan pacarku," jawab Elisa sambil meletakan tas ke lantai.

"Baguslah, kurasa dia terlalu tampan untuk menjadi pacarmu." ucap Rheina lagi sambil berjalan menelusuri ruangan.

Elisa hanya mencibir, seharusnya mereka bersyukur ia masih mau menjemput di Bandara, jika saja ia tidak punya hati untuk kedua kakaknya, ia tidak akan menjemput mereka, apalagi ia malah harus membawa sendiri tas besar milik mereka.

“Aku mau kau mengenalkan aku dengan pria itu,” pinta Rheina dengan kedua tangan berse
Syiffanis Amaar

Mohon dukungan dan komentarnya untuk naskah pertamaku di Good Novel 😊

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status