Share

Menjenguk Farhan

Penulis: Ria Rahma
last update Terakhir Diperbarui: 2025-11-18 20:34:12

Feli dan Aland memang sering bertengkar, akan tetapi dimata orang lain mereka terlihat dekat. Bahkan Aron merasa heran karena Feli selalu diam dan menunduk di hadapan semua orang, tetapi tidak jika bersama Aland

“Aron, apa yang kamu lihat?” tanya Aland menyadari jika Aron sejak tadi menatap Feli tak berkedip, sementara gadis itu sejak tadi hanya menunduk diam tak ingin ikut bersuara.

“Kalian mau kemana? Ke rumah sakit? Aku ikut, aku juga ingin menjenguk Papanya Feli. Oh iya, Hai Feli, perkenalkan namaku Aron.”

Laki-laki itu melangkah mendekati Feli dan mengulurkan tangannya, dengan ragu Feli menerima uluran tangan Aron.

“Salam kenal, Aron.”

“Oke, aku juga ingin ikut ke rumah sakit, ucap Daren yang membuat Aland dan Feli menghela napas malas. Aland sebenarnya hanya ingin berdua dengan gadis itu, akan tetapi bagaimana bisa justru kedua teman somplaknya ini justru mengikuti mereka menuju rumah sakit, sementara Feli sedikit kesal karena ia ingin berangkat sendiri ke rumah sakit, namun ken
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Cinta di Gerbang Kematian   Sebuah Petunjuk

    Hari ini Feli berangkat dengan berjalan kaki, meskipun Aland ngeyel untuk menjemputnya, ia tetap bersikeras untuk berangkat sendiri.Sebenarnya ia ingin memastikan sesuatu, kaki pendeknya berjalan menuju sebuah rumah kosong yang dulu sering kali Aron kunjungi.Feli menengok ke sana kemari hanya keheningan yang ia dapatkan.“Syukurlah, Aron sudah tidak berkunjung ke sini lagi,” gumannya seorang diri.Gadis itu pun menghela napas lega, ia berharap kondisi Aron bisa membaik. Meskipun Feli tidak yakin dengan hal itu, anak mana yang semakin membaik jika ayahnya saja harus ditahan di tempat rehabilitasi.Paling tidak Aron dan Ibunya sudah tidak lagi diperlakukan kasar, rumor di sekolahpun sudah meredup perbincangan mereka digantikan dengan Via yang sempat bunuh diri dan sekarang justru gadis itu hilang entah kemana. Hal ini menjadi topik hangat di sekolah.“Pagi, Dek Feli, kamu jalan kaki lagi?” sapa seorang penjaga gerbang.Satpam itu sudah hafal dengan Feli karena sering berjalan kaki saa

  • Cinta di Gerbang Kematian   Menemui Jalan Buntu

    Mendung sore ini semakin mencekam, beberapa kali petir menyambar pertanda butiran air akan segera jatuh. Aland dan Feli mengendarai motor membelah padatnya jalan raya, mereka tidak peduli dengan wajah langit yang semakin suram.Tujuan mereka bukan ke rumah Feli untuk pulang, bukan juga ke rumah sakit untuk ikut mencari Via, akan tetapi mengikuti sebuah mobil yang dikendarai oleh guru matematika mereka.Pak Heri keluar dari gudang sekolah dengan menggendong tas yang sangat besar, itu adalah tas camping. Biasanya orang-orang menggunakannya untuk mendaki karena muat banyak sekali barang, bahkan tendapun bisa masuk ke tas tersebut.Untuk apa Pak Heri membawa tas sebesar itu ke sekolah? Pertanyaan itu yang menbuat Aland dan Feli mengikuti Guru Matematika mereka.Sejak kejadian mereka mendobrak pintu gudang, Feli menceritakan apa yang ia lihat dari peristiwa kematian guru matematika mereka. Pada waktu itu Pak Heri sedang menyeret seorang gadis, Feli tidak melihat wajah gadis itu dengan jel

  • Cinta di Gerbang Kematian   Orang Dibalik Pintu Gudang Sekolah

    Seorang laki-laki seang berdiri dibalik batang pohon besar disebuah taman, ia melihat jauh kedepan. Seorang pria paruh baya sedang duduk dengan kepala tertunduk, meskipun jauh laki-laki yang besembunyi dibalik pohon mengetahui jika Ayahnya, pria paruh baya itu berkali-kali menghapus air matanya yang kadang kala menetes.Tatapannya kosong, namun di dalam lubuk hatinya tersimpan banyak sekali penyesalan. Penyesalan yang telah ia perbuat terhadap keluarga kecilnya.“Waktu jalan-jalannya sudah habis, Pak. Mari saya antar ke kamar Bapak!” Ajak seorang petugas perempuan.Pria paruh baya itu berdiri dan berjalan mengikuti petugas itu. Aron, ikut berjalan di belakang mereka namun jauh. Jauh sekali jarak mereka. OIa tidak mau jika ayahnya tau kalau ia mengunjunginya.Apa yang harus Aron katakan kepada Ayahnya jika mereka bertemu? Ia sebenarnya sangat membenci Ayahnya namun sekaligus Aron sangat menyayangi pula Ayahnya.Perlakuan Ayahnya yang beberapa tahun terakhir berubah menjadi kasar, pemar

  • Cinta di Gerbang Kematian   Apa Yang Terjadi Pada Via?

    “AKKHHHH, TOLOOONG!” Setelah Feli dan Aland sampai, mereka dibuat syok saat melihat Amanda dan Via berada di dalam gudang sekolah. Via terduduk dengan pergelangan tangannya yang berlumuran darah. Sementara Amanda panik melihat sahabatnya yang ingin bunuh diri. “Cepat bawa dia ke UKS dulu, Aland!” perintah Feli. Sementara Guru UKS segera menelepon ambulan, Guru UKS membalut tangan Via yang berlumuran darah dengan kain kasa seadanya agar darah segar berhenti mengalir. Aland, Feli dan Amanda dipanggil ke ruang guru untuk menjelaskan kejadian tersebut. “Apa yang terjadi pada Via?” Tanya guru wali kelas. Amanda dengan wajahnya yang sembab mulai bercerita. “Beberapa hari ini Via bertingkah aneh, Pak. Biasanya dia selalu ceria tetapi beberapa hari ini dia selalu murung. Bahkan aku mendengar dia menangis di kamar mandi.” Guru wali kelas mendenngar cerita Amanda dengan seksama, begitu juga dengan Aland dan Feli yang tidak tahu menahu entang kondisi Via. “Lalu?” perintah Guru Wali kelas

  • Cinta di Gerbang Kematian   Salah Tingkah

    BRAAKKK “Ma-maaf,” ucap Feli saat ia tidak sengaja menabrak seseorang. “Feli? Tidak apa-apa, maafkan aku.” Gadis berambut coklat ikut meminta maaf, setelah mendengar suara gadis yang ia tabrak. Feli tahu siapa gadis itu namun ia tidak mau mencari keributan, akhirnya ia hanya mengangguk dan segera melanjutkan langkah kakinya. “Feli, tunggu!” ucap gadis berambut coklat itu mengejar Feli. “Aku mau bicara dulu sama kamu.” “Ta-tapi, a-aku—” “Hanya sebentar saja,” jawab gadis itu memotong keraguan Feli. Mereka berdua berjalan dan berhenti di tengah lorong yang sepi membuat Feli merasa was-was. Ia tidak mau hal yang dulu pernah terjadi padanya terulang lagi. Rasanya sangat tidak enak saat dirinya dibully. “Sebelumnya, aku ingin mengatakan banyak sekali terima kasih karena sudah menyelamatkan aku saat kecelakaan kemarin.” Feli terkejut dengan apa yang dikatakan gadis di hadapannya, Feli kira dirinya akan dibully lagi seperti dulu. “Aku tidak tahu bagaimana nasibku jika tidak ada

  • Cinta di Gerbang Kematian   Semua Baik-baik Saja

    “BERHENTI! ANGKAT TANGAN!” Suara Polisi yang datang membuat Ayah Aron tergagap. Dengan sigap tiga orang polisi masuk dan memborgol kedua tangan Ayah Aron.“Kamu baik-baik saja?” tanya seorang laki-laki yang mendekati Feli.“A-Aland,” ucap Feli hampir tidak percaya dengan siapa yang baru saja menghampirinya.“Aland, terima kasih dan maafkan aku.” Feli langsung memeluk tubuh Aland yang berada di dekatnya. Isak tangis yang sudah tidak bisa lagi ia tahan, saat ini sudah ia tumpahkan di dada bidang seorang laki-laki yang setiap saat dan setiap waktu selalu ada disaat Feli membutuhkannya.“Tenanglah, kamu tidak salah apa-apa,” jawab Aland mengelus lembut punggung Feli mencoba menenangkannya.Akan tetapi isak tangis itu tiba-tiba berhenti dan disusul tubuh Feli yang semakin tidak bertenaga. Feli terjatuh dalam pelukan Aland membuat laki-laki itu terkejut.“Feli, kamu baik-baik saja?” tanya Aland mencoba membangunkan Feli.“Feli!” teriak Aland mulai khawatir karena gadis itu terlihat lemas.A

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status