Feli dan Farhan memasuki mobil hitam yang terparkir di halaman rumah mereka. Hening sejenak, Feli menatap manik mata Ayahnya dan tersenyum.“Kenapa kamu selalu tersenyum saat melihat mata Papa?” tanya Farhan lagi.“Karena aku senang, Papa kelak akan meninggal dalam keadaan bahagia,” jawab Feli. Satu-satunya peristiwa kematian yang paling melegakan adalah melihat kematian ayahnya sendiri, Feli bisa melihat ketika Ayahnya sedang duduk di kursi goyang dan membaca selembar koran. Ada secangkir kopi di nakas sebelah tempatnya duduk, pada saat itulah Farhan akan meninggal dalam keadaan tersenyum. Ditengah senyumannya, Farhan seperti mengucapkan sebuah kalimat terakhirnya. Akan tetapi Feli tidak tahu ayahnya itu berkata apa.“Ini semua berkat Mamamu, dia sudah banyak berkorban demi Papa,” balas Farhan.Senyum di bibir Feli semakin mengembang, ia sangat ingat ucapan Mamanya dulu, bantulah orang lain selagi kamu mampu. Karena prinsipnya itu Mama Feli telah pergi terlebih dahulu meninggalkann
ปรับปรุงล่าสุด : 2025-11-06 อ่านเพิ่มเติม