Share

Jejen.

Datang beberapa mobil polisi. Iptu Faisal yang menembakkan pistol ke udara. Ia sudah hapal betul tingkah para preman kampung itu. Dan polisi juga menembakkan gas air mata agar mereka semua membubarkan diri.

Rey dan teman-temannya pergi ke tempat biasa mereka nongkrong.

"Loe gak apa-apa, Rey? Sorry, kita telat," tanya Joni.

"Gak apa-apa, loe semua datang tepat waktu. Kalo gak udah gue jadiin perkedel, tuh orang."

"Oya, loe udah ke pasar ngambil jatah kita? Gue dah tongpes, nih!" ucap joni seraya melemparkan dompetnya.

"Rencananya gue baru mau ke sana habis nganter Lora. Tapi malah para kecoak itu bikin rese."

"Ayo, cabut ke pasar!"

Rey dan joni berangkat ke pasar sedangkan yang lain membubarkan diri. Rey melakukan pungli di pasar. Mereka adalah preman pasar daerah tersebut menjaga keamanan pasar dari para pengganggu. Namun, Rey tidak pernah melukai para pedagang, mereka mengingatkan Rey pada sang Ibu yang juga seorang pedagang.

Hari beranjak siang. Matahari berada tepat di bawah kepal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status