Share

Kabar Buruk

Ardiaz berusaha menenangkan Adinda tentang paket misterius itu. Dia tidak ingin kesehatan istrinya sampai terganggu. Ardiaz terus meyakinkan bahwa semuanya akan baik-baik saja.

“Tidak perlu risau. Pikirkan tentang kesehatanmu dan bayi ini saja. Sekalipun suatu saat nanti laki-laki itu datang dan berulah, apa menurutmu aku akan membiarkannya begitu saja? Aku akan melindungi keluarga kita, Din” kata Ardiaz menghibur.

Ardiaz pun membawa Adinda ke dalam pelukannya. Tangannya terulur mengelus punggung sang istri untuk mengurangi kecemasan. Ardiaz tahu pikiran Adinda cukup terbebani dengan paket yang dia terima.

“Lalu harus aku apakan hadiah itu?” tanya Adinda bingung.

“Tidak apa-apa diterima saja. Itu adalah pemberian seorang ayah pada putrinya. Hadiah itu bukan hak kita melainkan hak anak ini. Lagi pula mubadzir kalau tidak dimanfaatkan,” jawab Ardiaz dengan bijak. Adinda hanya mengangguk sepaham.

Sejujurnya Ardiaz merasa tidak enak hati harus meninggalkan Adinda dalam keadaan seperti itu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status