Share

Part 153 Damai 2

Di tempat lain, Cintiara tidak bisa tidur karena harus menggendong keponakannya yang sejak tadi menangis. Bayi perempuan yang baru dilahirkan dua minggu yang lalu itu tidak mau di tidurkan di kasur.

Sementara Siska tidak mau menyusui. Wanita itu memilih meringkuk memeluk guling. Tidak peduli.

"Tidurkan saja, nanti kamu capek dan besok kamu harus kerja," seloroh seorang wanita yang tidak lain adalah ibunya Cintiara.

"Kasihan, Ma. Sebenarnya dia kehausan dan mau minum ASI."

"Kasihkan saja susu yang kamu buat tadi."

"Dia nggak mau," jawab Cintiara sambil terus menimang-nimang bayi tak berdosa itu.

Kegagalan usaha Siska untuk menggugurkan kandungannya telah berakibat fatal pada bayinya. Kelopak matanya yang indah hanya bisa berkedip-kedip menatap lurus ke atas, tapi telinganya tidak bisa merespon suara apapun yang ada di sekitarnya.

Tidak ada reflek kaget saat ada suara keras di dekatnya. Bahkan matanya tidak berkedip atau mengerutkan wajah seperti pada umumnya bayi yang terkejut.

Cintia
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (10)
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
Suka dengan semua karakter keluarga Delia... siapa nih yg punya acara
goodnovel comment avatar
Idadalia Mutiara79
auto ciwek
goodnovel comment avatar
Erni Erniati
semoga Cintiara dpt jodoh yg baik ya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status