Share

Pengakuan Evelyn

Di balik pintu itu, tampak Sagara berdiri dengan tangan bersidekap di atas perut. Senyum miring ia sunggingkan saat telinganya menangkap gumaman Fidella dari dalam sana. Tidak terlihat kecewa, hanya ada sesuatu yang membuatnya kesal saat mendengar kalimat itu. 

"Wanita itu mengesalkan," tukas Sagara lalu ia berjalan menyusuri lorong kamar yang akan membawanya ke arah, di mana tangga rumah itu berada.

 Langkah demi langkah Sagara terus membawanya menuju pintu keluar dari rumah itu. Ini sudah pukul sebelas malam, wajar jika rumah sudah nampak sepi. 

Daniel Liam sudah tidur sejak satu jam lalu di kamar tamu sebelah kamar Sagara. Barusan ia pun sempat mengintip sejenak ke kamar Daniel, hanya untuk memastikan.

 Ternyata benar saja, bocah itu sudah tidur nyenyak dengan dengkuran halus yang mengembalikan senyum Sagara. Setelah beberapa menit sebelumnya pudar karena perlakuan Fidella.&nbs

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status