Share

41 - Pria Nakal

Author: Paus
last update Last Updated: 2025-12-08 20:26:45

Ivy panik. Tatapannya menoleh ke sana ke mari seperti sedang mencari jalan keluar. Bagaimana caranya dirinya lari dari Devon?

Ingatan Ivy terlempar ke kilas balik saat pria itu muncul di kampus. Damian mengatakan kepadanya bahwa dirinya tidak boleh berdekatan dengan Devon.

Katanya ... pria itu nakal.

“Maaf, aku harus pergi.” Ivy menundukkan kepalanya sambil mencengkeram tali tas. Menjadikannya kekuatan untuk mengambil langkah maju.

“Kenapa buru-buru begitu? Kamu belum menjawab pertanyaanku.” Devon dengan cepat menghadang langkah Ivy lagi. “Kenapa kamu ada di sini? Bukankah kamu mahasiswa kakakku?”

“I-itu ... saya....” Ivy merapatkan mulut. Sekarang dirinya harus menjelaskan apa saat Devon melihatnya keluar tepat dari kamar Damian?

Devon bergumam sambil memerhatikan Ivy, sebelum tersenyum lebar.

“Ohhh … ternyata begitu!” serunya, suara tawa terdengar di sepanjang lorong kosong itu. Nyaring sekali.

“Heh! Kalau tahu kamu adalah pacar Kak Damian, aku tidak akan memperlakukanmu dengan buru
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Cintai Aku Sepanjang Malam, Pak Dosen   43 - Jemputan Pribadi

    Ivy memandangi Damian yang duduk di seberang meja. Pria itu sibuk dengan laptop menyala sejak tadi.Ragu-ragu Ivy berdeham pelan, tapi Damian tidak juga terganggu dengan hal itu. Mau tak mau Ivy akhirnya angkat suara.“Pak, saya sudah selesai mengoreksi semua tugas yang Bapak minta.”Berhasil, tatapan Damian beralih pada Ivy. Pria itu menganggukkan kepalanya pelan.“Oke, terima kasih. Kamu bisa pulang sekarang.”Ivy balas mengangguk dan langsung berdiri. Memasang tasnya di bahu kemudian mendorong kursinya agak ke belakang agar bisa keluar dari area meja.“Kalau begitu saya permisi.”Ivy baru ingin berbalik saat Damian justru berdiri dari posisi duduknya.“Tunggu.”Tidak diduga-duga, ternyata Damian mengeluarkan dompet dari saku celananya. Pria itu menarik selembar uang, dijepit di antara jari telunjuk dan jari tengahnya, disodorkan ke Ivy.“Untuk ongkos,” katanya.Ivy mengerjap sambil menatap uang itu. Kepalanya menggeleng cepat. “Tidak. Ini bukan pertama kalinya Bapak memberi saya on

  • Cintai Aku Sepanjang Malam, Pak Dosen   42 - Sampai Bertemu Lagi

    Devon memicingkan matanya. Sengaja menekankan kata ‘lainnya’.Tubuhnya mendadak maju mendekati Ivy. Membuat Ivy mundur sampai kepalanya terantuk kaca jendela.Mata Devon yang seperti elang itu menatap lamat-lamat Ivy yang kikuk dan gugup. Laki-laki ini … apa bermaksud menginspeksinya?Tapi, dilihat-lihat, paras Devon memiliki kemiripan dengan Damian. Sama-sama tampan. Menyadarinya membuat Ivy menelan ludah gugup. Seperti melihat Damian dalam versi yang sedikit lebih muda.“A-apa yang kamu lakukan?” Ivy mencoba mendorong Devon dengan menekan tangannya pada bahunya.“Hmm, aku penasaran,” ucap Devon, jarak mereka yang hanya sejengkal membuat napasnya menerpa wajah Ivy. “Bagaimana ya kalau satu kampus tahu bahwa kamu tinggal satu rumah dengan dosenmu sendiri?”Napas Ivy tercekat.Tiba-tiba menyesal menerima tawaran Devon untuk pergi ke kampus bersama. Apa pria itu hanya mengerjainya saja?“Kamu tahu? Untuk orang sepertiku, bukan hal yang sulit untuk menggaet satu saja wanita yang kuliah d

  • Cintai Aku Sepanjang Malam, Pak Dosen   41 - Pria Nakal

    Ivy panik. Tatapannya menoleh ke sana ke mari seperti sedang mencari jalan keluar. Bagaimana caranya dirinya lari dari Devon?Ingatan Ivy terlempar ke kilas balik saat pria itu muncul di kampus. Damian mengatakan kepadanya bahwa dirinya tidak boleh berdekatan dengan Devon.Katanya ... pria itu nakal.“Maaf, aku harus pergi.” Ivy menundukkan kepalanya sambil mencengkeram tali tas. Menjadikannya kekuatan untuk mengambil langkah maju.“Kenapa buru-buru begitu? Kamu belum menjawab pertanyaanku.” Devon dengan cepat menghadang langkah Ivy lagi. “Kenapa kamu ada di sini? Bukankah kamu mahasiswa kakakku?”“I-itu ... saya....” Ivy merapatkan mulut. Sekarang dirinya harus menjelaskan apa saat Devon melihatnya keluar tepat dari kamar Damian?Devon bergumam sambil memerhatikan Ivy, sebelum tersenyum lebar.“Ohhh … ternyata begitu!” serunya, suara tawa terdengar di sepanjang lorong kosong itu. Nyaring sekali.“Heh! Kalau tahu kamu adalah pacar Kak Damian, aku tidak akan memperlakukanmu dengan buru

  • Cintai Aku Sepanjang Malam, Pak Dosen   40 - Kepergok Adik Damian

    Damian langsung berdiri dari posisi duduknya. Setiap gerakannya itu diikuti oleh tatapan Ivy yang tidak mau mengalihkan mata darinya. “Jangan lakukan ini lagi. Kamu itu mahasiswa saya. Kita tidak bisa melewati batas.” Perbedaan usia, status mereka, terlalu jelas sebagai batas yang seharusnya tidak boleh dilewati. Dan Damian baru saja menegaskan hal itu kepada Ivy. Ivy sudah membuka mulutnya, tapi akhirnya kembali dirapatkan begitu saja olehnya. Bahunya luruh dengan tatapan tertunduk lesu. “Maafkan saya.” Akhirnya hanya gumaman pelan itu yang terdengar dari Ivy. “Istirahatlah. Usahakan tidak tidur dalam posisi terlentang agar lukanya tidak tergesek dan jadi lebih parah.” Damian memberi pesan, tidak sadar dengan selipan perhatian di balik kalimatnya itu. Dia kemudian berbalik pergi menuju kamarnya. Suara langkahnya menggema di ruangan yang sepi. Menghilang dalam senyap yang tidak lagi didengar Ivy. *** Pagi di apartemen terjadi seperti biasa. Tapi jantung Ivy terus berd

  • Cintai Aku Sepanjang Malam, Pak Dosen   39 - Melewati Batas (18+)

    Damian menurunkan tangan Ivy yang berada di atas pahanya. Tidak membiarkannya untuk bergerak lebih jauh.“Ivy, diamlah di tempat. Saya belum selesai mengobati kamu.”Damian menggerakkan kembali tangannya yang sempat terhenti. Mengabaikan ucapan Ivy sebelumnya.Ivy diam. Mulanya tidak menjawab apa-apa. Pertanyaan sebelumnya pun dirinya tidak sadar terlontar begitu saja dari mulutnya.Tapi suasana itu terlalu intens. Jauh berbeda dari yang selama ini dimilikinya saat bersama Damian.Air conditioner yang menyala, bagian punggungnya yang terekspos sempurna, setiap jemari Damian yang bermain mengusapi kulitnya.Sentuhan semacam itu tidak pernah sekalipun didapatkannya dari orang lain, bagaimana dirinya bisa menahannya?“Katanya dua orang dengan jenis kelamin yang berbeda tidak akan bisa tinggal di tempat yang sama. Mereka pasti akan melakukannya. Mereka tidak akan bisa menahan dorongan itu.”Ivy kalah. Ditambah perubahan hormonal pada tubuhnya karena datang bulan, sentuhan Damian membuatny

  • Cintai Aku Sepanjang Malam, Pak Dosen   38 - Apa Orang Seperti Saya Tidak Menarik?

    “Hah?” Ivy membelalak dan panik.“Bagaimana bisa dibiarkan di bawah air mengalir kalau bajunya tidak dibuka?”“S-saya bisa sendiri!”Gerakan tangan Damian seketika terhenti. Baru selesai membuka tiga kancing pertama. Di depannya, Ivy sudah malu-malu menyilangkan lengan di depan dada.Apa yang merasuki pria itu? Tidak, tidak, Damian hanya khawatir, luka ini jika tidak ditangani segera, bisa fatal dan …Damian menutup matanya sejenak, lalu mundur menjauh dan mengangguk.“Kalau begitu, nanti akan saya bantu obati. Sekarang cepat lepaskan semua pakaian kamu dan nyalakan kerannya.”Pria itu seperti seorang dokter yang sedang memberi saran kepada pasiennya. Damian lantas menghilang di balik pintu.Wajah Ivy merah padam. Kepalanya refleks melihat ke bawah. Ivy teringat dengan kejadian obat perangsang itu. Saat dirinya telanjang bulat di hadapan damaian.Itu tidak boleh terjadi lagi!Selesai Ivy menanggalkan seluruh pakaiannya, dia berdiri di bawah guyuran shower.Rasanya luar biasa menyakitk

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status