Share

Bab 28

Penulis: Bertha
"Gimana supnya? Enak?" tanya Verona dengan penasaran.

Sup ini adalah hasil pesan antar dari. Dia yakin bisa menaklukkan selera Carlos dengan rasanya.

"Enak. Kamu pintar masak," ucap Carlos setelah mencicipi.

Padahal, sup itu terasa terlalu berminyak. Kuahnya kental seperti hasil dari dapur pabrik skala besar. Rasanya generik. Dia jauh lebih menyukai masakan Tamara yang tidak terlalu asin ataupun berminyak. Rasanya tidak bisa seperti masakan dari luar.

"Kalau enak, minum banyak ya. Nanti setiap hari aku masakkin untuk kamu," kata Verona dengan semangat.

Mendengar kata "setiap hari", Carlos menyeruput sup sambil berkata, "Besok kubantu ambil dokumenmu. Setelah itu, kamu tinggal di hotel milik perusahaan. Di sana nggak ada paparazi yang berani muncul."

Mendengar hal itu, Verona menggigit bibirnya diam-diam. Dua detik kemudian, dia kembali tersenyum,

"Oke .... Terima kasih ya, Carlos."

Mereka melanjutkan makan. Saat Verona ingin menyendokkan lagi sup untuk Carlos, dia langsung menolaknya.
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Ati rd18
gila nih cowok,klo sampe nanti tamara mau nerima lagi,ada yg salah sm diri author,hihihihi....maaf thor kesel soalnya
goodnovel comment avatar
Pelita Biru
Setan Carlos ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Cintaku Mati Bersama Kontrak yang Usai   Bab 157

    Tamara membalas.[ Nggak, aku sudah sensor namanya. Cukup bilang kalau aku sudah cerai. ]Jacob menatap layar ponselnya, sudut bibirnya terangkat sedikit. Tampaknya, Tamara memang sudah tidak mencintai Carlos lagi, bahkan untuk mengumumkan di depan umum pun dia tidak sudi.Memikirkan itu, dia kembali mengernyit. Selama dua tahun ini, pernikahan Tamara dengan Carlos sepertinya juga tidak pernah dipublikasikan. Walaupun dirinya tidak punya akses ke acara pernikahan Keluarga Suratman, Carlos sebagai pewaris utama seharusnya paling tidak mengumumkannya lewat media, 'kan?Jacob pun mencoba mencari di internet. Ternyata memang bukan dia yang ketinggalan, melainkan memang tidak ada informasi apa pun.Hatinya bimbang. Dia sempat mengetik sesuatu, lalu menghapusnya dan tidak bertanya lagi.Dulu Tamara begitu mencintai Carlos, bahkan bisa bertahan dua tahun tanpa pengakuan, sampai akhirnya bercerai. Selama itu, dia juga tahan menghadapi KDRT ....Sulit membayangkan bagaimana Tamara menjalani leb

  • Cintaku Mati Bersama Kontrak yang Usai   Bab 156

    "Grup Suratman? Bukannya mereka utamanya bergerak di produk tradisional? Kenapa tiba-tiba masuk ke industri game?""Entahlah. Mungkin mereka cuma ingin coba-coba terjun," sahut Peter."Kalau perusahaan keluarga besar kayak mereka mau masuk pasar, tinggal beli satu perusahaan kecil juga bisa langsung mulai. Uang bukan masalah buat mereka."Semua hanya menanggapi santai soal perusahaan besar yang masuk ke industri game, tetapi Tamara langsung menyimpan itu dalam hati.Karena hari Jumat lalu saat Carlos bertengkar dengan Jacob, dia memang sempat mengancam akan mengakuisisi perusahaan kakak kelasnya itu ....Sekarang, Grup Suratman mengambil alih kerja sama dari Grup Wisdom, padahal mereka biasanya tidak menyentuh industri seperti ini. Maka ....Kemungkinan besar ini semua karena dirinya.Memikirkan hal itu, Tamara mengepalkan tangan. Kalau benar Rich Tech disasar karena dirinya dan perusahaan kakak kelasnya hancur ...."Tamara? Pikirin apa? Rapatnya sudah selesai," ucap Peter sambil menge

  • Cintaku Mati Bersama Kontrak yang Usai   Bab 155

    "Dengar-dengar Carlos sudah cerai. Siapa juga yang mau menghormati Keluarga Suratman? Aku ini putri keluarga terpandang yang belum pernah nikah, masa iya aku sudi sama duda macam Carlos?""Aku sudah pernah bilang, siapa pun yang jadi istri Carlos pasti sial. Selingkuh, main belakang, jijik! Dikasih gratis pun aku ogah!"Sebagai mantan istri, Tamara sangat sependapat. Dia memang sial waktu itu."Selama kamu nggak nikah sama dia, aku tenang deh," kata Tamara."Tentu saja nggak bakal! Aku 'kan nggak sebodoh mantan istrinya." Zoya mendengus.Tamara hanya bisa membisu."Omong-omong, Carlos selalu diam-diam kayak buat kejahatan besar waktu nikah dan cerai. Tapi waktu skandal perselingkuhannya tersebar, malah jadi berita besar ke mana-mana," keluh Zoya lagi."Istrinya yang dulu pasti kasihan banget, kayaknya juga pernikahan politik antar keluarga. Begitu keluarganya bangkrut, langsung ditendang begitu saja ...."Mendengar suara Zoya di telepon, Tamara menunduk menatap dokumen perceraian di at

  • Cintaku Mati Bersama Kontrak yang Usai   Bab 154

    "Nyonya memang nggak ingin bertemu Bapak. Kalau Bapak tetap datang ke kantornya, situasinya malah makin memalukan. Lagi pula, menurutku ini justru hal yang bagus!"Carlos langsung menoleh dan memelototi Ihsan. Dia membentak, "Hal bagus? Omong kosong macam apa itu? Sialan ....""Karena dilaporkan, Nyonya pasti bakal keluar dari perusahaan Pak Jacob. Bapak bisa menariknya ke Grup Suratman. Bukankah itu bagus?" sela Ihsan segera.Mendengar itu, amarah Carlos langsung mereda. Dia yang tadinya ingin pergi pun tidak jadi.Ihsan melepaskan pegangannya sambil menarik napas beberapa kali, lalu melanjutkan, "Jadi, yang perlu dilakukan bukan menemui Nyonya langsung, tapi menyebarkan kabar kalau Nyonya sudah menikah, biar orang-orang di Rich Tech tahu. Kalau turun tangan sendiri, Bapak bisa jadi sasaran."Carlos mengepalkan tangan, bibirnya terkatup rapat. Dia tampak berpikir keras."Bapak juga sebenarnya nggak perlu marah. Nyonya nggak mengakui pernikahan kalian itu 'kan memang kesepakatan dari a

  • Cintaku Mati Bersama Kontrak yang Usai   Bab 153

    "Pak Jacob, kamu marah karena aku terlalu ikut campur? Atau karena aku mengacaukan momen 'pahlawan menyelamatkan wanita cantik'?" tanya Peter saat makan siang."Bukan begitu maksudku. Tamara itu adik kelasku, jadi tentu saja aku berpihak padanya," kata Jacob."Tapi, apa kamu sudah pernah tanya Tamara, apa itu yang dia inginkan?" balas Peter. Kemudian, dia menambahkan, "Pak Jacob, mengejar wanita itu nggak bisa pakai cara seperti ini.""Mungkin ada beberapa perempuan yang cocok dengan cara seperti ini. Kamu akan muncul setelah semua masalah beres, lalu dia pun bersyukur dan jatuh hati.""Tapi, jelas Tamara bukan tipe perempuan seperti itu. Dia punya ambisi dan harga diri, sekaligus rendah hati dan menjaga jarak. Kamu satu kampus dengannya, seharusnya lebih tahu dari aku."Mendengar perkataan itu, Jacob menatapnya dengan serius. Dia harus mengakui, penilaian Peter tentang orang memang sangat tajam. Hanya dalam beberapa hari saja, dia sudah bisa membaca karakter Tamara dengan akurat."Seb

  • Cintaku Mati Bersama Kontrak yang Usai   Bab 152

    Tamara mengatupkan bibir. Rekan-rekan kerjanya tak banyak yang tahu soal latar belakangnya. Karena gosip asmara dengan kakak kelasnya, serta fakta bahwa sebagai karyawan baru dia langsung ditunjuk sebagai ketua tim sementara, tentu membuat rasa iri semakin besar."Aku mengerti. Aku akan ke bagian HR terlebih dahulu. Besok saat rapat besar seluruh departemen, aku akan menjelaskan langsung dan mengklarifikasi," ujar Tamara.Peter mengangguk, lalu memperhatikan Tamara pergi. Dia teringat kabar bahwa Jacob berniat mengangkat Tamara sebagai penggantinya kelak.Dengan kemampuan Tamara, menjadi ketua tim pun sudah sangat pantas. Jika menggantikan Peter menjabat sebagai manajer, sepertinya itu memang melibatkan perasaan pribadi Jacob.Lagi pula, Jacob sama sekali tak menutupi kedekatan dengan Tamara di kantor. Mengajak Tamara makan bersama, pulang bareng, bahkan memberinya kartu akses lift khusus. Bagaimana mungkin Tamara tidak menjadi pusat perhatian dan kecemburuan?Minggu lalu saat Peter me

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status