Share

Bab 76

Penulis: Bertha
Carlos memandang ke arah pintu, terpaku dalam lamunannya. Menghadapi perasaannya sendiri? Apa maksudnya? Kapan dia pernah tidak menghadapi perasaannya?Menyesal? Apa yang perlu dia sesali? Konyol sekali. Selama hidupnya, dia belum pernah menyesali satu pun tindakannya!

Carlos mengambil dokumen di sampingnya, tetapi tak satu pun bisa dia baca dengan benar. Dia meletakkan ponselnya tepat di tengah meja, memastikan tak akan melewatkan satu pun panggilan.

Namun, selama sejam berikutnya, yang menelepon hanyalah bawahan, bukan orang yang dia tunggu.

....

Di sisi lain, sore hari.

Tamara sedang berbelanja kosmetik bersama Zoya. Mereka membeli kosmetik, parfum, tas, serta perhiasan. Setelah puas, mereka makan hot pot bersama.

Di atas meja, ponsel Tamara bergetar lagi. Dia melirik sekilas, lalu menutup layar dengan telapak tangan.

"Kenapa nggak diangkat? Siapa yang telepon?" tanya Zoya dari seberang meja.

"Cuma telepon promosi nggak jelas," jawab Tamara dengan senyuman tipis.

Sebenarnya itu adala
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Novi
cepat sambung lgi kak ceritanya
goodnovel comment avatar
Nhany Any
kok up nya dikit bgt thor.....tambah dong....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Cintaku Mati Bersama Kontrak yang Usai   Bab 151

    Setelah hampir selesai membereskan semuanya, Carlos duduk di tepi ranjang dan termenung. Dalam kebingungan, pikirannya kembali melayang ke masa SMA.Dia memang harus berterima kasih kepada Verona. Kalau bukan karena dia, mungkin waktu itu Carlos tidak akan bisa keluar begitu cepat dari bayang-bayang duka akibat kematian ibunya.Justru karena alasan itu, dia terus meyakinkan diri, bahkan sampai mencuci otak sendiri, bahwa dia mencintai dan menyukai Verona.Namun, setelah mereka mulai berpacaran, dia bisa memastikan bahwa itu bukan cinta. Hanya saja, dia butuh bertahun-tahun untuk benar-benar memahami hal itu. Karena hal itu, dia pun kehilangan Tamara dan menyakitinya.Mengingat kembali perkataan Verona yang mempertanyakan perasaannya, Carlos menggigit bibir pelan.Awalnya semuanya memang baik-baik saja, tetapi entah sejak kapan semuanya mulai berubah. Dulu Verona yang lebih dulu menambahkan dia sebagai teman. Pesan verifikasinya adalah soal olimpiade matematika yang tidak bisa dia pecah

  • Cintaku Mati Bersama Kontrak yang Usai   Bab 150

    Jadi maksudnya, dia hanya seorang "pengganti" selama tiga tahun? Yang sebenarnya Carlos cintai adalah "teman online misterius" dari masa SMA yang sering mengobrol dengannya, bukan dirinya.Itu sebabnya, setelah dua tahun bersama Tamara, Carlos bisa jatuh cinta padanya lagi, 'kan? Karena sejak awal, Carlos memang hanya menyukai Tamara!Tiga tahun kebersamaan di dunia nyata ternyata masih kalah dengan hubungan virtual!Memikirkan hal itu, hati Verona semakin dipenuhi kebencian. Dia menggertakkan gigi, tatapannya menjadi ganas.Saat ini, Carlos sudah masuk ke rumah, jadi tidak melihat ekspresi Verona yang mengerikan. Tepat saat Carlos hendak menutup pintu, tiba-tiba ada sesuatu yang menahan pintu itu."Carlos, kamu sendiri bilang kamu nggak terlalu paham soal cinta. Jadi, kenapa kamu yakin kalau kamu menyukai Tamara? Dulu kamu bahkan sangat membencinya!" Verona mendorong pintu, berusaha memaksa masuk."Sedangkan aku, aku pacarmu! Cinta pertamamu adalah aku! Perasaanmu padaku barulah cinta

  • Cintaku Mati Bersama Kontrak yang Usai   Bab 149

    Dua puluh menit kemudian, Carlos sampai di kompleks apartemen. Dia naik dalam keadaan linglung. Pandangannya kosong, wajahnya tampak lesu. Dia sampai tidak menyadari bahwa ada seseorang sedang berjongkok di depan pintu rumahnya.Tubuhnya bergerak otomatis, dia berbelok ke kiri. Ketika suara langkah kaki terdengar, orang di depan pintu itu tiba-tiba menoleh, lalu berdiri dengan gembira dan berlari ke arahnya."Carlos!" Verona langsung memeluk pinggangnya, suaranya gemetar seperti hendak menangis.Carlos baru sadar saat itu. Begitu melihat siapa yang memeluknya, dia mendorong orang itu tanpa ragu sedikit pun. Andai saja ... yang memeluknya itu adalah Tamara, alangkah indahnya."Kenapa kamu di sini?" tanya Carlos dengan dingin."Tentu saja untuk mencarimu. Carlos, akhir pekan kemarin kamu ke mana? Kenapa nggak pulang sama sekali?" Verona mencoba mendekat lagi, tetapi tangannya ditepis. Dia pun bertanya sambil berlinang air mata.Carlos langsung mengernyit. Dia tidak menyangka wanita ini s

  • Cintaku Mati Bersama Kontrak yang Usai   Bab 148

    "Nyonya nggak mengharapkan apa-apa dari Bapak, Bapak pun nggak kehilangan apa-apa. Justru selama dua tahun ini, Nyonya yang mengurus kebutuhan hidup Bapak. Bahkan dalam sebulan terakhir, Nyonya beberapa kali terluka."Jadi secara keseluruhan, justru Tamara yang paling banyak dirugikan. Lantas, kenapa Carlos masih tidak mau melepaskan? Toh Tamara tidak membawa lari separuh harta kekayaannya.Mendengar perkataan asistennya, Carlos menatapnya tajam, seperti ingin marah dan membantah. Namun, dia tak punya alasan apa pun. Ini seperti gunung berapi yang sudah siap meletus malah dipaksa untuk diam membeku.Benar, Tamara menjadi istrinya selama dua tahun. Semua urusan rumah tangga, baik itu mencuci, memasak, atau kebutuhan sehari-hari, semuanya dilakukan olehnya sendiri. Bahkan, Carlos tidak pernah memberinya sepeser pun, apalagi hadiah. Tamara selalu belanja dengan uangnya sendiri.Carlos juga memaksa agar Tamara tidak muncul di hadapan publik, melarangnya mengaku sebagai istri sah, dan tak p

  • Cintaku Mati Bersama Kontrak yang Usai   Bab 147

    Awalnya, Carlos mengira dia bisa menahan diri untuk tidak lagi mencari Tamara. Dia tidak ingin lagi menyakiti Tamara, tetapi ....Entah itu karena cinta, rasa memiliki, atau sekadar dorongan ego seorang pria, dia tidak bisa menyerahkan wanita yang dicintainya begitu saja kepada orang lain. Jelas-jelas waktu itu Tamara sendiri yang ingin menikah dengannya, bukan karena dia memaksanya.Karena sudah terlibat, jangan harap bisa melepaskan diri dengan mudah. Silakan membencinya, tetapi permohonan cerai ini pasti akan dia batalkan!"Masa tenang 30 hari. Cari cara agar perjanjian itu batal. Perceraian ini nggak boleh terjadi," kata Carlos dengan dingin.Ihsan teringat dokumen perceraian yang dilihatnya minggu lalu di rumah lama, lalu berkata, "Biasanya kalau ada konflik dalam perceraian, penyebabnya cuma dua, yaitu pembagian harta dan anak.""Bapak dan Nyonya belum punya anak. Soal harta, dalam dokumen itu tertulis bahwa Nyonya pergi tanpa membawa sepeser pun. Jadi secara keseluruhan, percera

  • Cintaku Mati Bersama Kontrak yang Usai   Bab 146

    "Bapak tidur siang sebentar saja, nanti aku bangunkan tepat jam 2," kata Ihsan."Nggak usah tidur, tunjukkan padaku dulu PPT rapat sore nanti," kata Carlos."Rapatnya jam 5, nggak perlu buru-buru. Bapak ...." Sebelum sempat menyelesaikan kalimatnya, Ihsan bertemu pandang dengan Carlos. Dia langsung terdiam dan menyerahkan dokumen dengan patuh.Dia memperhatikan keadaan mental bosnya dan merasa ada yang tidak beres. Hingga sekarang, Carlos belum menyebut soal Tamara. Bukankah hari Sabtu lalu bosnya ini sudah menemukan informasi tentang perusahaan tempat istrinya bekerja?Minggu lalu, Carlos sampai melapor polisi dan menyewa peretas untuk melacak alamat Tamara. Kenapa begitu akhir pekan berlalu, malah terlihat sama sekali tak peduli?Jumat malam Ihsan memang tidak ikut, mungkinkah terjadi sesuatu? Lagi pula, kenapa Arham menyuruh seseorang mengawasi Carlos? Orang itu juga tidak menyebutkan alasannya.Ihsan merasa curiga, tetapi tidak berani bertanya langsung. Dia melanjutkan pencarian in

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status