Share

Bab 106

Author: Merspenstory
last update Last Updated: 2025-07-05 16:31:42

Ciuman itu menyambar lebih cepat dari yang bisa Sienna antisipasi. Hangat dan tak kenal ragu, mengunci bibirnya dalam hisapan yang menghapus batas kesadaran.

Ia sempat mendorong dada Sebastian—sebuah refleks dari insting perlindungan diri. Tapi hanya sepersekian detik. Lalu dorongan itu mereda, tubuhnya luluh, tenggelam dalam ciuman yang terlalu dalam.

Napas mereka mulai memburu. Lidah Sebastian mendesak masuk, menuntut respons.

Sebastian menarik tubuh Sienna lebih dekat, dan Sienna merasakan bagaimana lengan Sebastian yang kokoh menyelubunginya sepenuhnya. Kehangatan tubuh pria itu membungkusnya, mengurungnya dalam dunia yang hanya berisi mereka berdua. Lalu, tanpa peringatan, pria itu mengangkat tubuhnya dalam satu gerakan mantap.

Kaki Sienna melingkar di pinggang pria itu, jari-jarinya melingkar di leher Sebastian untuk bertahan dari guncangan perasaan yang menyerang dari segala arah. Ia tahu ini gila. Tapi tubuhnya bergerak lebih cepat daripada pikirannya.

Sebastian menurunkan Sie
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Lari dari Perjodohan, Jatuh ke Pelukan CEO Dingin   Bab 106

    Ciuman itu menyambar lebih cepat dari yang bisa Sienna antisipasi. Hangat dan tak kenal ragu, mengunci bibirnya dalam hisapan yang menghapus batas kesadaran.Ia sempat mendorong dada Sebastian—sebuah refleks dari insting perlindungan diri. Tapi hanya sepersekian detik. Lalu dorongan itu mereda, tubuhnya luluh, tenggelam dalam ciuman yang terlalu dalam.Napas mereka mulai memburu. Lidah Sebastian mendesak masuk, menuntut respons.Sebastian menarik tubuh Sienna lebih dekat, dan Sienna merasakan bagaimana lengan Sebastian yang kokoh menyelubunginya sepenuhnya. Kehangatan tubuh pria itu membungkusnya, mengurungnya dalam dunia yang hanya berisi mereka berdua. Lalu, tanpa peringatan, pria itu mengangkat tubuhnya dalam satu gerakan mantap.Kaki Sienna melingkar di pinggang pria itu, jari-jarinya melingkar di leher Sebastian untuk bertahan dari guncangan perasaan yang menyerang dari segala arah. Ia tahu ini gila. Tapi tubuhnya bergerak lebih cepat daripada pikirannya.Sebastian menurunkan Sie

  • Lari dari Perjodohan, Jatuh ke Pelukan CEO Dingin   Bab 105

    Kurang dari setengah jam kemudian, mobil mereka melambat di sebuah persimpangan tenang di kawasan pemukiman.Brandon memarkirkan mobil di tepi jalan, kemudian menoleh. “Kita sudah tiba, Sir.”Sebastian menatap ke luar jendela. Ia belum bergerak ketika Joseph lebih dulu membuka pintu mobil dengan semangat.“Ayo, Daddy!” serunya riang.Sebastian menghela napas pelan, lalu keluar bersama putranya.Mereka berjalan di jalan setapak menuju beranda. Joseph menekan bel dengan telunjuknya, lalu berdiri tegak dengan senyum yang tak luntur dari bibirnya.Pintu terbuka hanya beberapa detik kemudian. Sienna berdiri di sana, masih mengenakan apron dan rambutnya dikuncir kuda.Senyumnya langsung merekah saat melihat Joseph. “Sayang….”Tanpa menunggu, Joseph maju dan langsung memeluk ibunya erat. “Aku kangen, Mom,” gumamnya. “Dan aku bawa dinosaurus.”Sienna tertawa pelan sambil membelai rambut anaknya. “Dinosaurus yang sangat tampan.”Joseph menengadah, matanya berbinar cerah. “Mom, aku dan Daddy be

  • Lari dari Perjodohan, Jatuh ke Pelukan CEO Dingin   Bab 104

    Setelah selesai menyantap makanan penutup—sepotong kecil tart lemon dan segelas air dingin—Sebastian menoleh pada Joseph.“Sudah siap pulang?”Joseph mengangguk sambil menyeka mulutnya dengan serbet. “Sudah! Tapi... kita masih jadi belanja mainan, ’kan?”Sebastian tersenyum. “Tentu. Janji adalah janji.”Mereka meninggalkan restoran Lacelle diiringi angin danau yang sejuk. Staf kembali menyambut mereka di landasan dan membantu Joseph menaiki helikopter, sementara Sebastian memasang kembali headset dan menyiapkan sistem navigasi.Langit sore terbentang luas, biru dengan semburat keemasan. Helikopter meluncur mulus di antara awan, membawa mereka kembali ke Manhattan.Satu jam kemudian, helikopter mendarat mulus di depan hangar pribadi milik Sebastian. Sebuah mobil hitam telah menanti, dan Brandon berdiri dengan hormat di sampingnya.“Selamat datang kembali, Tuan, Tuan Muda,” sapa Brandon dengan sopan.Sebastian membuka pintu belakang dan membantu Joseph masuk lebih dulu sebelum menoleh p

  • Lari dari Perjodohan, Jatuh ke Pelukan CEO Dingin   Bab 103

    Helikopter itu meluncur mulus di antara langit cerah. Setelah sekitar satu jam penerbangan, hamparan biru mulai tampak di kejauhan.Danau Auremere berkilau seperti cermin perak di bawah cahaya matahari siang. Di sekelilingnya, pepohonan pinus berjajar rapi membingkai tepian danau, sementara perahu layar tampak meluncur perlahan di permukaan air yang tenang.“Joey, lihat ke bawah,” ujar Sebastian sambil menunjuk ke arah kiri kokpit.Joseph mengarahkan wajahnya ke jendela. “Woah... itu seperti lukisan, Dad!”Sebastian hanya tersenyum. Ia menurunkan ketinggian perlahan, lalu mengarahkan helikopter menuju landasan pribadi yang dibangun tak jauh dari sebuah restoran elegan di tepi danau.Lacelle, sebuah restoran fine dining yang hanya bisa diakses dengan perahu pribadi atau helikopter. Bangunannya bergaya modern dengan sentuhan kayu alami, kaca besar, dan balkon terbuka yang menghadap langsung ke danau.Begitu mendarat, helikopter disambut oleh dua staf yang mengenakan setelan berwarna hit

  • Lari dari Perjodohan, Jatuh ke Pelukan CEO Dingin   Bab 102

    Setelah dua jam penuh tawa dan kegembiraan di taman hiburan, Sebastian menuntun Joseph keluar dari area wahana. Mereka melewati sebuah jalan setapak berkerikil halus yang membelah taman bunga lavender dan pohon maple muda.Di ujung jalan itu, terbentang paddock luas berumput hijau dengan pagar putih bersih dan bangunan istal bergaya kolonial. Beberapa kuda jinak sedang digiring oleh staf profesional, sebagian lagi tampak beristirahat di bawah naungan rindang.Joseph membelalakkan mata saat melihat kuda-kuda itu. “Kita akan melakukan apa sekarang, Dad?” tanyanya penasaran.Sebastian melirik ke arah paddock dan tersenyum kecil. “Berkuda. Pernah mencoba sebelumnya?”Anak itu langsung menggeleng cepat. “Belum. Mommy takut aku akan jatuh.”Sebastian terkekeh pelan. “Hari ini Daddy jamin kau tak akan jatuh. Lagi pula, Daddy akan ada di sebelahmu.”Tak lama, seorang pelatih mendekat dengan senyum ramah, menggiring dua ekor kuda berpostur jinak. Satu berwarna cokelat muda dengan surai keemasa

  • Lari dari Perjodohan, Jatuh ke Pelukan CEO Dingin   Bab 101

    Pagi itu, Sienna baru saja selesai menyisir rambut Joseph dan memasukkan botol air ke dalam tas kecilnya ketika suara bel terdengar dari arah pintu depan.Joseph langsung melompat kecil. “Itu pasti Daddy!” serunya antusias, lalu berlari kecil ke arah pintu.Sienna tersenyum tipis, kemudian menyusul pelan ke depan.Begitu pintu terbuka, Sebastian berdiri di sana mengenakan jaket abu-abu. Rambutnya—potongan messy textured sepanjang dua jari—terlihat sedikit berantakan namun justru membingkai wajahnya dengan kesan santai yang memikat. Di satu tangan, ia membawa buket bunga peony putih yang masih segar. Di tangan lainnya, memegang sekotak sarapan berisi overnight oats, potongan buah, dan telur rebus yang disusun rapi.“Selamat pagi,” ucap pria itu.Sienna sempat terpaku. Bukannya marah atau canggung setelah apa yang terjadi semalam, pria itu malah berdiri di hadapannya seolah tak ada satu pun konflik yang pernah menghiasi malam mereka.“Untukmu,” kata Sebastian sambil menyodorkan bunga i

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status