Share

Kemarahan Bima (2)

Suasana tegang di dalam mobil masih belum hilang. Pak Bima melajukan kendaraan beroda empat ini dengan kecepatan penuh. Tanganku mencengkeram erat pegangan yang menempel di dasboard mobil. Aku melirik takut pada orang yang ada di sebelahku. Mata tajamnya fokus mengamati jalanan yang ada di depannya, sedangkan cengkeraman kuat tangannya pada kemudi, membuat buku-buku jarinya terlihat lebih jelas. 

Aku tidak bisa membayangkan bagaimana kacaunya suasana di PT Krakatau Jaya setelah kami sampai di sana. Dalam hati hanya bisa berharap, semoga Pak Brian saat ini sedang tidak berada di tempat itu. 

"Pak .... Pak Bima." Disaat kepanikan menguasai akal sehatku, aku mencoba untuk memanggil namanya meskipun dengan perasaan yang begitu gentar.

Dia masih tetap fokus pada jalanan yang ada di depannya. Panggilanku sama sekali tidak dia hiraukan, atau mungkin hanya dianggap sebagai angin lalu olehnya. Aku tau bahwa apa yang ter

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status