Beranda / Romansa / Pura Pura Pacaran dengan Selebriti 90 Hari / Bab 10 Orbit Squad VS Pacar Idaman

Share

Bab 10 Orbit Squad VS Pacar Idaman

Penulis: Aira Jiva
last update Terakhir Diperbarui: 2025-10-03 11:03:57

Chat Grup: ORBIT SQUAD

Sofia : “Aylaaaa… barusan gue liat live kalian. Sumpah ya, DEG-DEGAN BANGET. Damian ngomong ‘biar semua orang tau kamu milikku’… gue sampe teriak ke bantal! Itu beneran bukan acting kan?”

Hanna : “Hah! Deg-degan apaan. Gue malah pengen muntah. La, lo sadar nggak sih cowok lo tuh kayak direktur sinetron murah? Segala di-live-in. Romantisnya lebih settingan daripada drama Korea dubbing Indo.”

Sofia : “Eh jangan jahat gitu! Damian tuh perhatian banget loh, nyariin Ayla sampe ke minimarket. Itu namanya effort, bestie!”

Hanna: “Effort apaan. Effort konten iya. Nih cowok kayaknya kalo beli cilok aja di-shoot buat live.”

Ayla : “GUE NIH KORBAN YA! Jangan debat pake gue jadi bahan tontonan gratis, plis…”

Sofia : “La, lo bersyukur dong. Cewek lain pasti ngantri seribu meter buat digandeng Damian. Lo dapet privilege itu loh. Malaikat iri mode on.”

Hanna : “Privilege apaan. Privilege masakin, privilege disuruh-suruh, privilege jadi pemeran figuran di channel YouTube dia. No thanks.”

Ayla cuma ngelus dada, ngetik stiker bayi merangkak sambil nangis.

Stiker: bayi nangis bawa panci

Dan seolah belum cukup, suara Damian terdengar jelas dari ruang tamu.

“AYLA! Aku lapar. Masak, ya.”

Ayla langsung nge-dm ke grup.

Ayla:

“BANGKE?! Baru gue bilang, minta makan die… ini cowok treat gue kayak chef 24 jam.”

Sofia: “Ciyeee dimasakin ceweknya, couple goals banget.”

Hanna : “Couple goals pala lo. Itu namanya perbudakan modern.”

Chat mendadak sepi sejenak. Lalu Sofia tiba-tiba ngetik lagi.

Sofia : “Eh btw… sadar nggak sih, sejak Ayla terlibat sama Damian… kita jarang bahas ASTRA lagi?”

Hanna : “Bener juga… timeline gue penuh Damian semua. Kapan terakhir kita spam fancam ASTRA? Gue sampe lupa wajah bias gue.”

Ayla terdiam, jari-jarinya melambat di atas keyboard.

Dalam hati, dia ngeh… fandom yang dulu selalu jadi dunianya, pelan-pelan kebelakang.

Padahal itu alasan kenapa dia dulu pengen banget punya “rumah impian” buat ruang fangirling.

Dia ngehela napas. “Eh iya ya… kok kita jadi males bahas ASTRA belakangan ini…”

***

Ayla masuk ke dapur dengan wajah manyun, HP masih di tangan. Grup chat Orbit Squad nggak berhenti bunyi, notif-nya kayak popcorn meletup.

Damian duduk santai di sofa, sambil teriak, “Jangan lama-lama ya, La. Aku lapar banget nih.”

Ayla mendengus, nyamber panci. “LAPAR LAPAR! Emang gue ini apa? GoFood plus?!” gerutunya.

Dia sambil nge-chat cepet di grup:

Ayla : “Guys, sumpah ya… cowok gue ini kayak Tuan Putri. Duduk, manja, tinggal teriak: ‘AYLA, MAKANAN!’”

Sofia: “Eh tapi lucu banget sumpah. Romantis tau kalo cewek masakin cowoknya, itu artinya kalian udah kayak suami-istri.”

Hanna : “Suami-istri apaan. Itu namanya tuan-budak. Besok dia nyuruh Ayla ngepel pake alis kali.”

Ayla ngakak ketawa sendiri, sampe sutil yang dipegang hampir jatoh. Tapi begitu Damian masuk dapur, mukanya langsung berubah kayak kena sidak BPOM.

Damian bersandar di pintu, tangan masuk kantong celana, ekspresi cool banget. “Kamu ngomel-ngomel mulu, ya? Padahal masak buat aku kan nggak berat.”

Ayla noleh dengan tatapan tajam, kayak kucing siap nyakar. “NGGAK BERAT?! Lo pikir bawang ini ngupas kulit sendiri?!”

Dia buru-buru chat lagi di grup.

Ayla : “GUYS! Nih cowok masuk dapur bukannya bantu, malah nyinyir. Mau gue tumis sekalian ga sih?”

Sofia : “Plisss jangan, La! Damian terlalu ganteng buat ditumis.”

Hann a: “Tumisin aja. Minimal jadi lauk bergizi. Kan katanya cowok itu sumber protein.”

Ayla nyaris kepleset ketawa. Tapi Damian jalan mendekat, ambil wortel yang udah dipotong, trus ngunyah mentah-mentah.

“Hmm… lumayan. Tangan kamu dingin banget ya abis pegang sayuran.” Nada Damian santai, tapi buat Ayla, itu sama aja kayak suara iblis.

“WOI! Itu buat tumisan, Bangke!” Ayla merebut wortel sisa di tangannya.

Damian cengar-cengir, balik badan keluar dapur. “Aku percaya masakan kamu pasti enak. Cepet ya, aku nunggu.”

Pintu dapur ketutup. Ayla bengong, terus ngetik lagi di grup.

Ayla : “Udah fix. Gue tinggal di rumah neraka. Dia ngabisin stok sayuran mentah gue.”

Hanna : “See? Gue bilang juga apa, cowok itu bangke.”

Sofia : “Tapi… gemes banget nggak sih? 🥺”

Ayla narik napas panjang, megang spatula kayak megang senjata perang. “Ya Tuhan, kenapa cowok ini bisa bikin orang luar bilang romantis, tapi di mata gue kayak setan berkedok model parfum?”

***

Aroma tumisan bawang mulai nyebar. Ayla udah ngos-ngosan kayak abis marathon, padahal baru goreng telur dadar. “Hidup gue kok jadi sinetron dapur gini sih…” desisnya sambil aduk wajan.

Tiba-tiba…

“AYLAAAA!” suara Damian menggema dari ruang tamu.

“Apa lagi?!” Ayla teriak balik, setengah stres.

Damian muncul di pintu dapur sambil bawa gelas kosong. “Air putih, plis. Haus banget.”

Ayla mendengus. “Lo pikir gue dispenser hidup?!” Tapi karena males ribut, dia ambil botol air di meja. Saat dia mau taruh di meja dapur… KRAKK! Kaki Ayla keinjek tumpahan minyak, badannya langsung oleng ke belakang.

“Woiii!!” jerit Ayla.

BLAM! Dia jatuh… tepat nabrak Damian yang baru masuk. Gelas di tangan Damian mental, pecah di lantai. Ayla kebanting ke dada Damian, posisi mereka awkward abis. Damian kejedot pintu dapur, Ayla nyungsep di bahunya.

“AUHH! Kepala gueee!” Damian meringis.

“Yaelah! Gue juga sakit, tau!” Ayla bangun buru-buru, ngibasin bajunya yang belepotan minyak.

Mereka saling pandang bentar. Bukannya romantis, malah kocak… rambut Ayla acak-acakan kayak singa kena angin ribut, baju Damian ada bekas minyak, dan kaca mata baca (yang entah dari mana Damian pake) jatuh ke panci sup.

Ayla bengong, trus ngakak nggak ketahan. “HAHAHA demi Tuhan… lo kayak dosen kimia gagal praktek!”

Damian nyengir, meski jelas kesel. “Lo nih yang bikin gue kayak korban KDRT panci.”

Malam itu setelah makan, Ayla udah tumbang duluan di kamar tamu. HP-nya kebawa ketiduran, chat Orbit Squad nggak sempet dibales.

Sofia : “Aylaaa? Kok nggak bales? Lagi sibuk masakin Damian ya? Uwuuu…”

Hanna : “Woy, jangan-jangan udah dikasih obat tidur tuh sama Damian. Fix bangke satu itu modus.”

Sofia : “ASTAGA Hanna! Jangan ngadi-ngadi!”

Hanna : “Apa? Fakta. Kalo Ayla ilang, kita bikin sayembara ‘Cari Ayla’ aja.”

Notif chat makin rame. Sementara Ayla ngorok damai, selimut kebelit kayak sushi gulung, nggak tau sahabatnya lagi heboh bikin teori konspirasi tentang dirinya.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Pura Pura Pacaran dengan Selebriti 90 Hari   Bab 80 Papan Nama Nyata 

    Satu tahun berlalu sejak Damian Lee berlutut di panggung Grand Finale. Hari ini, udara musim gugur terasa sejuk, dan Ayla Morgan, yang kini sudah menjadi Nyonya Ayla Lee, terbangun bukan oleh alarm studio atau dering telepon darurat, melainkan oleh aroma kopi dan roti panggang dari lantai bawah.Mereka tidak lagi tinggal di apartemen mewah Damian. Mereka tinggal di rumah yang mereka bangun bersama: sebuah duplex modern yang dinamai "T.S." (Terusan Senja). Rumah ini terletak di lingkungan perbukitan yang tenang, jauh dari hiruk pikuk media, dengan banyak jendela kaca yang menyambut matahari pagi.Ayla ters

  • Pura Pura Pacaran dengan Selebriti 90 Hari   Bab 79 Babak Baru dan Closure

    Beberapa bulan telah berlalu sejak Grand Finale Couple 90 Days. Sekarang, udara Jakarta sudah selesai musim kemarau, membawa harapan dan aroma bunga yang segar. Ayla dan Damian tidak lagi tinggal di apartemen mewah Damian yang dikepung media. Berkat bonus kemenangan dan reward mereka, mereka sedang dalam proses membangun rumah impian Ayla di pinggiran kota yang lebih tenang.Ayla, yang kini resmi bertitel CEO perusahaan event organizer kecil bernama 'The TS Events' (singkatan dari Terusan Senja), berdiri di lahan kosong tempat calon rumah mereka. Ia mengenakan helm

  • Pura Pura Pacaran dengan Selebriti 90 Hari   Bab 78 Gema Kemenangan dan Realitas Baru

    Alarm di apartemen Damian berbunyi, bukan dari jam weker, melainkan dari dering telepon Ayla yang tak henti-henti. Matahari Minggu pagi sudah terbit, tetapi di luar jendela apartemen penthouse itu, suasana terasa seperti pusat gempa.Ayla menggeliat, merasakan lengan Damian yang melingkar erat di pinggangnya. Mereka terbangun sebagai pasangan tunangan yang nyata untuk pertama kalinya. Tadi malam, setelah gemuruh studio mereda, mereka kembali ke apartemen ini, bukan lagi sebagai partner kasus, melainkan sebagai sepasang kekasih yang baru bertunangan, bebas dari kontrak, dan kaya raya."Pagi, tunanganku," bisik Damian, mencium rambut Ayla. Suaranya terdengar serak dan sangat lega.

  • Pura Pura Pacaran dengan Selebriti 90 Hari   Bab 77 The Grand Finale

    Di ruang tunggu yang dingin, di balik panggung Grand Finale, udara terasa tipis karena ketegangan. Ayla dan Damian, yang kini bukan lagi aktor, merasakan beban emosi yang nyata. Mereka sama-sama mengenakan mic yang merekam setiap bisikan mereka."Gue nggak tahu kenapa Bu Lena harus bikin ini se-dramatis ini," bisik Ayla, memutar cincin keychain T.S. di jarinya."Karena kita yang paling dramatis, La," balas Damian, merapikan gaun emerald green Ayla. "Kita adalah plot twist

  • Pura Pura Pacaran dengan Selebriti 90 Hari   Bab 76 Ujian Final dan Keraguan

    Minggu ke-12, minggu terakhir Couple 90 Days, terasa seperti berada di dalam pressure cooker. Safe house yang awalnya tempat sembunyi, kini terasa seperti sangkar berlapis kamera. Hanya tersisa dua pasangan: Ayla Morgan dan Damian Lee versus Leo dan Maya.Host Risa membuka sesi Minggu ke-12 dengan senyum bengis."Selamat datang di Minggu Grand Finale! Kalian berdua adalah yang terkuat, yang tersisa setelah drama fake dating dan konspi

  • Pura Pura Pacaran dengan Selebriti 90 Hari   Bab 75 Cinta Sejati di Bawah Lampu Sorot 

    Studio Couple 90 Days terasa segar sekaligus tegang. Papan nama baru sudah terpasang, mencerminkan reality show yang kini diposisikan sebagai "Cinta Setelah Konspirasi." Host baru yang energik, Risa, membuka siaran langsung Minggu ke-11 dengan senyum yang dipaksakan."Selamat siang, pemirsa! Minggu ini terasa berbeda! Setelah plot twist yang menggemparkan, kita memasuki babak baru: Minggu Keterbukaan dan Komitmen! Di sofa tersisa dua pasangan: Leo dan Maya, yang dikenal sweet dan

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status