Share

Cr(OWN): Guilty

Laura memiringkan tubuhnya hingga membelakangi Gavin. Jujur saja, Laura menyesal telah mengatakannya pada Gavin. Jauh di dalam lubuk hatinya, Laura tidak ingin mengundur atau bahkan membatalkan pernikahannya dengan Gavin. Namun, tentu saja Laura tidak boleh egois.

“Aku belum selesai ngomong, Ra.”

Gavin menyentuh punggung Laura. Laura sedikit menggeliat, memberikan gestur tidak nyaman pada Gavin. Ibu dari Davi itu terlalu tidak memiliki nyali untuk mengklarifikasikan ucapannya.

“Laura Apsara Nawa,” tekan Gavin sekali lagi.

“Lupain aja, Kak.”

“Jangan paksa aku buat ngelakuin hal yang nggak kamu sukai, Laura,” desis Gavin. Dari telinganya, Laura dapat mendengar bahwa Gavin mencoba menahan suaranya. Jelas sekali bahwa Gavin sedang berusaha sekuat mungkin untuk tidak membentak Laura.

***

Gavin keluar dari rawat inap Laura dengan rahang yang mengetat. Salah satu sifat Laura yang sangat dibencinya adalah pemikir keras. Bukan pemikir keras dalam artian baik, melainkan pemikir keras hingga mem
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status