Share

55. Kebingungan

Rafan kembali melirik datar luka di lengan kirinya, perbannya baru saja dilepas. Lukanya perlahan sembuh, mulai mengobatinya tetapi sudah tidak dibalutkan perban lagi. Setelah mengobati luka di lengan kirinya, Rafan merebahkan diri. Lagi-lagi, kebingungan. Akibat perasaan aneh yang dirasakannya.

Rafan mencoba mengabaikan lagi perasaan aneh itu. Tetap saja tidak bisa. Lalu menoleh, mendengar pintu kamar terbuka, terlihat Refan masuk sembari menatap heran ke arah Rafan. Habisnya, tidak biasa terlihat kebingungan. Refan mulai merebahkan diri di sebelahnya.

"Kakak kenapa?"

"Bingung saja."

"Bingung karena apa?" Refan semakin heran.

Rafan melirik serius Refan, sedangkan Refan semakin heran.

"Apa?"

Rafan menggelengkan kepala, memutuskan beranjak dari kamarnya. Refan hanya menghela napas pasrah, kemudian mengikuti Rafan keluar. Rafan terus berjalan ke ruang makan, masih dengan perasaan aneh—terus menyerangnya.

"Apa sih!" gerutu R

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status