Share

S1: Awal Sebentuk Kecurigaan

Author: Wiselovehope
last update Huling Na-update: 2021-04-23 10:47:53

Beberapa hari pun berlalu di Puri Vagano, dan Emily mulai pulih sepenuhnya dan kembali sehat seperti sediakala setelah kejadian tragis yang ia alami di laut. Bahkan ia lupa niatnya mengabarkan kepada keluarga mengenai kabar baik, bahwa ia selamat, tak seperti yang mungkin dunia luar duga. Ia juga lupa menanyakan keberadaan telepon atau sarana komunikasi apapun, bahkan sepertinya enggan pulang. 'Liburan musim panas masih sangat lama, tak ada salahnya aku tetap berada di sini, mungkin sampai ada kapal logistik datang?' - Emily mencoba mencari alasan.

Ocean dan Sky Vagano dengan sangat ramah, akrab dan bersahabat selalu mendampinginya kemanapun ia ingin berkeliling. Puri Vagano sangat luas dan besar, seperti benteng atau istana tua di film-film Everopa masa lalu.

Dinding batu pualam dan granit, lapisan karpet merah sepanjang lantai dan koridor, sangat banyak ruangan maha besar dan luas dengan langit-langit tinggi, dihiasi lampu-lampu kristal gantung serta deretan lentera dan tiang lilin seperti dalam film-film kolosal kerajaan. Belum lagi lorong bercabang, berlika-liku dan puluhan atau ratusan pintu tertutup yang entah menuju ruangan apa.

Emily selalu takut nyasar, sebab semua pintu kelihatan hampir sama di matanya, baik yang ganda maupun pintu biasa.

"Di sini sangat banyak rahasia terpendam, jadi jangan pernah bepergian sendiri ke tempat-tempat yang belum pernah kau jelajahi sebelumnya, atau kau akan nyasar selamanya!" canda Sky.

"Duh, tolong jangan bikin aku takut!" Emily selalu terkikih dibuatnya. Sky sangat lucu dan periang. Ia pemuda yang sangat baik hati, terbuka, modern dan juga tak kaku. Tipe cowok masa kini yang sportif dan bersahabat.

Tapi Emily diam-diam sedikit merasakan ada crush dengan Ocean sang kakak yang berbeda beberapa menit lahirnya, si sulung yang lebih serius dan dewasa. Ia sedikit lebih tertutup, namun menyimpan kewibawaan dan aura elegan yang maskulin dan memikat. Rambutnya memang panjang, tetapi sama sekali tak seperti rambut cewek di iklan-iklan shampo. Ia merawatnya dengan baik, juga tubuhnya yang tinggi langsing serta terbentuk dengan sempurna adalah daya tarik tersendiri bagi wanita pada umumnya. Suaranya yang rendah dan ramah juga tipe Emily banget.

Tapi gadis itu masih begitu pemalu. Ia belum pernah punya pacar di kehidupannya selama ini, walaupun ia cukup cantik dan cenderung imut. Di sekolah maupun kuliah, Emily cenderung introvert dan tak menanggapi pemuda yang suka bercakap-cakap dengannya.

Dengan Ocean ia merasa mulai akrab. Tapi mengingat di pulau terpencil ini mereka hanya tinggal berdua sementara ia hanya tamu, dan orang-orang lainnya hanya sekedar pekerja, Emily merasa tak berani melangkah lebih jauh. Ocean yang selalu ramah juga belum menunjukkan kemesraan atau tanda-tanda tertentu. Jadi Emily masih menikmati masa-masa perkenalannya dengan kedua kembar Vagano.

Setiap pagi Emily dan salah satu dari mereka melakukan jogging atau bersepeda menelusuri kebun apel hijau-merah subur yang dibelah jalan setapak untuk mobil, kuda atau kereta barang. Juga gadis itu sudah mencicipi serunya berkuda bersama Ocean menyusuri pantai atau ber-parasailing di pantai bersama Sky di waktu luang. Mereka bertiga benar-benar akrab dan selalu bersenang-senang.

Hanya ada satu orang yang selalu memandang Emily dengan tatapan dingin. Hannah Miles si Kepala Pelayan. Walaupun ia selalu memasakkan makanan yang enak-enak bin lezat untuk kedua tuan mudanya dan juga tamu agung wanita mereka, ia sangat jarang bicara atau mencoba berakrab-akrab sebagai sesama wanita.

Emily sebenarnya turut merasakan ketidaksukaan tanpa alasan itu. Tapi gadis itu tak menggubrisnya. Mungkin memang Hannah sudah begitu lama tak bertemu wanita muda manapun dan juga sedikit iri kepadaku. - begitu kira-kira pendapat Emily.

Emily juga sudah agak lama tak pernah mendengar suara aneh yang mirip raungan atau geraman itu. Ia bahkan nyaris lupa hingga belum menanyakan apakah Ocean dan Sky turut mendengar suara yang sedikit banyak mengganggu dan menakutkan apabila terulang lagi.

Hingga suatu malam, Emily membantu Hannah mencuci piring di pantry Puri Vagano yang besarnya hampir seluas pantry restoran. Ia tadinya hendak membuang sisa makan malam yang hanya berupa tulang-tulang ayam dan sedikit daging ke dalam tempat sampah.

"Kemarikan piring itu!" sentak Hannah tiba-tiba.

"Hah? Bukankah ini sisa makanan sa..." Emily terhenyak. Hannah spontan menyambar piring yang Emily pegang dan menyisihkan sisa makanan itu ke dalam sebuah wadah plastik bekas.

"Jangan pernah membuang sisa seperti ini, kau ke kamar saja, sebab ini urusanku!" Hannah tampak marah dan gusar.

Emily tak ayal jadi sedikit shock dibuatnya. Ekspresi serta tindakan Hannah sedikit banyak cukup mengerikan.

Dengan lutut gemetar, Emily kembali ke kamarnya.

'Untuk apa semua sisa makanan itu, mengapa tak dibuang saja? Bilapun hanya ingin dimanfaatkan lagi, mengapa Hannah harus mengucapkannya dengan ekspresi sepanik dan semarah itu?'

Namun Emily belum hendak mempertanyakan kecurigaannya itu, dan hanya memendamnya dalam hati saja.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Cursed : Kutukan Kembar Tampan Season 1-2   S2 : Akhir... (Bagian 5) End

    "Tidak, jangan lakukan itu, Nona Kate! Kami akan segera mencari dan menemukan Ocean Vagano!" di luar dugaan semua orang yang hadir di pagi menjelang siang benderang namun mencekam itu, tetiba Lilian maju, menempatkan dirinya di antara Kate yang nyaris terjun ke jurang dan Katy yang semakin bernafsu untuk mengakhiri hidup kakaknya! "Minggir, Wanita Tua! Kau bukan sasaran Pedang Terkutuk ini! Minggir sekarang juga, aku tidak main-main!" geram Katy kesal. "Tidak! aku memang bersalah! Kuakui semua sekarang juga! Aku yang mengundang kalian kemari karena ingin menjodohkan Ocean dengan harapan semua kutukan akan segera berlalu dan kalian semua bisa berkeluarga dan akhirnya hidup bahagia, melupakan Emily dan segala yang terjadi!" aku Lilian, membuat kedua gadis kembar itu terhenyak, "Namun ternyata semua ini terjadi! Ocean sudah hilang dan kemungkinan besar tewas di laut dan takkan pernah kembali! Jadi aku merasa gagal, aku merasa benar bila ini semua salahku! Sama seperti p

  • Cursed : Kutukan Kembar Tampan Season 1-2   S2 : Akhir... (Bagian 4)

    Semua yang hadir terpaku di tempat, tak berani bergerak sedikitpun setelah mereka berjarak sedemikian dekat dengan Katy yang mungkin akan melukai Kate sewaktu-waktu tanpa sempat mereka cegah."Berhenti di sana sekarang juga, Nona Siapapun Namamu! Sebab gara-gara dirimu, semua yang aku dan Emily ingin lakukan hingga pergi sejauh ini terpaksa tertunda!" Earth dengan suara keras menitahkan Katy yang belum ia kenal."Darimana kau mendapatkan pedang itu dan siapa sebenarnya kalian, mengapa bisa ada di puri ini?" tanya Sky yang juga belum tahu apa-apa."Mereka berdua gadis-gadis bangsawan Everopa, keluarga Forrester yang datang kemari dari jauh dengan tujuan ingin bertunangan dengan kakak kalian, Ocean Vagano," jelas Lilian yang merasa bersalah karena diam-diam mengundang mereka, namun tampaknya tak berjalan baik seperti yang direncanakan."Betul sekali! Dan aku sebagai adik, kali ini tak ingin mengalah untuk kakakku, sekalipun ia telah tidur dengan Ocean Vagan

  • Cursed : Kutukan Kembar Tampan Season 1-2   S2 : Akhir... (Bagian 3)

    "Tidak, jangan ikuti aku lagi! Kumohon! Lihat, tadi ada seorang Vagano datang entah darimana, Ocean atau bukan, dia bisa kaujadikan milikmu!" Kate Forrester berlari terus di jalan yang semakin menanjak di tepi pantai itu, tanpa sadar bahwa sebenarnya ia menuju 'dead end'. Jurang yang menghadap ke pantai, namun bukan yang berpasir putih, melainkan pantai curam berbatu karang besar tajam dimana almarhum Zeus Vagano pernah terjatuh ke atasnya dan tewas seketika. "Kau tak bisa mengaturku! Nyawamu berada dalam tanganku, Kak!" Katy masih tersenyum dengan anehnya. Kini Kate berada dekat sekali dengan tepi jurang. Ia terhenti, bingung. Tak ada jalan kemanapun untuk kabur lagi. Hanya ada dua pilihan, dan dua-duanya jalan menuju maut! ********** Sementara itu di puri, Emily dan Earth telah memasuki ruang utama. Emily yang masih enggan sekaligus cemas pada nasib gadis kembar misterius yang dikejar saudarinya sendiri dengan pedang Dangerous Attraction, di

  • Cursed : Kutukan Kembar Tampan Season 1-2   S2 : Akhir... (Bagian 2)

    "Tidak mungkin, ini semua tak mungkin terjadi, sebab lukisan ini tak mungkin nyata!" Kate Forrester perlahan mundur menjauh, merasa tak ingin terburu-buru dari tempat persembunyian itu karena khawatir Katy akan menemukannya. Namun ia juga merasa tak nyaman dengan apa yang ia lihat. Terlalu mengerikan dan tak dapat dipercaya! Hanya saja, untuk bertahan di bawah tatapan empat pasang mata sedemikian mengerikan, siapa sanggup bertahan? Akhirnya Kate keluar dan kembali berlari menelusuri labirin Lorong Bawah Tanah. Tentu saja, tak jauh darinya masih ada Katy yang sedari tadi menunggunya dengan sabar. Dan suaranya yang berisik melengking saat bermonolog di hadapan Lukisan Terkutuk tentu saja terdengar oleh Sang Adik yang masih belum ingin melepaskan Sang Kakak. "Kate, sejauh apapun dan dimanapun kau berada, aku selalu ada di belakangmu, mengawasimu hingga aku mendapatkan nyawamu!" Kate berusaha keras mencari jalan keluar, kemana saja tembusnya lorong-lorong

  • Cursed : Kutukan Kembar Tampan Season 1-2   S2 : Akhir... (Bagian 1)

    Sementara jauh di lantai dasar, kedua Kembar Cantik Forrester masih saling kejar. Katy yang masih dibawah pengaruh misterius tentu saja takkan menyerah sebelum mencapai tujuannya."Bersiaplah untuk mati, Kate! Kau takkan pernah bisa menghindar dariku ataupun takdir yang menunggumu!""Tidak! Tinggalkan aku saat ini juga! Kau bukan dirimu sendiri, Katy! Sadarlah! Kumohon, ingatlah bahwa kau adikku! Adik takkan membunuh kakak sendiri walau demi cinta!"Sepanjang perjalanannya mencari pintu menuju Lorong Bawah Tanah, Kate Forrester berusaha keras menghalang-halangi adiknya sambil mencoba semua pintu di lorong yang ia duga pernah dilaluinya beberapa saat silam bersama Ocean dan Lilian. Dijatuhkannya semua vas bunga besar-besar dan pajangan berharga yang ia temui, tak peduli bahwa tuan rumah puri bisa saja marah besar bila mengetahui perbuatannya itu.Demi keselamatannya, ia tak peduli. Sayangnya, perbuatan Kate itu percuma saja. Katy tetap mengejarnya dan mela

  • Cursed : Kutukan Kembar Tampan Season 1-2   S2 : Kembali Bersama...

    Semalam-malaman, beberapa jam lamanya Lilian bersama beberapa petugas jaga terkurung di museum perpustakaan hampir merasa putus asa karena 'dikungkung' oleh suatu kekuatan tak kasat mata yang seakan-akan 'menguasai' Puri Vagano. Mereka telah mencari celah di dinding, jendela, serta mencoba semua kemungkinan lain untuk keluar. Tak berhasil. Semua seakan-akan rapat tertutup, bahkan kaca jendela menolak untuk dibuka dari dalam.Sementara di bawah sana, tanpa mereka ketahui, seorang penghuni lama sekaligus tuan rumah, Sky Vagano sang kembar tengah, telah tiba kembali di kediamannya sendiri. Merasa heran karena tak ada seorang penjagapun di puri, sementara pintu-pintu utama tak terjaga dan dengan mudah dibuka dari luar."Pagi yang senyap di Pulau Vagano, dan tak ada penyambutan kepulangan sama sekali. Baiklah, ini memang sangat mendadak! Huh, semoga Lilian tak mengabaikan 'tugasnya'. Berarti benar dugaanku, ada hal yang tak beres di sini! Syukurlah aku kembali! Lilian! Penj

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status