Share

BAB 65 KALANG KABUT

Author: sugi ria
last update Last Updated: 2025-08-09 23:57:11

Sandra terlihat gelisah sepanjang hari. Fakta kalau Axel telah bertemu Livi membuat pikirannya tidak tenang. Sandra sangat takut kalau Livi akan kembali merebut perhatian Axel.

"Tidak boleh! Tidak boleh! Axel tidak boleh balikan sama Livi. Axel milikku dan Livi sudah menikah. Mereka tidak akan bisa bersama."

Sandra meyakinkan diri kalau Livi tidak mungkin kembali pada Axel. Mengingat terakhir kali dia dan Livi berjumpa. Livi dengan tegas mengatakan tidak mencintai Axel. Gadis itu bahkan memberitahu Sandra kalau dia boleh memiliki Axel.

Namun bagaimana jika Livi berubah pikiran. Sandra menggeram kesal, dia harus segera menjerat Axel. Tapi bagaimana caranya. Axel sangat cuek padanya akhir-akhir ini. Jangankan menyentuhnya, berdekatan pun Axel menolak.

Tangan Sandra terkepal erat. Dia harus menemukan cara untuk membuat Axel jatuh dalam genggamannya.

"Axel Balendra Dipta," gumam Sandra bak tengah mengucap sebait mantra. Sandra berharap kalau Axel akan selalu ada di sampingnya.

Lamunan San
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • DALAM JERATAN OBSESI PENGUASA TAMPAN   BAB 71 TOLAK BATU DAN KAYU

    Axel mundur ketika seorang pria dengan tubuh besar serta rupa menawan berdiri di samping Livi. Memberi perlindungan tidak kasat mata pada sang gadis. Meski tersembunyi di balik masker, Axel bisa tahu jika Arch memiliki wajah tampan."Anda suaminya?" Axel memberanikan diri bertanya."Benar. Jadi mulai sekarang jangan ganggu istri saya." Arch tegas memperingatkan Axel.Sesaat Axel termangu. Jadi pernikahan itu benar adanya. Dan pria ini yang jadi suami Livi. Detik setelahnya rasa tidak terima menguar di dada Axel. Dia tidak mau Livi jadi milik orang lain. Livi adalah miliknya sejak lima tahun lalu."Bagaimana kalau saya tidak percaya. Kalian pasti menikah pura-pura. Kalian tidak saling cinta. Yang Livi cinta itu adalah saya."Arch memandang tajam pada Axel sementara Livi memutar bola mata malas. Axel benar-benar tidak mengerti, kalau hubungan mereka tidak bisa diselamatkan lagi."Apapun kondisinya, aku dan kamu tidak bisa bersama seperti dulu. Axel kamu harus terima fakta ini." Livi kem

  • DALAM JERATAN OBSESI PENGUASA TAMPAN   BAB 70 KERAS, PADAT DAN PANAS

    Livi buru-buru memalingkan wajah. Gadis itu seketika merutuki kebodohannya, yang dengan cepat melihat ke arah Arch. Begitu pria itu memanggilnya.Arch dengan santai keluar kamar mandi hanya mengenakan handuk di pinggang. Tubuh kekar dengan pilinan otot menghiasi raga sang suami. Keras, padat dan panas di waktu bersamaan. Benar-benar surga dunia. Livi hampir membuka mata ketika dia mencium aroma sabun bercampur shampo mendekat ke arahnya. "Tidak mau bangun?" Livi reflek menoleh, alhasil bibirnya kembali bertemu dengan Arch. Pria itu tanpa ragu mencium Livi kembali. Livi mendelik. Arch jelas tidak memakai apa-apa. Meski dua tangan Arch kokoh menahan tubuhnya sendiri, Livi tetap saja engap. Pria itu sangat memperhatikan luka sang istri andai dia tahu. Tubuh besar Arch tampak melingkupi Livi, menyebabkan dirinya tidak terlihat jika sudah berada dalam rengkuhan Arch.Untuk beberapa saat, Arch kembali menikmati kelembutan bibir Livi. Sampai tepukan di dada pria itu menghentikan aksinya.

  • DALAM JERATAN OBSESI PENGUASA TAMPAN   BAB 69 SERANGAN FAJAR

    Livi hampir menendang Arch, andai pria itu tidak menahan tubuhnya. Livi syok ketika dia bangun, posisinya tepat di atas tubuh sang suami. Livi sesaat hanya bisa terdiam begitu menyadari situasi mereka. Sangat intim.Satu tangan Arch erat melingkari pinggang Livi. Memungkinkan Livi tidak bisa ke mana-mana. Sementara yang lain pria itu gunakan untuk mengganjal kepala. Pria itu memiringkan kepala, menatap dalam pada Livi yang dua tangannya bertumpu di dada sang suami. "Morning." Suara serak khas bangun tidur seketika membawa kesadaran Livi kembali."Kamu sengaja!" Tuding Livi serta merta. Jadi mereka tidur sambil berpelukan sepanjang malam.Ini tidak benar. Bagaimana bisa dia tidak terbangun sama sekali. Berpindah tempat pun tidak."Apa salahnya, tidak ada yang salah dengan apa yang kita lakukan," balas Arch teramat santai.Situasinya membuat Livi tidak nyaman. Tapi Arch tidak demikian. Pria itu seolah begitu menikmati momen Livi kebingungan, salah tingkah hingga tidak tahu harus berbu

  • DALAM JERATAN OBSESI PENGUASA TAMPAN   BAB 68 MORNING

    Livi bingung sendiri, tidak tahu harus melakukan apa. Ketika Arch mendekat, dia reflek mundur. Pria di depannya sungguh misterius."Mau teh?" Mendadak Livi bertanya. Tiba-tiba ide muncul di benaknya."Dia gak ngeteh kalau malam, Nya," cetus Satria yang dengan cepat menyesuaikan diri ketika Arch muncul."Oh, lalu? Padahal teh baik untuk gangguan tidur," cetus Livi."Aku tidak susah tidur," tegas Arch."Apaan, waktu itu kamu tidur sambil ngigau.""Kamu tahu?""Gimana gak tahu, tangan segede gaban nimpa orang. Kaki kek tukang main bola hampir nendang aku."Paras Arch berubah masam. Livi terang-terangan membuka aibnya. "Sembarangan!""Situ tidur, mana tahu."Arch bungkam, Arch beberapa waktu belakangan dia memang mengalami gangguan tidur. Tapi itu sebelum bertemu Livi, sejak dia tidur seranjang dengan Livi. Walau tanpa melakukan apapun, kualitas tidur pria itu membaik.Tapi Arch yakin kalau di awal pernikahan mereka, kesulitan tidurnya belum sepenuhnya hilang. Tidak heran kalau Livi sempa

  • DALAM JERATAN OBSESI PENGUASA TAMPAN   BAB 67 EKSPRESI RUMIT

    "Memangnya kalau aku kasih tahu kamu bakal percaya?" Arch balik bertanya setengah menantang Livi."Tinggal dijawab, apa susahnya," balas Livi yang kini sudah duduk dengan tenang di tempatnya.Arch mendengus lirih, dia sempat melihat ke arah Livi yang sedang mengirim pesan. Room chat dengan Kai terlihat dari sisi Arch.Pria itu tersenyum, bukan bermaksud mengintip. Tapi kebetulan Arch melihatnya. Livi memang tidak punya banyak teman. Di sini hanya Kai dan adik-adiknya yang sering chattingan dengannya.Selebihnya, lebih banyak orang mengenal Livi, tapi dia tidak kenal mereka. Livi sejak kecil memang begitu. Lebih suka sendiri meski bukan sosok yang introvert.Livi akan berubah jadi ekstrovert jika bertemu rekan yang membuatnya nyaman, contohnya Kai dan ... Irfan."Bagaimana kalau aku bilang namaku Aroha Archade De Leon, pemilik DL Grup."Livi terdiam beberapa detik sebelum akhirnya tertawa. "Jangan bercanda. Aku dengar kalau pemilik DL Grup sangat misterius," cetus Livi tanpa ragu."Tah

  • DALAM JERATAN OBSESI PENGUASA TAMPAN   BAB 66 SIAPA KAMU SEBENARNYA

    Livi lebih dulu menghindar, dia tidak mau berhadapan dengan Axel. Apalagi ada Sandra di sana tadi. Kaca mobil Axel jenis yang terang bukan yang gelap. Karenanya teman Livi tadi bisa berujar demikian.Sebab kelakuan mereka terlihat jelas dari luar. Harusnya Axel malu, tapi pria itu lebih peduli pada penampakan Livi. Ketika Axel mengejar, Livi sudah lebih dulu menghilang di balik dinding warung yang akan membimbingnya ke sisi lain sebuah jalan.Dari jalan itulah dia bisa kembali ke pabrik. Gadis tersebut tahu jalur ini ketika makan bersama Irfan. Livi tidak mau ambil resiko. Bertemu Axel hanya akan memancing emosi dan keributan."Kata mau makan?" Tanya Irfan ketika melihat Livi kembali dengan wajah bersungut-sungut."Orang yang tadi pagi datang lagi," balas Livi dengan paras manyun."Mau ngapain lagi? Masalah dia apa sih?" Heran juga Irfan dibuatnya."Dia gak terima aku putusin, terus aku tinggal nikah."Irfan mengerutkan dahi. Pasti ada sebabnya jika mantan Livi gagal move on."Dia sel

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status