Share

MAAF

Sorot mata Jenar makin sendu, sedang ekpresinya melunak. Imej Remo yang biasanya menjengkelkan dan membuat muak, kini justru memancing iba. Jenar membayangkan trauma apa saja yang pernah dialami oleh Remo. Hanya mengarang bebas saja sudah cukup membuatnya sedih, Remo sungguh terlihat menyedihkan.

"Woi! Malah bengong, ada apa sih?" tanya Remo lagi seraya menutup pintu mini bis.

"Maaf," ucap Jenar pelan seraya menundukkan kepalanya.

"Hah?" Remo melongo. Dia mendekat dan duduk di sofa kecil. "Maaf buat apa? Kalau ngomong yang jelas," katanya bingung.

Jenar ikut kembali duduk, berhadapan dengan Remo. "Buat kata-kata aku tadi pagi, mungkin ada yang secara gak sengaja menyakiti kamu."

"Sikap kamu aneh banget, kamu kesambet setan?" Remo menanggapi dengan setengah bercanda.  Dia bahkan menenggak segelas air putih dengan cueknya. 

"Aku gak paham gimana rasan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status