Share

62. Bertemu Putra Raja

Senjata yang digunakan si pemimpin berbeda dari anak buahnya. Dia menggunakan pedang panjang dengan bilah yang tidak lebar.

Lelaki yang berusia tiga puluhan ini meloncat melewati kepala anak-anak buahnya. Dia mengayunkan pedang yang sudah dilapisi tenaga dalam.

Ayunannya membawa segulung angin tajam bagai pisau melesat mendahului gerakan pedang, menembak ke arah Pancaka.

Wutt!

Pancaka menyadari serangan bokongan ini, dia sudah merasakan kesiur angin lebih dulu. Lalu dia meloncat ke atas dengan memanfaatkan injakan salah satu kakinya ke pundak lawan terdekat.

Begitu berada di udara, Pancaka putar pedangnya seperti sedang menebang pohon diikuti putaran tubuhnya ke arah kiri.

Swugh!

Serangkum angin berkelebat menghalau gulungan angin yang datang dari pedang panjang si pemimpin. Kalau diukur panjang pedang ini dua kali lipat dari pedang Pancaka.

Byaaar!

Dua rangkum angin beradu menghasilkan gelombang menyebar ke sekelilingnya. Akibatnya menerpa sembilan anak buah. Semuanya terpental lalu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status