Share

238

"Ma... Aku ingin cerai," ucap Dea sembari mengiris bawang di atas telenan. Nala menoleh ke arah putrinya dengan mata melebar.

Setelah didiagnosis psikolog dan mendapat penanganan dari psikiater, mereka memutuskan untuk memboyong Dea ke rumah orangtuanya. Mengetahui kondisi psikis putrinya, ia dan Rita tak henti-hentinya meneteskan air mata karena rasa empati menahan banyak tekanan dari pihak luar. Bahkan wanita itu enggan melihat suaminya saat Kevin berkunjung ke rumah.

"Suruh Mas Kevin pulang Ma. Aku tidak mau melihat dia," ucap Dea dengan ekspresi datar. David dan Nala pun menuruti permintaan putrinya. Meskipun berat hati karena mengusir besannya, semua demi kesehatan Dea. Rasa sakit menjadi hebat saat kondisi menjadi kritis.

"Panggilkan aku pengacara Ma. Aku mau menggugat dia." Sekarang Dea enggan menyebut nama suaminya.

"Sayang, coba kamu pikirkan baik-baik." Nala mendekat dan mengelus lembut pundak putrinya.

Dea menggelengkan kepala. "Ini yang terbaik Ma. Kalau aku sama dia terus
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status