Share

Bab. 119

Daniel mencoba mengabaikan wajah sendu Vionaà sebelum suasana di ruangan itu terkena imbasnya.

Dengan suara tegas, Daniel kembali bertanya pada gadis itu. "Bisa beri tahu saya lebih detail apa yang dia katakan pada anda, Nona?"

Mata VIona melebar.

Entah mengapa Viona merasa bahwa asisten Tuan Prabujaya tidak mempercayai ucapannya.

Karena itu, Viona melempar ponselnya dengan kesal di atas meja.

"Kau bisa baca sepuasnya!"ucap gadis itu lantang, kemudian berlalu dari ruangan itu untuk bersembunyi di kamarnya yang tenang.

Semua orang di ruangan itu tercengang dengan aksi Viona yang tiba-tiba.

Mereka menatap kepergiannya hingga tubuh Viona perlahan menjauh dan menghilang dari pandangan.

"Saya minta maaf, Tuan Ilham. Saya harus lakukan ini demi kebaikan Nona Viona."

Daniel segera mencari alasan sebelum kedua orang tua gadis itu mulai menyalahkannya.

"Jangan diambil hati. Putriku sangat sensitif akhir-akhir ini. Lakukan saja apa yang harus kau lakukan."

Daniel mengangguk.

Dengan perasaan be
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status