Share

Chapter 5

Author: Azka Riyuzaki
last update Last Updated: 2021-10-12 15:14:36

Hampir Mati Tertabrak

Disaat Darco menuju  ke Wayfair mountain, tiba- tiba dia melihat sebuah mobil dengan kecepatan yang sangat tinggi menuju ke arah nya, karena reflek nya yang bagus, dia berhasil menghindari mobil tersebut, akan tetapi mobil itu menabrak sebuah pohon, kap depan yang penyok dan sampai mengeluarkan asap akibat benturan tersebut.

"Untung saja aku masih bisa menghindar, kalau tidak, masa Jendral Perang seperti aku mati nya tertabrak sebuah mobil, sangat tidak layak sekali" Gumam Darco

"Uhukk..." Terdengar suara batuk yang sangat merdu dan keluar lah seorang wanita cantik dari dalam mobil, kecantikan nya tidak bisa tergambarkan dengan seribu kata sekali pun,  Darco tercengang melihat kecantikan wanita itu.

"Apa aku masih hidup atau sudah mati yah? bisa melihat bidadari secantik ini" Darco berkata pelan dengan mata terbuka lebar dan mulut yang terbuka dengan pikiran yang sudah pergi traveling entah kemana.

kemudian wanita itu berjalan mendekati Darco dan bertanya: "Apa tuan tidak apa- apa?"

pertanyaan itu membangunkan Darco dari traveling pikiran nya " Tidak apa-apa bagaimana, aku hampir mati tertabrak mobil, untung aku masih sempat menghindar" Jawab Darco dengan raut wajah yang terlihat marah tapi hanya di buat-buat.

"Baru hampir kan, belum juga tertabrak" Ucap wanita itu dengan nada yang aga tinggi,

"Iya Hampir nona tapi apakah nona bisa tau serangan mental yang aku dapat? kalau aku tidak menghindar aku pasti mati" Ucap Darco yang terlihat marah beneran

"Iya maaf... aku sedang buru- buru dan mobilku rem nya blong jadi yah seperti ini lah kejadian nya sekarang" dengan wajah memelas wanita itu menjelaskan nya

"Memang apa yang membuat nona terburu- buru?" Tanya Darco yang mulai mengakrabkan diri.

"Aku ingin ke Wayfair mountain, Jendral Perang Azura dan 9 Kesatria Azura akan berkumpul di sana, aku sangat mengidolakan dia jadi siapa tau dia akan melihatku dan mungkin kita bisa menikah" Raut wajah Wanita tersebut berubah cerah seperti ada bintang- bintang nya gitu

"Yah walau kemungkinan nya sangat kecil tapi aku akan berusaha" Lanjut wanita itu dengan posisi tangan di kepalkan dan di angkat ke atas.

"Idola apaan, kau tau orang nya yang mana saja tidak tahu bagaimana kau mengidolakan dia, Haduhhhh...." Guman Darco sambil menepuk jidat nya dan menggelengkan- gelengkan kepalanya.

"Maaf Nona aku memotong sebentar, tapi bagaimana dengan aku? Tanya Darco

"Bagaimana dengan kamu?" Sambil berpikir sebentar "Kamu mungkin bisa menjadi pengawal ku, bentuk badan kamu cukup bagus, jika nanti aku menjadi wanitanya Tuan Jendral aku pasti membutuhkan pengawal pribadi, yah bisa di anggap ini kompensasi untuk kamu, bagaimana?" Ucap wanita itu dengan percaya dirinya yang sangat tinggi

Darco mungkin tidak bisa menolaknya karena wanita tersebut sangat lah cantik tapi bagaimana dengan Mare Tian, Darco hanya bisa menepis pikiran aneh nya itu.

Darco memikirkan sebuah rencana "Boleh saja Nona kalau Nona mau aku jadi pengawal Nona tapi bagaimana cara kita pergi menuju Wayfair Mountain, mobil Nona rusak sedangkan jarak nya dari sini sangat jauh kalau kita jalan kaki mungkin acaranya sudah selesai"

Darco berpikir kalau dia pergi dengan orang lain akan tidak terlalu mencolok.

Wanita tersebut berpikir kembali dan berkata: "Satu- satunya cara adalah dengan naik taxi tapi kalau naik taxi kita pasti tidak di perbolehkan masuk ke sana, kalau tidak kita tunggu orang asuransi datang ke sini dan meminjam mobil nya"

Pemikiran yang simpel dan polos tanpa tau orang dari asuransi membawa mobil apa.

"Baik lah Nona" Dengan wajah pasrah Darco hanya bisa mengikuti apa yang mau wanita tersebut lakukan

Wanita tersebut menelpon asuransi, tidak lama orang dari asuransi pun datang, Mereka mengobrol sebentar entah apa yang di bicarakan dan wanita tersebut dengan ceria mendekati Darco serta memegang kunci mobil di tangan nya.

"Ini ambil kunci nya, kamu yang mengemudikan" Ucap wanita tersebut sambil melempar kunci ke arah Darco.

Darco mengambil kunci dan mengemudikan mobil itu, walau mobil tersebut tidak lah mewah tapi untuk Darco ada tumpangan gratis dan di temani wanita cantik pula.

"Aku adalah Isabel Sako" Sambil mengulurkan tangan nya kepada Darco

"Aku Darco Almer" Jawab Darco membalas jabatan tangan Isabel.

Isabel Sako adalah seorang gadis cantik, dia sangat terkenal akan kecantikan nya, tetapi karena kepolosan nya Keluarga Sako tidak memperbolehkan dia sembarang bergaul, kalau pun mau berjalan-jalan harus di temani oleh pengawal, tapi untuk kasus ini sebenar nya dia melarikan diri dari rumahnya alhasil dia hampir membunuh seseorang karena baru pertama kali mengendarai mobil.

Mereka berdua hanya mengobrol santai di dalam mobil, dan akhir nya sampai di gerbang Wayfair mountain, akan tetapi mereka di hadang oleh beberapa penjaga dengan postur tubuh yang besar dan dengan penjagaan yang ketat, mungkin ada sekitar tiga puluh orang yang berjaga.

"Maaf untuk sementara Wayfair mountain di tutup untuk umum" Ucap salah satu penjaga tersebut.

"Kenapa di tutup?" Jawab Isabel.

"Maaf Nona kami hanya menjalankan tugas saja" Ucap penjaga lain.

"Apa tidak bisa lewat jalan belakang" Darco mencoba seberapa tahan mereka jika di sajikan dengan sesuatu yang mengiurkan.

"Apa Jack tidak memberitahu mereka atau mereka yang takut salah mengenal orang karena banyak orang yang mengaku- ngaku" Gumam Darco dalam hati

Penjaga itu berkata dengan sopan "Maaf Tuan... Jika itu di lain hari mungkin kami masih bisa tapi untuk sekarang kami tidak bisa karena ini tugas yang di berikan langsung dari Tuan Damier"

"Tapi kami di undang oleh Tuan Damier, apa kami masih tidak di perbolehkan masuk?" Isabel dengan sedikit berbohong ke pada penjaga tersebut.

"Maaf Nona tapi sudah banyak yang mengaku seperti itu"Tegas ucapan penjaga itu

"Nona bisa lihat ke sebrang jalan sana, di sana sudah banyak orang yang mengaku di undang oleh Tuan Damier" Lanjut penjaga sambil menunjuk ke sebrang jalan.

Dan di sana mungkin sudah ada lebih dari seratus orang, mereka melihat mobil yang di pakai Darco dengan tatapan yang mengejek.

orang-orang di sebrang jalan pun berdiskusi,

"Mobil murahan seperti itu mana mungkin di perbolehkan untuk masuk" Salah seorang di kerumunan berkata

"Iya benar... Aku saja yang mobil ku lebih mahal dan berpakaian rapi begini tetap tidak bisa masuk apa yang kurang coba" Ucap salah seorang lain nya.

"Wajahmu saja yang kurang menyakinkan" Jawab yang lain dengan nada menyindir

Kemudian datang sebuah mobil mendekat ke arah gerbang

"Lihat itu BMW seri X5 itu pasti tamu yang di undang oleh Tuan Damier" terdengar sebuah teriakan dari kerumunan

****************

Terima kasih sudah membaca novel "Dewa Perang Azura ".

Jika ada kesalahan dalam cerita baik dari segi bahasa dan tulisan, mohon berikan kritik dan saran nya di kolom komentar.

jangan lupa untuk memberikan

Like

Rate

Klik Favorit biar tidak ketinggalan update.

Terima Kasih

R. AZK**

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Black boceil
kebanyakan kata terima kasih karna terlalu ringkas
goodnovel comment avatar
achmad lukman hakim
bagus nih, semoga gratis bacanya
goodnovel comment avatar
Ahmad Toni Kurniaw
Terlalu mahal buat buka bab nya hrs nya 5 maksimalnya
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • DEWA PERANG AZURA   Chapter 16

    Berkumpulnya Anggota Sky Temple Azura Sebelum Darco pingsan. Mare melihat wajah Darco, dan Mare memejamkan matanya secara perlahan dan pingsan di tempat. Ah.... Darco mengangkat kepalanya ke arah langit dan berteriak dengan kuat. Air matanya terus mengalir, detik selanjutnya, dia memuntahkan darah segar berwarna hitam dan kesadarannya juga jatuh ke dalam kegelapan. Di bawah langit yang gelap, meskipun Darco pingsan, dia tetap memeluk Mare dengan erat, tetap melindunginya.... "Aaaaaa…aahhhh!!!" Melihat Darco dan Mare, Rizel dan Goar juga tidak bisa menahan diri lagi. Berteriak sekuat tenaga aura meraka juga meledak."Energi yang sangat… sa-sangat ku-kuaat" Gumam Jhoni Large sebelum diri nya pingsan karena tidak bisa menahan ledakan dan tekanan energi yang mereka keluarkan Rizel dan Goar pun memandang ke Darco dan mare yang pingsan dengan mata yang sedih. Melihat Darco yang tetap berdiri dengan tegak dan memeluk Mare meski

  • DEWA PERANG AZURA   Chapter 15

    Ketakutan Argus Hermanto Darco saat ini sudah dikepung oleh ratusan orang Keluarga Hermanto, Diky masih terus meraung di bawah kakinya, Argus menatap Darco sambil tersenyum dingin lalu berkata pelan: “Sudah Sepuluh menit, Dua orang itu juga sudah lari jauh, bukankah kamu harusnya sudah bisa melepaskan keponakanku sekarang?” Darco tertawa sambil berkata: “He…he…he, aku pernah bilang akan lepaskan dia?” Argus menyipitkan matanya saat mendengar itu, dia menatap Darco untuk sesaat lalu mengangguk: “Bocah, berani juga kamu….” “Bos, jangan omong kosong padanya! Langsung penggal mati saja! Dia tidak akan berani membunuh tuan muda, karena dia juga tidak akan bisa hidup!” seorang bawahan di samping Argus menunjuk Darco sambil memegang pisau. “Hehehe…..” Darco tertawa mendengar itu, suara tawanya sangat aneh, terdengar penuh dengan niat membunuh, setelah tertawa sesaat, dia menatap Argus dengan tatapan seperti orang mati, membuat Arg

  • DEWA PERANG AZURA   Chapter 14

    Diky Hermanto Di Buat Cacat Ekspresi wajah Mare dan Jhoni yang baru saja tersadarkan langsung berubah, mereka berdua bisa merasakan niat membunuh dari Darco, jadi mereka langsung menariknya. “ Darco, jangan gegabah, jangan gegabah...” Mare menangis dengan mata merah, membujuk Darco.... Tapi Darco seperti tidak mendengar, dia terus memukulkan tongkat ke tubuh Diky yang terus berteriak kesakitan, tidak lama kemudian tungkai kakinya sudah dipukul sampai patah oleh Darco, darah mulai mengalir dari sana…. “Ta tamat sudah riwayatmu, Keluarga Hermanto tidak akan mengampuni kamu....” Seorang gangster bangkit berdiri dan berteriak keras kepada Darco. Tapi dia langsung merangkak kabur saat Darco menatapnya.... “Habislah….” Jhoni yang tumbuh besar di Kota Kalika, tercengang saat melihat Darco memukul Diky sampai menjadi seperti itu, ini adalah Diky, Adik kesayangan dari Feng Hermanto dari Keluarga Hermanto, kali ini Keluarga Hermanto

  • DEWA PERANG AZURA   Chapter 13

    Menyelamatkan mare *Tiba-tiba ponsel Darco berdering, setelah Darco mengambil ponsel dari sakunya terlihat panggilan vidio dari Jhoni Large, Darco mengerutkan alisnya. "Untuk apa bocah ini menelpon, panggilan Vidio lagi"Gumam Darco. Kemudian Darco mengangkat panggilan vidio tersebut, tubuh nya langsung terdiam melihat layar ponselnya. "Tuan Almer… apakah orang itu Mare Tian?" Tanya Jhoni Large di balik telpon.Daro tidak menjawab, tubuh nya tetap diam dan sedikit gemetar, raut wajah nya memerah, tangan mengepal dengan erat. "Kamu kirimkan lokasi nya" Jawab Darco singkat"Baik Tuan" Jawab Jhoni kemudian mematikan telpon nya dan mengirim lokasi dia berada. "Tuan Almer… apa ada masalah" Tanya Deni Sako dengan hati-hati karena melihat Darco yang begitu marah, dan berbeda dari ketika dia mendengar cerita dari nya. "Tuan Sako… Seperti nya pembicaraan kita cukup sampai di sini, saya ada urusan lain ya

  • DEWA PERANG AZURA   Chapter 12

    Kenyataan Memang pahitMereka semua selesai makan dan meninggalkan ruangan tersebut, dan menuju mobil yang sudah di siapkan."Tuan Almer… untuk malam ini anda rencana mau tidur dimana?" Tanya Jack."Aku rencana menginap di hotel untuk sementara, sebelum membeli rumah yang cocok" Jawab Darco, kemudian dia melirik Rizel dan yang lain nya dan berkata: "Kalian bisa pergi ke hotel duluan aku berencana mengantar Isabel, dan bertemu dengan Deni Sako""Baik Jen… Darco " Rizel menjawab dan hampir membuka identitas Darco kepada Isabel.sepuluh mobil keluar dari Wayfair mountain, sembilan mobil Rolls-Royce di pimpin dengan mobil mini Cooper.Semua orang yang menunggu di depan gerbang Wayfair mountain berharap bisa bertemu dan melihat Jendral Azura serta sembilan Ksatria Azura.Mereka menunggu dengan antusias."Lihat itu, ada mobil yang keluar dari Wayfair mountain" Teriak salah

  • DEWA PERANG AZURA   Chapter 11

    Pengaturan DarcoDarco dan Jack tiba di sebuah ruangan yang sangat mewah di dalam ruangan tersebut, ada sembilan orang yang sedang duduk santai sambil mengobrol dan menunggu Darco atau Jendral mereka.Setelah melihat Darco mereka semua segera berdiri, dan memposisikan diri berlutut seperti posisi jongkok tetapi dengan satu lutut mengenai lantai, dengan kepala di tundukan dan satu tangan berada di dada satu tangan lagi berada di samping."Salam Jendral Azura" Ucap sembilan Ksatria Azura dengan serempak."Kalian bisa berdiri" Ucap DarcoMereka pun duduk melingkar di sebuah meja.sembilan Ksatria Azura:Rizel ahli dalam strategi perangGoar sangat menyukai pertempuranlight ahli dalam teknologiStreet ahli dalam melatih pasukan( lima orang lagi masih raha

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status