Share

Part 105

"Karena kau cantik," teriaknya dengan kuat. Dia terdengar seperti orang yang baru jatuh cinta. Aku tersenyum bahagia.

"Paman juga pernah memuji Hana cantik, Paman juga pernah menyukainya?" aku kembali menggoda.

"Kau bicara apa? Itu karena aku cemburu saat kau bilang sudah punya pacar. Kau puas?"

"Belum. Ayo puji aku lagi."

"Kau baik."

"Lagi?"

"Kau cerewet."

"Eh...itu bukan pujian."

"Katakan saja yang ingin kau dengar, nanti aku iya kan."

"Ah.. Paman curang."

"Kau galak."

"Eh... Paman.... " Aku mencubit perutnya, lalu semakin mengeratkan pelukan hingga sampai ke depan kampus.

.

Sepulang kuliah kami berbelanja di swalayan itu lagi. Membeli keperluan bulanan dengan uang yang diberi Ayah pagi tadi. Kehidupanku kini berjalan hampir sempurna. Pergi kuliah, jalan-jalan, dan berbelanja dengan uang saku dari orang tua. Aku merasa seperti remaja lagi.

Masa-masa muda yang hilang karena harus terbebani dengan pekerjaan. Tuhan sungguh adil, memberiku kesempatan menikmati yang juga gadis-gadis
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Isabella
seneng ceritanya tapi aku kasihan sama andar
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status