Share

Bab 14. Lelaki Istimewa

"Apa? Kamu mau bilang aku ini pelacur?" Aku tertawa kecil, tidak peduli jika ada satu orang berdiri dari jarak dekat. Entah siapa dia, tetapi orang tersebut menjadikan kami pusat perhatian. "Sandra, suamiku sudah bersamamu, kami bahkan berpisah gara-gara kamu. Sekarang mau memfitnah lagi?"

"Suami kamu selingkuh karena muak sama kamu. Punya istri kok gak bisa ngurus diri, buluka–"

"Aku bulukan karena Mas Dimas itu nggak modalin. Mau istri cantik ya kasih duit buat perawatan, lah dia ngasih makan aja ogah! Tunggu saja giliranmu dijadikan babu sama keluarganya. Aku mah bersyukur bisa cerai sama bajingan itu, tinggal menunggu surat cerai. Satu lagi, bilang sama pacar kamu itu buat move on. Jangan ganggu aku lagi!"

Sandra memberi tatapan tajam pada Mas Dimas yang mengatup rapat bibirnya. Di mata lelaki itu terpancar binar penyesalan. Oh, aku sungguh tidak suka berada dalam situasi sekarang. Mereka berdua adalah duri dalam hidupku yang harus dipatahkan.

Sebelum mereka kembali membuat ona
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status