Share

RAYAP

Author: Hwali
last update Last Updated: 2023-07-16 14:39:09

Masyarakat biasa tidak akan pernah tahu ataupun paham, kehidupan masyarakat kalangan atas yang melakukan hal di luar nalar. Seperti saling menjatuhkan.

Rezeki itu diberikan oleh Tuhan, kita tinggal menunggu dan berusaha. Itulah motto mereka. Berusaha, menunggu, kecewa, berusaha, menunggu lagi. Begitu terus sampai mereka lelah.

Berbeda dengan masyarakat kalangan atas yang lebih suka menjatuhkan orang lain demi alasan pribadi, daripada hanya menunggu kejatuhan.

Kejam? Memang! Tapi dengan begitu, bisa menghasilkan uang dan banyak pihak mendapat keuntungan.

Jika Marta bisa bantu menaikan posisi suaminya, tentu dia mendapat keuntungan, terlepas dari perselingkuhan yang mereka berdua lakukan, toh sudah punya tabungan masa depan yang akan mengurus mereka ketika tua, yaitu anak-anak.

Di samping itu, Marta juga gerah melihat sifat sombong si Vivi yang terlihat tidak mau berteman dengan siapa pun kecuali circle-nya. "Kita lihat saja, bagaimana si sombong itu akan bertekuk lutut dan meminta maaf."

Marta tidak tahu langkahnya diawasi oleh orang yang paling dibenci, Vivi.

Vivi yang berdiri di depan cermin, mendengar laporan Choky mengenai kunjungan Marta di penjara tempat Cefrilizia.

"Saya yakin, dia akan berusaha membebaskan wanita penggoda itu. Nyonya, apakah anda tidak memberikan hukuman untuk wanita tua itu?"

Alih-alih memikirkan Marta yang berkunjung ke penjara, Vivi masih memikirkan alasan Marta memakai Tommy.

"Choky."

"Ya?"

"Apakah masuk akal menggunakan pria tua untuk pelampiasan?"

"Ya?" Choky masih belum paham maksud atasannya.

"Kenapa Marta masih menggunakan Tommy? Untuk pelampiasan? Bukankah itu alasan bodoh?"

"Anda bertanya pun, saya tidak akan pernah paham jalan pikiran orang kaya, Nyonya."

"Aku masih penasaran."

"Apakah anda ingin saya mencari informasi tentang ini juga?"

Vivi balik badan dan menatap lurus Choky. "Bolehkah?"

"Tidak masalah."

Vivi tersenyum dan kembali menatap cermin. "Hm, baguslah."

Choky menghela napas lega. Entah kenapa atasannya satu ini berubah, seolah bukan Vivi yang sebelumnya. "Nyonya."

"Hm?"

"Jika saya melakukan kesalahan, tolong bicara sekarang saja. Anda tahu otak saya kapasitasnya terbatas, jadi-"

Vivi melihat Choky dari cermin. "Tidak, mood aku memang jelek akhir-akhir ini."

Choky bertanya dengan hati-hati. "Lalu, apakah anda sedang hamil?"

Vivi memutar bola mata dengan kesal. "Kenapa semua orang mengaitkan aku dengan hamil?"

"Sifat ibu hamil bisa berubah karena hormon, tentu saja itu bukan kesalahan anda."

Vivi cemberut. "Aku hanya kesal, kenapa seolah semua masalah yang menimpa aku belum selesai? Mulai dari Rosalin, Cefrilizia lalu sekarang- Marta. Tidakkah mereka terlalu bosan pada kehidupan mereka sekarang hingga mengganggu kehidupan orang lain?"

Choky bingung. "Bagaimana dengan Nona muda, Tuan muda dan selingkuhannya? Mereka juga sempat mengganggu kehidupan anda."

"Benar, mereka melakukan kenakalan kecil untuk mengusir aku. Tapi mereka tidak bersikap keterlaluan seperti tiga wanita penggoda ini."

Choky jadi memikirkan nasib akhir dua diantara tiga wanita. "Apakah anda ingin menghukum wanita bernama Marta ini?"

Vivi tidak menjawab dan hanya tersenyum menatap cermin.

Choky jadi merinding melihatnya.

"Tahukah kamu, persamaan mereka bertiga apa?" Tanya Vivi.

"Apa itu, Nyonya?"

"Mereka bertiga adalah pelacur yang ingin mencapai kekayaan secara instan dan juga berusaha naik ke tempat tidur suamiku."

Choky memiringkan kepalanya dengan tidak paham. Untuk Rosalin dan Cefrilizia, dia tahu sepak terjang mereka berdua, lalu Marta? Marta sudah memiliki suami kaya raya, kenapa harus memanjat ke tempat tidur Tuan besar?

"Terkadang, Choky. Kamu harus belajar insting wanita."

"Ya, Nyonya. Tapi, jika Tuan ataupun Putra bertanya mengenai hal ini, saya akan menjawab jujur."

"Tidak masalah, biarkan mereka tahu."

Choky menghela napas panjang dan pamit keluar ruangan, setelah memastikan Vivi tidak membutuhkan dirinya.

***

"Iya- lagi, di sana!" Teriak Marta dengan ekstasi gembira.

Tommy berusaha keras menyenangkan Marta di atas tempat tidur. Uang sekarang bukan menjadi kendala, harga diri pun sudah lama jatuh sejak anak satu-satunya mencoreng nama baik.

Para pelayan di luar ruangan adalah orang-orang kepercayaan Marta, tidak ada yang berani bergosip atau cerita hal buruk.

Pinggul Tommy bergerak sambil memainkan inti bunga Marta.

Marta berteriak nikmat. "Aku akan keluar!" Teriaknya berulang.

Tommy mengeluarkan kejantanannya dengan cepat lalu menerima cairan cinta Marta.

Marta memang cantik, namun usianya lebih tua dari Reza lalu lebih muda dari Tommy dan suaminya.

Tommy yang memiliki citra playboy dan merugikan banyak perempuan berstatus rendah, sangat mirip dengan suami Marta.

Kadang kala Marta yang bersikap masa bodoh, kesal dengan ulah suaminya. Meskipun mereka berdua melakukan perjanjian untuk tidak ikut campur urusan masing-masing, tetap saja Marta merasa kesal.

Marta mendorong Tommy dan duduk di atasnya, lalu mereka berdua menyatu.

Tommy yang tidak tahan lagi, keluar di dalam dan berteriak nikmat.

Marta yang terkejut, menampar pipi Tommy. "SIAPA YANG MENYURUH KAMU KELUAR DI DALAM?!"

Tommy yang awalnya belum sadar karena terlalu nikmat, menjadi sadar karena pukulan Marta.

Marta yang marah menampar pipi Tommy, melampiaskan amarah dan membayangkan pria di tempat tidurnya sekarang adalah sang suami.

Tommy hanya menerima dan tidak membalas.

Kejam? Memang! Tapi inilah realitas jika ingin mencari kenyamanan dan kekayaan secara instan, tanpa harus mengorbankan siapa pun.

Mungkin, bisa dibilang menjadi pelacur jauh lebih baik daripada menjadi orang kaya instan berkat tumbal.

Tiba-tiba mahkota bunga tepat di depan wajah Tommy.

"Bersihkan!" Perintah Marta.

Tommy menuruti perintah Marta.

***

"Seorang wanita yang frustasi dan akhirnya meledak, merencanakan itu yang dianggap cerdas? Wow!" Tawa Arka begitu mendengar laporan Choky.

Perintah Vivi harus diketahui oleh Reza, begitu juga sebaliknya. Namun mereka berdua bertindak seolah-olah tidak tahu.

Arka yang lebih suka bermain di kantor sepupunya, menggoda pria itu. "Ternyata banyak rayap yang suka mendatangi kamu, memang cahaya selalu bisa bersinar di mana pun."

Reza yang duduk di kursinya, tidak menanggapi lelucon Arka. "Istriku tidak bertanya atau-"

Choky menghela napas. Memang suami dan istri memiliki sifat sama, bukannya fokus pada laporan, namun fokus ke hal lain. "Nyonya hanya penasaran dengan alasan nyonya Marta menggunakan Tommy sebagai pelampiasan."

"Dia tidak membahas soal pesta yang akan datang?" Tanya Reza.

Choky menggeleng pelan. "Tidak."

Arka yang duduk di sofa menjadi bingung. "Hm? Kenapa kamu mengkhawatirkan hal lain? Apakah tidak khawatir dengan rencana busuk Marta?"

Reza mengalihkan perhatiannya ke Arka. "Kamu kenal Marta?"

Arka menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Aku tidak terlalu kenal, tapi wanita itu sempat dibahas istriku. Dia wanita menyebalkan dan sok tahu, wanita tua itu juga kelakuannya hampir mirip dengan nenek."

Reza mendecak kesal. "Satu lagi orang menyusahkan muncul."

Arka tertawa. "Sudah aku bilang, mereka itu rayap."

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • DIBUANG MANTAN TUNANGAN, DICINTAI MANTAN AYAH MERTUA 2   MULAI MEMBALAS

    Marta yang sudah mulai tenang di rumah sakit jiwa dan tidak ada yang mengganggunya lagi, mulai merencanakan kabur dari rumah sakit jiwa di dalam kepalanya. Dia bersumpah akan membuat semua orang menyesali keputusan mereka, tidak terkecuali keluarga kandungnya sendiri. Namun, tidak lama, dia dikejutkan dengan kedatangan Vivi.Vivi yang masih terlihat cantik dan segar, dilindungi dua bodyguard di belakang, berbanding terbalik dengan dirinya yang berpenampilan lusuh dan kurang terawat."Mau apa kamu ke sini?" tanya Marta setelah duduk berhadapan dengan Vivi."Tadinya, aku tidak mau bertemu dengan kamu... tapi, sepertinya aku harus berubah pikiran sekarang."Marta menaikkan sudut bibir. "Kamu... berubah pikiran? Bukankah sekarang kamu berubah pikiran? Melemparku ke rumah sakit jiwa atas permintaan Burhan, kamu kira aku tidak tahu semuanya?"Vivi duduk berhadapan dengan Marta dan tersenyum. "Takut?"Dada Marta naik turun karena menahan emosi, dia tidak bisa memukul wanita mungil itu sembar

  • DIBUANG MANTAN TUNANGAN, DICINTAI MANTAN AYAH MERTUA 2   HOT NEWS

    Rida duduk dengan mata terpejam, mempertimbangkan perkataan temannya, Cinta, yang sudah lama menjadi rekan kerja. Di dalam benak, Rida merenungkan semua yang telah terjadi sejak awal.Cinta yang tahu kelemahan temannya, mulai merayu untuk mendapatkan simpati. "Dengar, kita tidak bisa diam begitu saja jika ada korban muncul. Kamu tahu kan, kalau mereka itu sangat berbahaya, jika ada korban lagi... siapa yang akan bertanggung jawab? Sementara tempat kerja kita saja saling melepas tanggung jawab.""Mereka pasti mencari nara sumber, dan aku tidak mau terlibat.""Dulu saja yang menjadi korban adalah anak-anak orang kaya, dan kamu lihat sendiri bukan... mereka justru memanfaatkan moment ini dengan menjatuhkan orang lain sekaligus mencari konsumen baru."Rida mengangguk paham. "Ya, kita semua sudah tahu mengenai hal itu.""Makanya, kita harus speak up tentang hal ini. Kamu tidak kasihan dengan orang tua kembar yang dituduhkan mereka? Padahal mereka yang salah, bukan orang tua kembar."Rida m

  • DIBUANG MANTAN TUNANGAN, DICINTAI MANTAN AYAH MERTUA 2   TERKUAK DUA

    Reza menghela napas panjang saat Putra keluar dari ruangan, menatap dokumen yang ada di atas mejanya. Dokumen itu adalah laporan keuangan perusahaan yang baru saja selesai diperiksa.Reza tahu bahwa perusahaan sedang dalam kondisi yang tidak baik. Pendapatan perusahaan terus menurun, sedangkan pengeluaran semakin membengkak. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah manajemen yang buruk.Reza menduga bahwa Burhan, penyebab utama dari masalah ini. Burhan seorang pengusaha yang licik dan tamak, tidak mau merugi terus menerus, juga ingin mengeruk keuntungan sebanyak-banyaknya. Namun, kondisi perusahaan terbatas, sehingga Burhan terpaksa melakukan berbagai cara untuk mencapai tujuannya.Reza tahu bahwa Burhan tidak akan pernah mau mengakui kesalahan, selalu menyalahkan orang lain atas kegagalannya. Reza harus mencari cara untuk membuktikan kesalahan Burhan dan menjual perusahaan yang sebelumnya milik pria berlemak itu. Melihat raut wajah pucat lemaknya ketika tahu bah

  • DIBUANG MANTAN TUNANGAN, DICINTAI MANTAN AYAH MERTUA 2   TERKUAK SATU

    Agung sangat puas dengan hasil yang didapatkannya, semua hal diterabas dia meskipun terlihat menjual kesedihan untuk keponakannya. Bahkan, dia menggratiskan Sandy untuk main ke tempat bermainnya.Tentu saja Sandy bisa bermain sepuas hati dan semakin merajalela, merasa keluarganya memiliki banyak hak sebagai pemilik."Kamu tidak boleh main ini kalau tidak minta izin ke aku.""Memangnya kenapa aku harus minta izin?""Karena keluarga aku yang punya tempat ini."Anak perempuan yang berusia enam tahun, mengerutkan kening tidak mengerti. "Katanya kakak, aku boleh main sepuasnya. Kakak sudah bayar mahal lho.""Memangnya kenapa dengan bayar? Itukan hanya tiket masuk, semua mainan di sini harus izin dariku.""Bagaimana caranya aku minta izin?"Sandy tersenyum lalu menunjuk bros yang dipakai anak perempuan itu. "Berikan itu kepadaku."Anak perempuan itu terkejut lalu menutup brosnya dengan tangan mungil. "Tidak! Ini dikasih kakak tadi!"Sandy cemberut lalu menyembunyikan mainan kayu yang diambi

  • DIBUANG MANTAN TUNANGAN, DICINTAI MANTAN AYAH MERTUA 2   TRAUMA ERIKA

    Vivi masih bisa melihat raut wajah sedih Erika. "Kenapa kamu tidak bekerja saja demi masa depan? Bukankah kamu belum masuk kuliah?"Erika menggelengkan kepala. "Lebih baik aku bekerja, menghidupi diri sendiri, aku masih tidak mau berhadapan dengan orang lain."Vivi bisa melihat trauma di dalam diri Erika. "Mereka sudah minta maaf ke kamu?""Minta maaf?""Bukankah Erika yang menjebak kamu sampai memberikan tubuh ke om-om?" tanya Vivi tanpa merasa bersalah. "Aku tahu, semuanya adalah pilihan kamu... tapi, jika dia tidak membuka jalan... mungkin kamu tidak akan seperti ini sekarang."Erika tersenyum sambil membersihkan bibir kecil si sulung yang belepotan bubur bayi. "Sudah menjadi masa lalu, sebaiknya tidak perlu dibahas, Dia juga sudah meninggal.""Kamu juga bisa menuntut keluarga Almira," ucap Vivi sambil menatap lurus televisi yang menayangkan seorang artis. "Bukankah mereka sekarang hidup jauh lebih tenang daripada hidup kalian? Mungkin memang itu salah satu karma dari ibu kandung k

  • DIBUANG MANTAN TUNANGAN, DICINTAI MANTAN AYAH MERTUA 2   ISTRI KEBANGGAAN

    Burhan sudah membeli data Vivi, dan dia sudah tidak sabar untuk menggunakannya. Dia segera menghubungi tim internet untuk meminta bantuan. Namun, ketika tim internet mendengar bahwa Burhan ingin menggunakan data Vivi, mereka langsung meminta harga mahal."Kenapa kamu minta harga mahal?" tanya Burhan dengan geram di telepon. Dulu dia mengeluarkan uang tanpa perlu banyak berpikir, sekarang dia harus berpikir dua kali untuk pertahankan rumahnya. "Bukankah selama ini aku menjadi pelanggan tetap kalian?""Yang kita hadapi ini keluarga Aditama, saya tidak bodoh dan tidak akan melawan tanpa persiapan matang. Saya juga harus memakai identitas yang tidak bisa dilacak oleh tim mereka.""Tidak bisakah diturunkan harganya? Kalian kan hanya duduk dan melihat komputer.""Kalau hanya duduk dan melihat komputer, kenapa tidak Anda saja yang melakukannya sendiri?""Kamu menghina aku sekarang?" tanya Burhan sambil meninggikan suaranya."Saya hanya memberikan masukan, karena kelihatannya mudah sekali jik

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status