Beranda / Romansa / DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN / BAB. 13 Harvey Dimarahi Uncle Edward

Share

BAB. 13 Harvey Dimarahi Uncle Edward

last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-12 14:56:08

Malam hampir tiba di kediaman megah Keluarga Edward, namun suasana di dalam rumah terasa tegang. Tuan Edward mondar-mandir di ruang tamu, wajahnya menunjukkan kekhawatiran yang mendalam. Putri kesayangannya, Josie, belum juga pulang dari kampus, padahal langit sudah mulai gelap.

Nyonya Agnes, istri Tuan Edward, duduk di sofa dengan ponsel di tangannya. Dia sudah beberapa kali mencoba menghubungi Josie, akan tetapi tidak ada jawaban. Sang nyonya rumah menghela napas, menatap suaminya yang tampak semakin gelisah.

“Mas Edward, tenanglah. Mungkin Josie sedang sibuk dan lupa waktu,” ujar Nyonya Agnes dengan nada menenangkan, meskipun di dalam hatinya, dia juga merasa cemas.

Tuan Edward berhenti berjalan dan menatap istrinya dengan mata yang tajam.

“Sibuk apa, Agnes? Ini sudah hampir malam! Seharusnya dia sudah pulang. Baiklah aku akan menelepon Isaac dan Jacob,” serunya sambil mengambil ponsel dari saku celananya.

Dengan cepat, Tuan Edward menekan nomor Isaac, putra sulungnya. Nada sambun
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 14 Strategi Jitu Isaac

    Malam semakin larut ketika Isaac dan Leticia memutuskan untuk meninggalkan puncak Bogor dan kembali ke Jakarta. Mereka berdua baru saja menghabiskan waktu bersama, menikmati suasana sejuk dan pemandangan indah di puncak. Namun, Isaac sadar bahwa waktu sudah terlalu malam. Sang pria sangat tahu bahwa Tuan Rahez, ayah Leticia, adalah orang yang sangat disiplin dan tidak menyukai jika putrinya pulang terlambat. Isaac segera mengambil ponselnya dan mengirim pesan kepada Fritz, sahabatnya sekaligus kakak dari Leticia. Isaac :"Fritz, ini sudah malam. Aku rasa lebih baik kita bertemu di sebuah kafe di Jakarta Selatan. Itu searah dengan rumahmu dan aku bisa mengantarkan Leticia ke sana. Jujur aku takut jika Uncle Rahez marah karena Leticia pulang telat. Kita bisa mengatakan jika kita sedang membahas revisi skripsinya."Tak berapa lama, ponsel Isaac bergetar pertanda ada pesan teks yang masuk. Ternyata sahabatnya membalas dengan cepat.Fritz :"Ide yang sangat bagus, Isaac. Baik, aku akan me

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-13
  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 15 Menunjukkan Kebolehan Dalam Dunia Bisnis

    Pagi yang cerah,Di sebuah hotel mewah di pusat Kota Jakarta, sebuah seminar tingkat nasional tentang kepemimpinan sedang berlangsung. Pagi itu, ruangan seminar dipenuhi oleh para CEO muda dan pengusaha sukses yang berpengalaman, semuanya hadir untuk berbagi pandangan dan memperluas jaringan koneksi usaha mereka. Di antara peserta yang menonjol adalah empat CEO muda yang masih baru di dunia bisnis, namun sudah menunjukkan potensi luar biasa. Mereka adalah Fritz, Isaac, Harvey, dan Jacob.Keempat pria tampan tersebut duduk di barisan depan, mengenakan setelan jas yang sangat rapi dengan raut wajah yang sedikit gugup. Bagaimana tidak, di antara para peserta, ada beberapa tokoh besar dunia bisnis yang mereka sangat hormati, termasuk ayah dari gadis-gadis yang pria-pria itu sukai. Fritz melirik ke arah belakang, di mana Tuan King, ayah dari Kiran, gadis yang diam-diam disukainya sedang duduk, dan tampak tenang namun penuh wibawa.Isaac juga tak bisa menahan diri untuk sesekali melihat ke

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-13
  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 16 Berusaha Mendekati

    Setelah seminar kepemimpinan nasional selesai, para peserta mulai berhamburan keluar dari ruangan konferensi. Fritz, Isaac, Harvey, dan Jacob masih berdiri di sudut ruangan, merasa lega karena mereka telah berhasil melewati sesi yang penuh tekanan. Namun, bagi keempatnya, seminar ini bukan hanya soal membagikan ide kepemimpinan, melainkan juga kesempatan untuk berinteraksi dengan para pengusaha senior, terutama para ayah dari gadis-gadis yang mereka sukai.Fritz pun lalu memutuskan untuk mendekati Tuan King, ayah Kiran, gadis yang sudah lama dikagumi olehnya dalam diam. Dengan sedikit ragu-ragu namun penuh percaya diri, Fritz berjalan menuju pria itu yang sedang berdiri di samping sebuah meja, yang terlihat sedang berbicara dengan seorang koleganya."Selamat sore, Tuan King," sapa Fritz dengan formal sambil senyum ramah, "Saya Fritz, saya sangat terkesan dengan kehadiran Anda di seminar ini. Saya harap Anda menikmati sesi diskusi tadi,” serunya sopan walaupun sebenarnya mereka salin

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-14
  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 17 Menghabiskan Waktu Bersama

    Setelah merasakan kekecewaan yang dalam atas sikap dingin para ayah dari gadis-gadis yang mereka sukai, Fritz, Isaac, Harvey, dan Jacob memutuskan untuk menenangkan diri. Keempatnya sepakat untuk nongkrong bersama di sebuah restoran di Mall Grand Indonesia, tepatnya di Popolamama, restoran yang menyajikan beragam menu western favorit mereka. Restoran ini terletak di salah satu sudut mall yang ramai, dengan suasana yang nyaman dan elegan, cocok untuk melupakan sejenak kepenatan hati.Begitu sampai di Restoran Popolamama, mereka segera duduk di meja dekat jendela yang menghadap ke atrium mall. Pelayan pun datang membawa menu, dan masing-masing dari mereka mulai memilih makanan favorit.“Selamat datang di Restoran Popolamama. Ada yang bisa saya bantu?” tutur seorang pelayan sambil tersenyum ramah ke arah pria-pria muda itu."Aku pesan spaghetti carbonara," ucap Fritz sambil menutup menu. "Ini sudah lama jadi makanan favoritku."Isaac mengangguk sambil tersenyum tipis. "Kalau aku, ingi

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-14
  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 18 Kerinduan Yang Mendalam

    Siang yang begitu cerah,Di sebuah kampus ternama di Jakarta, empat gadis cantik, diantaranya ada Leticia, Evanora, Josie, dan Kiran. Terlihat sedang duduk di salah satu sudut kafetaria kampus. Mereka baru saja menyelesaikan sesi konsultasi skripsi dengan dosen pembimbing masing-masing. Udara siang itu sungguh hangat, namun sedikit sejuk karena pendingin ruangan yang memenuhi kafetaria. Aroma kopi dan roti panggang menyebar di udara, menciptakan suasana yang nyaman untuk berdiskusi. Masing-masing dari mereka tampak lega setelah menerima masukan yang positif dari dosen pembimbing mereka, seolah-olah semakin dekat dengan kelulusan yang keempatnya idam-idamkan.Leticia, dengan rambut panjangnya yang hitam berkilau tergerai di bahunya, membuka pembicaraan. "Akhirnya, penyusunan skripsi ini mulai terlihat jelas ya, kalian bagaimana?""Benar," jawab Evanora, atau yang biasa dipanggil Eva, dengan senyum kecil di wajahnya. Gadis berambut bergelombang tersebut tampak lebih tenang dibanding

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-15
  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 19 Pertemuan Penting Para Pengusaha Sukses

    Suatu siang di Plaza Indonesia,Siang hari di salah satu sudut coffee shop mewah di Plaza Indonesia, empat pria paruh baya sedang duduk-duduk santai di meja pojok dengan pemandangan yang menghadap ke luar mall. Mereka adalah empat pengusaha sukses di Kota Jakarta, antara lain Tuan Edward, Tuan Rahez, Tuan Tiano, dan Tuan King. Dikenal sebagai pebisnis yang menguasai sektor-sektor penting di Indonesia, mereka semua bersahabat dekat, sering bertemu untuk sekedar berbagi cerita, terutama tentang bisnis dan keluarga mereka.Tuan Edward, yang paling dulu tiba, memulai percakapan dengan penuh kebanggaan. "Aku bangga sekali dengan Isaac dan Jacob. Mereka benar-benar telah membawa perusahaan keluarga ke level yang lebih tinggi. Isaac sangat visioner dalam investasi dan Jacob, dia mengelola timnya dengan luar biasa. Lihat saja hasilnya, perusahaan berkembang sangat pesat dalam waktu singkat," ucapnya bangga sambil menyeruput kopi hitamnya.Tuan Rahez, yang duduk di sebelahnya, tersenyum bang

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-15
  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 20 Nongkrong Bareng Ibu-ibu Sosialita

    Di sebuah sudut restoran mewah, Amy and Cake di kawasan Kemang, keempat ibu sosialita yang dikenal di kalangan elite Kota Jakarta terlihat sedang duduk nyaman di sofa berbahan beludru yang elegan. Mereka adalah Nyonya Arlyn, Nyonya Zemi, Nyonya Hera, dan Nyonya Agnes. Masing-masing dari mereka mengenakan pakaian rancangan desainer terkenal, tampak segar setelah menghabiskan waktu di salon mewah dari pagi sampai siang itu. Di depan keempatnya telah terhampar berbagai hidangan western, aneka cupcake cantik, serta mocktail berwarna-warni yang sangat memikat mata."Sungguh hari yang menyenangkan," ucap Nyonya Arlyn sambil menyeduh mocktail berwarna merah muda dengan lemon slice di atasnya. "Aku merasa sangat rileks setelah perawatan tadi. Dan, restoran ini, ah, makanannya benar-benar luar biasa," lanjutnya seraya mencicipi cupcake dengan frosting warna pastel.Nyonya Zemi, yang duduk di sebelahnya, tertawa kecil. "He-he-he. Memang, Kemang tidak pernah mengecewakan untuk urusan makanan

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-16
  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 21 Nekad Menemui Gadis Kesayangan

    Kembali kepada keempat CEO muda,Langit Jakarta tampak cerah ketika empat pria muda melangkah keluar dari mobil-mobil mewah mereka, siap untuk menjalani misi yang tak terduga hari ini. Isaac, Fritz, Harvey, dan Jacob, keempat CEO muda yang menguasai dunia bisnis di Kota Jakarta terlihat sedang berkumpul di depan sebuah toko bunga yang terkenal di salah satu sudut jalan di kawasan Jakarta Selatan. Di tangan mereka masing-masing, sudah tergenggam buket bunga yang siap diberikan kepada gadis-gadis yang telah mencuri hati mereka.Isaac, si perfeksionis yang selalu tenang, memilih seikat mawar putih. Dan berencana akan memberikan kepada Leticia, gadis yang selalu membuat hatinya berdebar. Bunga mawar putih tersebut sebagai simbol ketulusan dan kemurnian cintanya kepada Leticia. Mawar putih itu adalah caranya untuk menunjukkan bahwa perasaannya benar-benar tulus kepada sang gadis.Di sisi lain, Fritz, pria yang dikenal dengan kelembutan dan pesonanya, mengambil buket mawar berwarna pink. Bu

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-16

Bab terbaru

  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 61 Welcome To Islandia

    Malam itu, suasana penuh kehangatan memenuhi kamar mewah di The Ritz London. Fritz dan Kiran baru saja menyelesaikan resepsi pernikahan mereka yang megah dan penuh kebahagiaan. Setelah melewati hari yang panjang, keduanya mulai berganti pakaian untuk memulai perjalanan bulan madu mereka ke Islandia.Kiran berdiri di depan cermin besar di kamar, mengenakan gaun kasual berwarna pastel yang nyaman namun tetap anggun. Rambutnya yang panjang tergerai lembut, sementara Fritz mengenakan setelan santai dengan jaket kulit hitam yang menambah kesan gagahnya.Kiran lalu berkata,“Aku masih tidak percaya, Fritz. Hari ini seperti mimpi. Semua terasa sempurna.”Fritz pun tersenyum sambil mendekati Kiran, istrinya.“Karena kamu membuatnya sempurna, Sayangku. Kamu adalah pengantin tercantik yang pernah ada.”“Ih … gombal kamu, Fritz!” celetuk Kiran.“Ini bukan bualanku, Sayang! Tapi dari kesungguhan hatiku,” seru Fritz kepada sang istri.Fritz lalu memegang tangan Kiran dengan lembut, membawanya ke s

  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 60 Acara Semakin Romantis

    Setelah saling mengucapkan janji suci pernikahan, kedua mempelai yang sedang berbahagia yaitu Fritz dan Kiran yang kini sedang melangkah ke tengah-tengah ballroom dengan senyuman bahagia yang tidak pernah lepas dari wajah mereka. Tepuk tangan meriah dari para tamu menggema di ruangan megah yang telah dihiasi lampu kristal dan bunga-bunga putih serta emas. Di tengah ballroom, berdiri sebuah kue pernikahan lima tingkat yang menjulang tinggi, dihiasi dengan bunga gula dan ornamen emas yang sungguh elegan.Fritz menggenggam tangan Kiran, membimbingnya menuju ke kue pernikahan. Sebuah pisau khusus yang dihiasi pita emas telah disiapkan untuk momen tersebut.“Kiran, apakah kamu siap, Sayang?” tanya Fritz sambil menoleh ke arah istrinya.Kiran tersenyum hangat. “Aku selalu siap jika bersamamu, Fritz.” sahutnya antusias kepada suaminya.Tangan mereka pun bersatu memegang pisau, lalu dengan perlahan memotong kue dari bagian atas menuju ke bawah sambil diiringi tepuk tangan para tamu. Fritz p

  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 59 Janji Suci Fritz dan Kiran

    Hari pernikahan Fritz dan Kiran di Ballroom Hotel The Ritz London.Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba juga. Ballroom The Ritz London, hotel mewah dengan nuansa klasik dan elegan, telah disulap menjadi tempat yang memukau untuk pernikahan Fritz dan Kiran. Lampu kristal berkilauan menerangi ruangan yang dihiasi dengan rangkaian bunga putih dan emas. Meja-meja bundar dengan taplak sutra, piring porselen, dan gelas kristal menghiasi ruangan, sementara suara lembut orkestra bermain di latar belakang menambah suasana megah.Para tamu telah memenuhi ballroom, termasuk kolega dan rekan bisnis Fritz, yang mengenakan busana formal sesuai dress code. Di barisan depan, duduklah Tuan Rahez dan Nyonya Zemi, kedua orang tua Fritz, yang mengenakan pakaian berwarna emas. Gaun Nyonya Zemi berhiaskan payet berkilau, sementara Tuan Rahez tampak gagah dengan jas emas elegan. Di sebelah mereka, duduk Tuan King dan Nyonya Hera, orang tua Kiran, dengan kebaya tradisional berwarna emas yang memancarkan k

  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 58 Pertemuan Para Ibu

    Persiapan para ibu,Di sebuah salon kecantikan mewah di kawasan Jakarta Selatan, suasana pagi terasa nyaman dan elegan. Ruangan itu dipenuhi dengan aroma lembut lavender, dilengkapi dengan dekorasi modern bernuansa putih gading dan emas. Para pegawai salon dengan seragam rapi melayani beberapa pelanggan sosialita yang datang untuk memanjakan diri.Di salah satu sudut ruangan, dua wanita paruh baya duduk di kursi pijat sambil menjalani perawatan wajah. Mereka adalah Nyonya Zemi, ibunda Fritz, dan Nyonya Hera, ibunda Kiran. Keduanya tampil anggun dengan gaun santai berwarna pastel dan aksesoris mewah yang mempertegas status mereka sebagai wanita sosialita berkelas.Nyonya Zemi menyandarkan kepalanya dengan tenang sementara seorang terapis mengoleskan masker wajah. Di sebelahnya, Nyonya Hera memeriksa kukunya yang tengah dihiasi warna merah muda pucat.Nyonya Hera tersenyum puas sambil melirik Nyonya Zemi, seraya berkata,“Jeng Zemi, akhirnya harapan kita terkabul juga. Fritz melamar Kir

  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 57 Pertemuan Para Ayah

    Rencana menuju London,Di sebuah restoran mewah di bilangan Jakarta Selatan, suasana siang itu terasa tenang dan nyaman. Restoran tersebut dihiasi dengan lampu gantung elegan dan interior klasik bergaya Eropa. Lantunan musik jazz lembut menemani para pengunjung yang tengah menikmati hidangan mereka. Di sudut ruangan, dua pria paruh baya duduk di sebuah meja bundar dengan beberapa hidangan tersaji rapi di atasnya.Tuan Rahez, pria berkacamata dengan rambut yang mulai memutih di pelipisnya, duduk santai sambil menyeruput secangkir kopi hitam. Di hadapannya, Tuan King, seorang pria bertubuh tegap dengan kumis tipis, tersenyum sambil memutar-mutar sendok kecil di dalam cangkir tehnya. Mereka adalah dua pengusaha ternama yang sudah bersahabat sejak lama. Hari ini, keduanya bertemu untuk membahas sesuatu yang sangat penting yaitu pernikahan anak-anak mereka, Fritz dan Kiran.Tuan Rahez lalu meletakkan cangkir kopinya ke atas piring kecil.“Wah, rasanya lega sekali akhirnya Fritz dan Kiran

  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 56 Melamar Kiran di Bawah Menara Big Ben

    Pagi itu, London menyambut Fritz dan Kiran dengan udara segar dan sinar matahari yang cerah. Fritz sudah menyiapkan rencana untuk menghabiskan hari bersama sang kekasih. Dia ingin menunjukkan kepada kekasihnya sisi romantis Kota London, sambil merencanakan momen besar yang telah dirinya persiapkan jauh-jauh hari."Kiran, hari ini kita akan jalan-jalan keliling Kota London. Ada banyak tempat indah yang ingin aku tunjukkan padamu," ucap Fritz sambil tersenyum ketika mereka sarapan bersama di ruang makan rumah Opa Roland.Kiran memandang Fritz dengan penuh rasa ingin tahu. "Oh, jadi kamu sudah punya rencana? Ada kejutan apa hari ini?"Fritz tertawa pelan. "He-he-he! Tunggu saja. Aku janji, kamu akan menyukainya."“Oma, Opa? Aku mohon izin untuk membawa Kiran keliling Kota London,” seru Fritz antusias kepada kakek dan nenek dari kekasihnya tersebut.“Tentu, Fritz. Opa percaya kamu bisa melindungi dan menjaga Kiran dengan baik,” tutur Opa Roland.Wah … memangnya kalian mau ke mana Fritz?

  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 55 Akhirnya Mendapatkan Restu

    Suasana malam yang tenang menyelimuti rumah mewah keluarga Opa Roland yang ada di London. Lampu kristal menggantung di ruang makan besar, memancarkan sinar hangat ke meja makan yang penuh dengan hidangan. Fritz duduk bersama Opa Roland dan Oma Yesi, dua sosok yang sangat dihormatinya. Hatinya berdebar,akan tetapi dia tahu ini adalah waktu yang tepat untuk mengungkapkan niatnya.Setelah menyelesaikan makanan terakhirnya, Fritz menatap Opa Roland dengan mata penuh tekad. "Opa, Oma," ucapnya memulai pembicaraan, suaranya terdengar jelas namun sedikit bergetar. "Saya ingin menyampaikan sesuatu yang sangat penting."Oma Yesi menatap Fritz dengan penuh perhatian, sementara Opa Roland meletakkan gelasnya di atas meja, memberi isyarat agar pria muda itu melanjutkan perkataannya.“Saya ingin menikah dengan Kiran,” Fritz melanjutkan dengan suara mantap. “Saya mencintainya dan ingin membangun masa depan bersama. Namun .…” Dia terdiam sejenak, menundukkan kepala dengan ekspresi sedih. “Tuan

  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 54 Tiba di London

    Kedatangan Fritz dan Kiran di London.Udara Kota London yang sejuk menyambut Fritz dan Kiran begitu mereka keluar dari bandara Heathrow. Keduanya tampak kelelahan setelah menempuh perjalanan panjang dari Jakarta, namun ada semangat tersirat di wajah mereka. Fritz memesan taksi online, dan beberapa menit kemudian, sebuah mobil hitam datang menghampiri mereka."Ini taksinya," ujar Fritz sambil membantu Kiran memasukkan koper ke bagasi."Terima kasih, Fritz," balas Kiran dengan senyum manis.Perjalanan menuju rumah kakek dan nenek Kiran berlangsung dalam suasana nyaman. Kiran terlihat antusias menjelaskan setiap sudut kota London yang mereka lewati."Itu Big Ben, Fritz. Aku sering bermain di sekitar sini waktu kecil saat berkunjung ke rumah Opa dan Oma," cerita Kiran.Fritz mengangguk sambil tersenyum. "Kamu pasti punya banyak kenangan indah di sini. Aku senang akhirnya bisa melihat langsung tempat yang sering kamu ceritakan."Tak lama kemudian, mobil berhenti di depan sebuah rumah berg

  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 53 Tradisi Keluarga Tiano

    Pagi yang Cerah di Kediaman Keluarga Tuan Tiano.Mentari pagi menembus jendela besar di ruang makan keluarga Tuan Tiano, menghadirkan kehangatan di tengah suasana dingin. Aroma kopi yang harum dan roti panggang yang renyah mengisi udara, menemani keluarga itu memulai hari. Di meja makan, Tuan Tiano duduk di ujung meja dengan koran di tangan, sementara Nyonya Arlyn mengatur makanan yang dihidangkan oleh asisten rumah tangga mereka.Eva, putri kedua keluarga Tiano, tampak sibuk menuangkan susu ke dalam gelasnya, sementara Harvey, sang putra sulung, dengan santai mengoleskan selai kacang pada rotinya."Harvey, tambahkan madu di rotimu. Kamu terlalu kurus belakangan ini," ujar Nyonya Arlyn lembut, seraya menyodorkan botol madu kepada putra sulungnya.Harvey tersenyum simpul. "Mami selalu khawatir padaku, padahal berat badan aku stabil kok, Mi."Eva tersenyum melihat interaksi mereka. Namun, dia tahu waktunya membahas sesuatu yang cukup serius. Setelah menarik napas dalam-dalam, Eva pun

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status