Home / Romansa / DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN / BAB. 89 Perjalanan Ke Krabi

Share

BAB. 89 Perjalanan Ke Krabi

last update Last Updated: 2025-05-23 17:38:05

Matahari pagi bersinar lembut, menghangatkan vila pribadi di tepi pantai tempat Harvey dan Ruby menghabiskan malam mereka. Suasana damai pagi itu terasa sempurna, dengan deburan ombak yang masih berirama lembut dan angin yang menerpa lembut tirai kamar mereka. Keduanya baru saja selesai mandi dan berendam di dalam bathtub.

Di teras vila, sebuah meja sudah disiapkan dengan sarapan yang menggugah selera. Sepiring omelet keju, croissant renyah, buah segar, dan dua cangkir kopi hitam beraroma harum tersaji dengan indah. Harvey dan Ruby duduk berhadapan, menikmati pagi terakhir mereka di Phuket sebelum berangkat ke destinasi berikutnya.

"Aku akan merindukan tempat ini," ujar Ruby sambil menyeruput kopinya.

Harvey tersenyum, matanya menatap istrinya dengan penuh kasih.

"Tapi kita masih punya petualangan baru di Krabi. Aku yakin kamu akan menyukainya."

Ruby tersenyum, matanya berbinar penuh antusias.

"Aku sudah membaca tentang Railay Beach. Katanya lebih tenang daripada Phuket, tapi
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 90 Petualangan Romantis Harvey dan Ruby Terus Berlanjut

    Pagi yang cerah di Krabi menyambut Harvey dan Ruby dengan sinar matahari yang hangat dan angin laut yang sejuk. Dari balkon vila pribadi mereka di Railay Beach, suara ombak yang memecah di tepi pantai terdengar menenangkan. Pemandangan laut biru jernih dengan perahu-perahu kayu khas Thailand yang berlabuh di kejauhan menambah kesan eksotis di pagi itu.Di teras vila, sarapan telah tersaji di atas meja kayu dengan pemandangan langsung ke laut. Sepiring roti panggang dengan selai mangga, buah tropis segar, dan dua gelas jus jeruk menemani pagi mereka. Ruby duduk di kursi rotan, menikmati hembusan angin laut yang membelai wajahnya."Aku masih belum percaya kalau kita ada di sini," ucap Ruby sambil menyesap jusnya.Harvey, yang duduk di seberangnya, tersenyum. "Ya, Sayangku. Hari ini, kita akan menjelajahi keindahan Krabi lebih jauh."Ruby menatap suaminya dengan antusias. "Apa rencana kita?"Harvey menyesap kopinya sebelum menjawab. "Pertama, kita akan ke Koh Hong atau Koh Poda untuk

  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 89 Perjalanan Ke Krabi

    Matahari pagi bersinar lembut, menghangatkan vila pribadi di tepi pantai tempat Harvey dan Ruby menghabiskan malam mereka. Suasana damai pagi itu terasa sempurna, dengan deburan ombak yang masih berirama lembut dan angin yang menerpa lembut tirai kamar mereka. Keduanya baru saja selesai mandi dan berendam di dalam bathtub. Di teras vila, sebuah meja sudah disiapkan dengan sarapan yang menggugah selera. Sepiring omelet keju, croissant renyah, buah segar, dan dua cangkir kopi hitam beraroma harum tersaji dengan indah. Harvey dan Ruby duduk berhadapan, menikmati pagi terakhir mereka di Phuket sebelum berangkat ke destinasi berikutnya. "Aku akan merindukan tempat ini," ujar Ruby sambil menyeruput kopinya. Harvey tersenyum, matanya menatap istrinya dengan penuh kasih. "Tapi kita masih punya petualangan baru di Krabi. Aku yakin kamu akan menyukainya." Ruby tersenyum, matanya berbinar penuh antusias. "Aku sudah membaca tentang Railay Beach. Katanya lebih tenang daripada Phuket, tapi

  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 88 Malam Penuh Cinta Harvey dan Ruby

    Setelah tarian terakhir mereka di bawah cahaya lilin, Harvey dan Ruby duduk di tepi ranjang yang telah dihiasi kelopak mawar merah. Udara malam di vila pribadi itu terasa hangat, dipenuhi aroma vanila dan mawar yang membuai mulai keduanya. Harvey menatap istrinya dengan penuh cinta, menyentuh pipi Ruby dengan lembut. Ruby membalas tatapan itu dengan senyum malu-malu, hatinya berdebar karena momen yang mereka nantikan telah tiba. "Kamu begitu cantik," bisik Harvey, jemarinya mengusap lembut rambut panjang Ruby yang terurai. Ruby menggigit bibirnya, matanya berbinar. "Aku merasa seperti bermimpi," katanya pelan. Harvey tersenyum. "Kalau begitu, biarkan aku membuat mimpimu menjadi nyata." Sang suami perlahan mulai melepas kancing gaun Ruby satu per satu, jari-jarinya bergerak dengan penuh kesabaran, seolah menikmati setiap detik kebersamaan mereka. Ruby merasakan hembusan napas suaminya yang hangat di lehernya, membuatnya merinding dalam debar yang tak terelakkan. "Aku mencinta

  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 87 Malam Romantis di Kata Noi Beach

    Malam telah tiba di Kata Noi Beach, menghadirkan suasana yang nyaman untuk menyempurnakan bulan madu Harvey dan Ruby. Langit bertabur bintang, dengan cahaya bulan yang bersinar lembut, menciptakan refleksi keperakan di atas permukaan laut yang tenang. Angin sepoi-sepoi membawa aroma garam laut dan semilir wangi bunga tropis yang tumbuh di sekitar pantai. Sebuah meja makan dihiasi lilin dan kelopak mawar merah, berdiri di atas pasir putih yang lembut. Harvey telah menyiapkan makan malam spesial untuk Ruby, istrinya yang begitu dicintainya. Dia ingin momen ini menjadi kenangan indah bagi mereka berdua, sesuatu yang akan selalu mereka ingat sepanjang hidup. Ruby, yang tampil begitu anggun dalam gaun putih sederhana, tersenyum manis saat melihat suaminya menarik kursi untuknya. Harvey sendiri tampak gagah dengan kemeja putih yang lengan pendeknya sedikit digulung, memberikan kesan santai namun tetap memikat. "Duduklah, Sayang," ucap Harvey dengan penuh perhatian, sambil membantu Ruby d

  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 86 Selamat Datang di Phuket, Thailand

    Setelah melewati jalanan yang berkelok di sepanjang pesisir pantai, akhirnya mobil berhenti di sebuah gerbang kayu besar yang dijaga oleh dua staf resor berpakaian khas Thailand. Begitu gerbang terbuka, terlihatlah sebuah vila eksklusif pribadi yang menakjubkan.Bangunan vila bergaya modern dengan sentuhan tropis, dikelilingi oleh taman hijau yang tertata rapi. Yang paling mengagumkan adalah hamparan laut biru yang terbentang luas tepat di depan vila, dengan pantai pribadi yang hanya bisa diakses oleh mereka.Ruby tercengang. Sembari berkata,"Oh, Harvey, ini luar biasa!"Harvey tersenyum puas melihat reaksi Ruby."Aku tahu kamu akan menyukainya. Ayo, kita lihat bagian dalamnya!"Seorang butler pribadi yang sudah disiapkan oleh resor menyambut mereka dengan ramah.Butler menyambut kedatangan keduanya dengan ramah,"Selamat datang, Tuan dan Nyonya. Kami telah menyiapkan semuanya untuk Anda. Silakan masuk."Saat mereka melangkah ke dalam vila, Ruby langsung jatuh cinta dengan interiorny

  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 85 Perjalanan Bulan Madu Harvey dan Ruby Dimulai

    Malam telah larut ketika resepsi pernikahan Ruby Brett dan Harvey Tiano akhirnya usai. Para tamu undangan sudah mulai meninggalkan ballroom hotel bintang lima di Jakarta itu, sementara para staf sibuk merapikan dekorasi yang sebelumnya begitu megah.Di sebuah ruangan khusus di hotel, Ruby dan Harvey sedang berganti pakaian. Ruby yang sebelumnya mengenakan gaun pengantin putih berkilauan, kini beralih ke dress mini berwarna krem yang elegan, dipadukan dengan sepatu hak rendah yang nyaman. Rambutnya yang tadinya ditata dengan sempurna kini dibiarkan tergerai alami. Harvey, yang sebelumnya memakai setelan tuxedo resmi, kini tampil lebih santai dengan kemeja putih dan blazer biru tua, dipadukan dengan celana chino krem.Saat Ruby merapikan rambutnya di depan cermin, Harvey menghampirinya dari belakang dan melingkarkan tangannya di pinggang istrinya itu.Harvey tersenyum, lalu berkata,"Rasanya aneh ya, sekarang aku bisa memanggilmu, Istriku."Ruby membalas senyuman suaminya, matanya berte

  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 84 Sepenggal kisah Harvey dan Ruby

    Sabtu yang cerah ini menjadi saksi bersatunya dua keluarga besar, Brett dan Tiano, dalam sebuah pernikahan yang megah. Ballroom hotel bintang lima di Jakarta Pusat telah disulap menjadi tempat yang begitu indah, dengan dekorasi serba putih dan emas. Lampu kristal berkilauan di langit-langit, sementara rangkaian bunga mawar dan lily menghiasi setiap sudut ruangan. Para tamu undangan yang datang tampak anggun dalam balutan gaun dan setelan terbaik mereka. Di depan altar yang dihiasi bunga putih, Ruby Brett berdiri dengan anggun dalam gaun pengantin off-shoulder berwarna putih dengan ekor panjang yang menjuntai indah. Wajahnya yang cantik tampak berseri, mencerminkan kebahagiaan yang memenuhi hatinya. Di sampingnya, Harvey Tiano, dengan setelan tuxedo hitam yang elegan, menatap Ruby penuh cinta. Pastor yang memimpin upacara pernikahan itu membuka dengan doa, lalu mempersilakan kedua mempelai untuk mengucapkan janji suci mereka. "Saudara-saudari sekalian, kita berkumpul di sini untuk m

  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 83 Akhir Bulan Madu Issac dan Leticia

    Keesokan harinya,Pagi itu, matahari bersinar lembut di langit Estonia, menciptakan kehangatan yang nyaman bagi pasangan yang sedang berbulan madu. Di dalam kamar hotel mereka di Saaremaa, Isaac membuka mata dan langsung menemukan Leticia masih terlelap dalam pelukannya. Dia tersenyum, lalu mengecup lembut kening istrinya."Sayang, bangun, hari ini kita punya petualangan baru," bisiknya lembut.Leticia menggerakkan tubuhnya pelan, lalu membuka matanya dan tersenyum melihat Isaac. "Mmm… aku masih ingin bermalas-malasan di tempat tidur bersamamu," gumamnya manja.Isaac terkekeh. "He-he-he. Kalau begitu, bagaimana kalau kita berangkat agak siang? Kita bisa sarapan dulu di kamar, santai sejenak, baru berangkat ke Haapsalu."Leticia mengangguk setuju, lalu meregangkan tubuhnya sebelum duduk di atas ranjang. "Itu ide yang bagus. Aku penasaran seperti apa Haapsalu."Setelah bersiap dan sarapan bersama, mereka pun berangkat dengan mobil sewaan menuju kota kecil Haapsalu. Perjalanan dari Saa

  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 82 Romantisme di Saaremaa Island

    Pagi yang cerah menyambut Kota Tallinn dengan sinar mentari yang lembut. Cahaya keemasan masuk melalui celah tirai kamar hotel, menyinari wajah Leticia yang masih terlelap di pelukan sang suami. Perlahan, Isaac membuka matanya dan tersenyum melihat istrinya yang tidur dengan begitu damai. Dia menatap wajah Leticia sejenak sebelum mengecup keningnya lembut. "Sayang, sudah pagi," bisiknya. Leticia mengerjapkan matanya perlahan, lalu tersenyum begitu melihat suaminya. "Pagi sudah tiba?" tanyanya dengan suara serak khas orang yang baru bangun tidur. "Ya, dan aku punya rencana seru untuk kita hari ini," ujar Isaac sambil mengusap pipi Leticia dengan ibu jarinya. Leticia mengangkat alis, tertarik. "Rencana apa?" Isaac tersenyum penuh misteri. "Aku akan mengajakmu ke tempat yang sangat indah dan tenang yaitu di Saaremaa Island." Leticia langsung bangun dari tidurnya dengan mata berbinar. "Pulau terbesar di Estonia itu?" Isaac mengangguk. "Benar. Di sana kita bisa menikmati pant

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status