Share

20. Malam Pertama Sesungguhnya

_Dewasa_

"Sayang, aku kira kamu tidak akan datang," seru Bari yang baru saja sampai. Lelaki itu menarik kursi tepat di samping Rumi. Hanya Tuhan yang tahu betapa ia sangat merindukan wanitanya dan berkali-kali menyesali permintaan konyolnya waktu itu.

Rumi hanya menanggapi perkataan Bari dengan senyuman tipis dan kaku. Baru kali ini ia benar-benar tidak nyaman berduaan saja dengan Bari. Seolah ini adalah dosa besar yang telah ia lakukan di belakang suaminya. 

"Kamu sudah pesan makanan?" tanya Bari berbasa-basi sambil membolak-balik buku menu yang ada di depannya. 

"Sudah, tapi hanya untukku," jawab Rumi pendek. 

"Aku tidak begitu tahu keadaan perutmu saat ini, jadi aku hanya memesan makanan untukku," terangnya lagi sambil membetulkan posisi duduknya. 

"Aku sudah makan, tetapi akan menjadi lapar kembali saat melihat kekasih hatiku yang semakin hari semakin cantik," puji Bari sambil mengusap pucuk kepala Rumi. Wanita itu me

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
makanya ga usah aneh² deh bari
goodnovel comment avatar
Siti Bue Azzam
yg krj keras bari yg Menikmati bapak nya.enak bener nih jadi angkasa ..bs goal beneran
goodnovel comment avatar
Keni Sihyanti
Hahaha, yang kerja bari yg menikmati hasilnya bapaknya ......... angkasa menang banyak ini
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status