Share

Sulit Mengungkapkan

Ayah langsung masuk ke kamar saat aku dan Mas Arsya tiba di rumah. Beliau seperti enggan melihat kehadiran Mas Arsya. Untungnya, masih ada Ibu yang menyambut meskipun terlihat terpaksa.

Suasana sangat canggung. Aku juga bingung apakah Ayah bisa luluh lagi. Namun, sepanjang perjalanan tadi, aku dan Mas Arsya sudah berbicara banyak dan kami akan berjuang bersama untuk mendapat restu orang tua, terutama restu dari Mama Mertua dan Ayah Husni.

"Ajak suamimu ke kamar, Nak. Kalian istirahatlah, sudah larut malam," ucap Ibu lembut seraya tersenyum kepadaku.

"Mas Danu?" Aku menoleh ke arah pintu yang akan dikunci oleh Ibu.

"Nanti juga pulang, nggak usah dipikirin." Ibu lantas masuk ke kamar setelah mengunci pintu dan mengambil kuncinya. Ya, mungkin Mas Danu membawa kunci cadangan.

Aku kemudian mengajak Mas Arsya masuk ke kamar dan menyuruhnya istirahat. Dia terlihat begitu lelah. Wajah tegasnya sedikit lesu.

Laki-laki berkemeja putih itu duduk di tepi tempat tidur, lalu menarik tanganku h
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status