Share

Bab 111_SDK2_22

POV Alma

Rekaman itu terdengar jelas di mana isinya merupakan pengakuan dari Mbak Miranti tentang kebenaran atas kejahatan yang dia lakukan. Aku menunduk sambil menghela napas. Tidak terasa titik air mata merembes. Entah aku menangis karena apa? Mungkin karena kasihan pada Mas Rangga dan ada rasa bersalah karena aku selama ini telah menuduhnya. 

Tanpa kusangka Mbak Miranti mendorong tubuhku seraya memekik,”aku benci kamu, Alma!” tukasnya. Dia langsung berdiri dan berlari. Disambarnya gawai yang dipegang Mas Rangga lalu dibanting dengan kesal.  

“Aku benci kamu, Ga! Benci kamu!” pekiknya sambil mendorong tubuh Rangga. Dia menangis tersedu sambil berlari meninggalkan kami yang kini terdiam kaku di sini. 

Mas Rangga menghampiriku dan berjongko

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status