Home / Rumah Tangga / Putra Sambungku jadi Suamiku / Bab 27 : Minta Bantuan Luna

Share

Bab 27 : Minta Bantuan Luna

Author: Parikesit70
last update Last Updated: 2024-02-13 12:56:42

“Kenapa? Nggak terima kamu dengan apa yang aku katakan padamu?” tanya Devan menatap tajam wajah Luna yang menuding dengan telunjuknya pada lelaki tampan tersebut.

“Kasar sekali kamu bicara seperti itu sama aku. Emang apa sih salahnya kalau aku isi uang ke dompet kamu? Aku masukkan uang ke dompetmu itu karena kamu suamiku. Kalau tadi belanja uangmu kurang gimana? Pikir dulu sebelum bicara,” jawab Luna menatap dengan wajah kesal.

“Ya ampun Luna..., masa iya sih ucapanku kasar? Aku cuman minta sama kamu untuk minta izin kalau memutuskan sesuatu. Hmmm..., apa sebaiknya kita buat perjanjian di antara kita aja biar kita bisa saling tau batas-batasannya? Uhm, ini uangmu..., ambillah. Kekurangannya akan aku ganti. Kasih aku kesempatan dua sampai tiga hari lagi,” ujar Devan yang tahu kalau Luna sangat kesal dan ingin membuat perjanjian di antara mereka perihal rumah tangga mereka.

“Terserah! Sekarang aku mau pulang. Tadi aku udah ngomong sama mama kamu, kalau seminggu ini kamu di rumahmu. Jad
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Putra Sambungku jadi Suamiku   51 : Sentuhan Devan

    Bab 51 : Sentuhan Devan Devan yang merasa ada kejanggalan pada pertemuannya dengan Silvi langsung menarik tangan Regina adiknya. “Kamu yang sengaja minta Silvi ke sini kan?” “Apa sih maksud Kakak? Aku nggak ada hubungi kak Silvi. Memang nggak boleh kalau orang ke Mal dan ketemu sama Kakak?!” tanya Regina kesal.“Dengar! Kakak tahu kalau kamu nggak suka sama Luna. Tapi, bukan berarti kamu bertindak seperti ini!” bentak Devan pada adiknya.Silvi yang melihat Regina terus dibentak di muka umum langsung meraih tangan Regina dan memeluknya seraya berucap, “Devan..., kamu itu memfitnah adimu di depan umum. Memang salah kalau aku bertemu kamu di tempat umum? Jangan salahkan Gina dong.”Devan memandang tajam ke arah Silvi dan berkata, “Ya bisa jadi kamu yang minta adikku untuk melakukan pertemuan yang nggak jelas seperti ini. Karena adikku nggak punya pemikiran picik seperti kamu!” tuding Devan yang saat ini tengah stres menunggu keputusan Luna dan merasakan kerinduan pada diri Luna.“Kamu

  • Putra Sambungku jadi Suamiku   Bab 50 : Bertemu Sang Mantan

    Regina yang punya rencana untuk mempertemukan Devan dan Silvi, tampak telah berdandan rapi. Regina keluar dari kamarnya dan mengetuk pintu Devan. Tok ... Tok ... Tok ... “Kak Devan ... Kak, jadi kita keluar kan? Kak...,” panggil Regina diluar kamar Devan. Tidak mendapat tanggapan dari sang kakak, membuat Regina membuka pintu kamar Devan dan mendapati sang kakak tertidur pulas hingga Regina pun membangunkan Devan. “Kakak! Bangun...! Gimana sih..., ngomongnya mau jalan keluar,” rajuk Regina mengguncang-guncangkan tubuh Devan. Dengan memicingkan matanya dan menggeliat kan tubuhnya Devan memandang ke arah sang adik yang duduk disisi tempat tidurnya dan bertanya padanya. “Ada apa sih, Gina...” “Tadi Kakak ngomong mau jalan keluar. Ayolah Kak..., sekarang udah jam 6 sore. Cepatlah Kak...,” ujar Regina memandang wajah tampan sang kakak yang sesekali menguap. “Udahlah besok aja Gina..., Kakak lagi malas nih,” jawab Devan menolak ajakan adiknya. Mendengar jawaban Devan jelas mem

  • Putra Sambungku jadi Suamiku   Bab 49 : Rencana adik Devan

    Devan yang pulang ke rumahnya, disambut oleh Amrita dan diberondong oleh banyak pertanyaan perihal hubungan putranya dengan Luna yang kini telah hamil. “Gimana kondisi Luna, Devan...? Apa dia baik-baik aja? Apa dia muntah-muntah?” Tanya Amrita ketika melihat Devan dan duduk di meja makan. “Luna baik Ma. Dia sudah pulang ke rumahnya. Hmmm..., sepertinya dia ingin tenang dan katanya Dev nggak usah ke rumahnya. Kalau ada apa-apa nanti dia yang akan hubungi Devan,” ucap Devan terdengar sedih. “Kok begitu? Apa dia marah sama kamu? Bukankah selama ini kamu terus yang menjaga dia?” tanya Amrita. “Dia nggak marah. Mungkin ingin lagi sendiri aja...,” jawab Devan kembali. Amrita menganggukkan kepalanya sementara adik Devan yang bernama Regina, menyambut kedatangan sang kakak ke rumah dengan bahagia karena, Regina yang sejak awal tidak setuju sang kakak menikahi Luna, diam-diam mencuri nomor telepon Silvi dan beberapa kali bertemu di luar dengan teman kampus kakaknya. Bagi Regina, Luna

  • Putra Sambungku jadi Suamiku   Bab 48 : Pulang ke rumah

    Luna berjalan menuju kamar Subroto. Perlahan ia membuka pintu kamar sang papa. Terlihat Dicky sang ajudan duduk pada sebuah kursi di sebelah tempat tidur Subroto. Dengan langkah pelan, Luna menghampiri Dicky yang terlihat tertidur dalam duduknya. Namun, saat Luna kian mendekati tempat tidur Subroto, secara refleks Dicky langsung berdiri dan sigap memandang ke arah langkah Luna yang perlahan. “Maaf Non Luna, saya pikir siapa,” tutur Dicky mengangguk kecil dan menarik kursi yang tadi didudukinya saat berada di sisi Subroto. “Gimana kondisi Papa, Pak?” tanya Luna menatap lurus pada Subroto yang menggunakan selang oksigen dan terlelap dalam tidurnya. “Dua hari ini Tuan agak sesak napas. Sepertinya Tuan terlalu berpikir keras atas diri Nona. Semalam sama sekali Tuan tidak bisa tidur. Karena itu, mengalami sesak napas.” Dicky melaporkan kondisi Subroto. Luna yang melihat kondisi Subroto kian melemah duduk di sisi tempat tidur sang papa dan memegang jemari tangan yang kian tak berisi

  • Putra Sambungku jadi Suamiku   Bab 47 : Keusilan Luna

    Hari ini adalah hari terakhir, Luna berada di rumah sakit. Wanita cantik yang tengah hamil muda itu telah pulih dan sudah diperbolehkan pulang ke rumah. Devan dengan keluguannya bertanya pada Luna.“Luna, lebih baik kamu jangan turun dari tempat tidur. Aku takut terjadi sesuatu hal dengan dirimu,” pinta Devan.“Dev, santai aja. Kalau infus ditangan sudah dilepas berarti aku udah bisa jalan dan semua akan baik-baik saja,” ucap Luna yang bangun dari tempat tidur.Namun saat kaki jenjangnya akan menyentuh tanah, Devan lalu mencegahnya, “Stop. Kamu mau kemana? Luna ... Serius aku nggak akan membiarkan kamu jalan kemana pun.”“Ya ampun Dev. Aku mau ke kamar mandi. Aku udah diperbolehkan jalan. Udah, kamu tenang aja,” jawab Luna tetap menurunkan kakinya.Namun, tiba-tiba Devan meraih tubuh Luna dan membawanya ke kamar mandi di rumah sakit tersebut dan meletakkan wanita cantik tersebut tepat di depan kloset kamar mandi.“Dev! Kamu ini terlalu lebay!” sungut Luna saat Devan telah menurunkann

  • Putra Sambungku jadi Suamiku   Bab 46 : Kehamilan Luna

    Setelah dua minggu berlalu, Luna yang tengah mengisi waktu dengan kedua sahabatnya, Arumi dan Cyntia di sebuah pusat perbelanjaan terbesar itu tiba-tiba terkulai lemah, hingga membuat dua orang sekuriti untuk membopong tubuh Luna, yang tampak antara sadar dan tidak serta nyaris ambruk jatuh ke lantai Mal tersebut. Untung saja seorang lelaki muda dan menyadari Luna yang terjatuh, secara refleks meraih tubuh Luna dan menahannya untuk tidak sampai terjerembap ke lantai Mal tersebut. Seketika suasana Mal yang ramai pengunjung tersebut ramai. Dan salah seorang pengunjung lainnya yang baik memberitahu sekuriti di Mal tersebut hingga mereka dengan cepat tanggap mengevakuasi tubuh Luna yang lemas.“Pak! Tolong bawa ke Lobby! Sekarang saya akan ambil mobil!” teriak Arumi meminta tolong dan berlari menuju lift untuk ke tempat parkir mobil.Sementara Cyntia memegang tas Luna dan mengikuti langkah kedua orang sekuriti dan seorang anak muda yang membantu Luna saat akan terjatuh menuju lift dengan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status