Share

Part48

"Kamu sendiri yang mancing-mancing aku."

"Mancing-mancing gimana?"

"Ya kek gini dong, Sayang. Pake pakaian olah raga seksi. Nunjukin otot sama perut sixpack kamu. Ngeluarin keringat yang bikin kamu tambah macho dan jantan banget. Jangankan aku sebagai istri sah, yang ono-ono aja tuh pada gelisah sampe ngintipin kamu dari balik pohon!"

Suara yang sengaja kubuat melengking, ternyata membuat mereka yang berada di luar terkejut dan saling dorong-dorongan. Alhasil mereka semua terjatuh dan saling menimpa satu sama lain.

Zein membalikkan badan karena terkejut. Aku melepaskan pelukan Zein dan menenggerkan tangan di pinggangku mendekati dinding pagar.

"Lagi pada ngapain nih?" sindirku.

"Eh, enggak kok. Cuman lari-lari pagi aja."

"Iya, cuman lari pagi."

"Lari pagi kenapa pada berenti di sini?" tanyaku semakin sewot.

"Panas, Mbak."

"Iya, di sini adem."

"Di bawah pohon bikin adem."

"Ho oh, iya."

"Oh, pohonnya bikin adem, ya? Gitu? Oke. Besok itu pohon bakalan aku tebang. Ngerti?"

"Jangan don
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status